Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

ASI Membuat Anak Lebih Mudah Berteman dan Berkonsentrasi

Galih Agus Saputra
11/11/2020 08:05
ASI Membuat Anak Lebih Mudah Berteman dan Berkonsentrasi
Asupan ASI setidaknya selama tiga bulan sudah mampu membuat anak lebih tahan terhadap gangguan kecemasan.(Unsplash/ Eric Froehling)

SUDAH banyak penelitian yang mengungkap bahwa ASI dapat memberikan manfaat untuk bayi. ASI membantu sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan tulang, hingga mencegah obesitas maupun malnutrisi. Namun, penelitian terbaru menunjukan bahwa ASI juga memiliki manfaat jangka panjang untuk kesehatan mental anak dan bagaimana cara mereka menjalin hubungan sosial.

Hal tersebut diketahui berdasarkan sebuah penelitian dari The University of Edinburgh, Skotlandia. Lewat penelitian yang dipublikasikan melalui jurnal Archives of Disease in Childhood itu, para peneliti mengatakan bayi yang mendapat asupan ASI setidaknya tiga bulan, akan lebih tahan terhadap gangguan kecemasan, memiliki konsentrasi yang lebih baik, dan lebih mudah berteman dalam tumbuh kembangnya.

Ilmuwan yang menjalankan penelitian ini, Lydia Speyer menjelaskan ASI salah satunya mengandung oksitosin atau yang ia sebut 'hormon cinta'. Seorang anak yang menerima hormon ini dari sang Ibu akan memiliki suasana hati yang baik dan mampu mengatasi stres. Lydia juga menjelaskan bahwa ASI mengandung asam lemak yang penting untuk perkembangan otak.

"Setelah mengidentifikasi bahwa ada manfaat perilaku potensial, penelitian kami memperkuat strategi kesehatan masyarakat untuk mempromosikan menyusui. Studi kami melihat aspek asosiasi, jadi penelitian di masa depan, seperti uji coba acak masih diperlukan untuk menetapkan apakah efek menyusui yang kami lihat ini bersifat kausal," tutur Lydia, seperti dilansir Dailymail, Selasa (10/11).

Studi ini dilakukan berdasarkan amatan pada 20.000 orang yang lahir di Inggris pada 2000 dan 2002. Sebanyak 11.148 orang diantaranya, yang terdiri dari anak-anak, orang tua dan guru juga diminta untuk menjawab kuisioner yang menyoroti masalah emosional, hiperaktif, tingkat perhatian, dan hubungan pertemanan. Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa menyusui mampu menekan risiko kanker payudara pada perempuan, karena kegiatan menyusui dapat membantu mengangkat sel DNA yang rusak. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya