Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GEMERLAPNYA panggung mode Indonesia telah menjadi pelabuhan karier bagi Julia Kotuleva. Model asal Uzbekistan itu telah menetap di Tanah Air selama 18 tahun, bahkan telah menjadi WNI.
Namun, 10 bulan ini kehidupan indah Julia berubah. Jika sebelumnya ia bisa mendapat pekerjaan catwalk hingga tiga kali seminggu dan laris pula menjalani pemotretan, semuanya berubah karena pandemi.
Bergaya saat pemotretan di salah satu sekolah mode, Jakarta.
“Begitu diumumkan ada pembatasan menjaga jarak, seketika masuk kabar lewat WA, setiap hari masuk kabar ‘cancel, cancel, cancel’ secara bersamaan. Bahkan, jadwal yang sudah ada 3 sampai 6 bulan ke depan juga dibatalkan,” ucap Julia.
Mengisi waktu di rumah.
Di balik kekecewaan, Julia paham bahwa dampak pandemi memang tidak terelakkan. Ia hanya satu dari begitu banyak orang yang harus kehilangan pendapatan akibat covid-19.
Julia dan cover majalah.
PSBB transisi yang diberlakukan di Jakarta sejak Juni telah ikut membuat dunia fesyen bergeliat lagi. Tidak hanya itu, keterbatasan juga telah melahirkan inovasi baru dari para pelaku industri kreatif.
Berkomunikasi dengan rekan kerja.
Pemotretan dan peragaan fesyen berlangsung lagi dengan cara virtual demi menjalankan jaga jarak. Para model dituntut lebih mandiri, termasuk merias diri sendiri dan berpose dengan arahan dari jauh, bahkan dari ruangan berbeda.
Pemotretan virtual untuk majalah digital.
“Bahkan, kadang harus membantu memindahkan lampu studio. Yang biasanya semua dilakukan sama asisten, kini tidak mustahil dilakukan model. Kadang terlihat lucu, tapi itu harus dilakukan dan tentunya menjadi pe ngalaman,” tutur Julia yang juga kini bekerja kantoran.
Pemotretan virtual.
Bagaimanapun tuntutan adaptasi kenormalan baru, Julia tetap menyambutnya ketimbang hanya diam. Di sisi lain, ia juga berharap kerinduan akan riuhnya panggung fesyen segera terobati.
Presentasi dengan klien.
“Saya kangen catwalk, saya kangen riuh back stage. Saya kangen semuanya karena fesyen adalah hidup saya,” pungkasnya. (M-1)
Fenomena Race Photo Redemption, di mana pelari dapat membeli foto-foto mereka yang diambil oleh fotografer profesional selama acara lari, telah menjadi tren yang populer.
Tak hanya souvenir dan oleh-oleh khas. Jasa fotografi pun turut diburu wisatawan.
Sayangnya, ada sejumlah pihak yang sudah tidak sabar dan bernafsu untuk meraih jabatan dan kekuasaan dengan intrik-intrik politik yang begitu mudah dibaca masyarakat.
PADA Desember 2007, fotografer Joan Montfort mengambil foto yang luar biasa karena menampilkan Lionel Messi yang berusia 20 tahun dan bayi enam bulan bernama Lamine Yamal.
Pameran foto ini diselenggarakan sebagai momentum peringatan satu tahun Satuan Tugas Binmas Noken Polri di Papua, dalam rangka melaksanakan tugas kemanusiaan.
"Intinya foto dan video di kawasan GBK diperbolehkan, hanya penggunaan kamera profesional dan bersifat komersil harus mendapatkan izin."
“Saya ingin pesan-pesan di dalamnya bisa memotivasi yang nonton. Banyak sebenarnya yang bisa membuat kami tetap produktif dengan ada di rumah saja,” pungkasnya
AKSI kemanusiaan dilakukan The Jakmania Kebagusan dalam menyikapi pandemi covid-19.
262 perusahaan dengan 54.835 tenaga kerja itu merupakan perusahaan yang dilarang beroperasi selama PSBB, namun mendapatkan izin operasional dan mobilitas kegiatan industri Kemenperin
Wilayah Yang Sudah dan Akan Menerapkan PSBB
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved