Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Ditemukan, Fosil Hewan Berbulu Purba Pertama di Bumi Selatan

Bagus Pradana
15/12/2020 20:20
Ditemukan, Fosil Hewan Berbulu Purba Pertama di Bumi Selatan
Ilustrasi(BOB NICHOLLS/PALEOCREATIONS.COM 2020)

Fosil dinosaurus karnivora seukuran dengan surai filamen halus yang ditemukan di Brasil merupakan dinosaurus pertama dengan bulu yang pernah ditemukan di belahan bumi selatan.

Dalam laporannya di jurnal Cretaceous Research, Minggu (13/12) tim peneliti internasional mengungkapkan bahwa predator seukuran ayam yang hidup 110 juta tahun yang lalu ini mungkin menggunakan bulu dan surainya yang tidak biasa untuk tujuan perlindungan diri serta menarik pasangannya.

"Banyak dinosaurus dari superkontinen Gondwana, yang sebagian besar wilayahnta terletak di belahan bumi paling selatan, yang diasumsikan memiliki bulu selama selama zaman Kapur, tetapi menarik karena akhirnya kami memiliki bukti langsung," kata David Martill, ahli paleontologi di Universitas dari Portsmouth di Inggris seperti dilansir dari sciencenews.org, Selasa (15/12).

"Struktur (sayap) yang sangat rumit membuat hewan ini terlihat sangat spektakuler, seperti burung cendrawasih terlihat spektakuler (hari ini),”katanya. “Saat burung memiliki bulu seperti ini, mereka akan melakukan berbagai macam tarian dan pertunjukan mewah, jadi dinosaurus ini terlihat seperti sedang pamer.”

Dinosaurus berbulu ini oleh para ilmuwan kemudian dinamai 'Ubirajara jubatus'. Ubirajara berarti 'tombak' dari bahasa Tupi (tradisional Brasil) setempat, sedangkan jubatus berasal dari bahasa Latin untuk menyebut jambul.

Satu hal yang menarik lagi dari dinosaurus ini adalah asalnya. Ubirajara merupakan dinosaurus yang berasal dari kelompok compsognathid, dari silsilah dinosaurus karnivora yang cukup awal dalam sejarah kelompok itu, kata Martill. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan bulu untuk tujuan yang kompleks mungkin memiliki akar sejarah yang sangat kuno dalam proses evolusi dinosaurus ini.

Penemuan dinosaurus berbulu tersebut juga menarik perhatian Max Langer, seorang ahli paleontologi di Universitas São Paulo, menurutnya hanya tinggal menunggu waktu sampai saja sampai dinosaurus berbulu ditemukan di Formasi Crato di timur laut Brasil atau sekitarnya. 

"Di sini fosilisasi itu murni dengan banyak spesimen merekam detail bahkan seperti serat otot dan pembuluh darah," kata Langer.

Langer juga mengutarakan kritiknya tentang longgarnya regulasi pemerintah Brasil mengenai keluar masuk barang-barang bernilai sejarah di Brasil.

“Fosil yang ditemukan di sini adalah bagian dari warisan paleontologi Brasil, jadi tidak baik material ini keluar dari Brasil,” ujarnya.

Pada awal 1990-an, fosil tersebut sempat dipamerkan di museum paleontologi di kota Crato, Brasil. Di sini, fosil tersebut menarik perhatian para peneliti Eropa, yang kemudian   (fosil tersebut) berhasil mereka datangkan ke Jerman pada tahun 1995 untuk mereka pelajari hingga saat ini. (ScienceNews/M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya