Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Lembaga kebudayaan nirlaba asal Jerman, Goethe-Institut, kembali menghelat salah satu agenda tahunan, Science Film Festival (SFF) di Indonesia. Mengingat adanya musim pandemi Covid-19, untuk pertama kalinya SFF akan hadir secara daring mulai kemarin (Selasa, 20/10) hingga Jumat, 6 November mendatang.
Tahun ini menjadi perhelatan ke-11 SFF. Adapun tema dalam festival yang sengaja diselenggarakan untuk mempromosikan literasi sains kepada generasi muda di Asia Tenggara, Asia Selatan dan beberapa benua lainnya itu, kali ini ialah terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia dan Selandia Baru, Stefan Dreyer, dalam konferensi pers daring SFF 2020 menjelaskan, festival ini mencoba membantu memperluas percakapan tentang isu-isu sentral SDGs melalui
film yang menghibur mengenai sains, teknologi maupun lingkungan dan yang telah diseleksi secara internasional.
"Melalui percakapan ini, festival juga hendak menciptakan peluang bagi kita untuk bertindak dan berpartisipasi secara langsung membuat umat manusia dan planet kita menjadi
lebih baik,” imbuhnya, Selasa, (20/10).
Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah, mewakili universitas yang dewasa ini selalu diajak Goethe-Institut dalam SFF berharap, perhelatan ini dapat menjadi sarana untuk mengkomunikasikan science secara menarik dan menyenangkan. Dengan demikian, kedepannya paradigma yang berkembang dapat beranjak dari anggapan science yang selalu dipandang rumit dan kompleks.
"Ada tiga tema besar seperti yang ditampilkan sejak awal tadi, pertama science, kedua teknologi, dan yang ketiga adalah lingkungan. Saya rasa ketiga-tiganya saat ini perlu disosialisasikan, terutama science, karena kalau kita lihat ranking mayoritas perguruan tinggi di Indonesia di bandingkan negara-negara Asia Pasifik, tentu kita punya pekerjaan rumah yang cukup besar," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Kerjasama Unika Atma Jaya, Eko Adi Prasetyanto yang turut memberikan sambutan dalam konferensi pers daring menambahkan, memperkenalkan dunia science ke tengah-tengah masyarakat kini menjadi sesuatu pekerjaan yang cukup penting.
"Saya sendiri kenapa memilih menjadi scientist karena, saya terinsipirasi bahwa science itu menyenangkan ketika SMA. Jadi mungkin dengan adanya SFF ini inspirasi menarik untuk menjadi scientist tidak hanya datang ketika sekolah SMA, tetapi jauh lebih awal lagi. Dari sejak kecil, sejak awal kita dapat mengenalkan science kepada seluruh masyarakat di Indonesia," imbuhnya.
Dalam pelaksanaannya, SFF akan memutar kurang lebih 15 film. Karya tersebut berasal dari Cile, Jerman, Myanmar, Spanyol, dan Thailand, serta tak lupa menayangkan pula hasil karya generasi muda asal Indonesia. Selain itu, festival juga
akan menyediakan bahan ajar maupun eksperimen sains yang dapat dimanfaatkan sebagai pendukung proses pembelajaran selama film ditayangkan.
Melalui hal tersebut, harapannya generasi penerus, khususnya, di kelompok usia sembilan hingga 14 tahun dapat menjelajahi berbagai isu di balik SDGs. Adapun informasi seputar SFF 2020 kini dapat diakses melalui akun Instagram @sciencefilmfest. (M-2)
Dalam sistem Muro, laut tidak hanya dipandang sebagai sumber pangan, tetapi juga sebagai ruang sakral yang menyimpan roh-roh leluhur.
GIFest 2026 akan menghadirkan 11 panggung, melibatkan lebih dari 1.000 pekerja seni, serta diperkirakan menyedot 50.000-100.000 pengunjung per hari.
Salah satu keistimewaan Alisfest tahun ini adalah hadirnya ruang inklusi bagi anak berkebutuhan khusus tampil story telling.
Festival gaya hidup sehat Wellfest 2025 resmi dibuka, pada Jumat (1/8) di BXC Park, Bintaro Jaya Xchange Mall, Tangerang, dengan mengusung tema Elevate Your Well-Being.
Tema desain tahun ini, “Ruang Udara: The Space We Breathe” dan “The Space Between Sounds,” mencerminkan dua sisi dari esensi jazz, kehadiran dan hening.
RIBUAN warga tumpah ruah mengikuti Festival Memet Ikan di Kolam Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten, Minggu (20/7).
Pelajari arti sains, fungsi, dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Pahami pentingnya sains dengan bahasa sederhana!
PERAIH Nobel Fisika 2011, Profesor Brian Schmidt, mengungkapkan bahwa masa depan pertumbuhan Indonesia sangat bergantung pada kemampuan membangun ekosistem sains dan teknologi.
“Jadi dalam sains, duplikasi yang dimaksud bisa bekerja pada topik yang sama namun dengan sudut pandang yang berbeda,”
SAINS tidak harus rumit, teknologi tidak harus mahal, dan matematika tidak harus menakutkan. Justru sebaliknya, semua itu bisa dekat, terjangkau, relevan, dan menyenangkan.
Apakah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua nyamuk tiba-tiba lenyap?Seorang Medical Scientist dmemberikan penjelasan mengenai dampak hilangnya nyamuk dari muka bumi.
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved