TERHITUNG sejak 1 Januari hingga 4 Desember 2020, BNPB mencatat 2.694 bencana terjadi di Indonesia, termasuk bencana nonalam pandemi covid-19. Bencana tersebut berdampak pada kerusakan rumah dan fasilitas umum yang akhirnya membuat 5.753.024 orang mengungsi dan menderita sejak awal tahun.
Banyaknya warga yang mengungsi ini tentu berpotensi menjadi klaster penularan covid-19 jika tidak ditangani dengan baik. Terlebih, sejak sebelum pandemi, para pengungsi juga sudah rawan terkena berbagai penyakit, semisal infeksi saluran pencernaan, penyakit saluran pernapasan, diare, dan tifus.
Karena itu, upaya penerapan protokol kesehatan perlu dilakukan demi mencegah penularan covid-19 dan penyakit lainnya. Pada Oktober lalu, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito telah memberikan beberapa saran dan upaya mitigasi bencana demi mencegah penularan covid-19 di tempat pengungsian.
Beberapa saran menurut Wiku ialah pengungsian diupayakan di tempat penginapan, bukan tenda, lalu menjaga jarak antarruangan di lokasi pengungsian, serta mempersiapkan cadangan masker, hand sanitizer, alat makan pribadi, dan barang kebutuhan lain.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu menerapkan 3M di lokasi pengungsian, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak aman atau menjauhi kerumunan.