Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga lagi. Begitulah kondisi ekosistem terumbu karang terbesar di dunia, Great Barrier Reef. Eksploitasi sumber daya laut ilegal, penangkapan ikan tak berkelanjutan, menambah parah kerusakan ekosistem terumbu karang di wilayah Australia tersebut.
Temuan otoritas taman laut pemerintah setempat menyebut, penangkapan ikan tak terkendali di sepanjang Great Barrier Reef membuat ekosistem terumbu karang lebih berisiko menggalami pemutihan massal.
The Guardian Australia menerima laporan dari para aktivis pelestari lingkungan dan komunitas pemancing tentang penghentian reformasi perikanan oleh pemerintah Queensland. Sedianya aturan itu dirancang untuk mengatasi masalah di sepanjang ekosistem terumbu.
Para nelayan memprotes kebijakan itu dengan keluar dari kelompok kerja kelolaan pemerintah. Mereka menyatakan tidak akan bergabung kembali sampai pemerintah negara bagian mengeluarkan peraturan baru guna membatasi jumlah dan jenis ikan yang dapat ditangkap.
Salah satunya adalah Presiden Mackay Recreational Fishers Alliance, John Bennett. Ia adalah salah satu pemancing yang menulis surat kepada Menteri Utama (Premier) Queensland, Annastacia Palaszczuk, untuk menyatakan pengunduran diri dari kelompok kerja buatan pemerintah.
Dalam surat itu dituliskan dampak dari penghentian kebijakan gegara politik adalah penghianatan atas itikad baik yang diberikan masyarakat.
Bennett mengatakan reformasi disahkan pada September 2019. Aturan itu menetapkan pembatasan tangkapan sektor rekreasi pada beberapa spesies, tetapi aturan itu tidak diikuti sektor komersial.
Great Barrier Reef didera tiga kali pemutihan karang dalam lima tahun terakhir akibat pemanasan global dan perubahan iklim.
Akhir Agustus lalu, The Great Barrier Reef Marine Park Authority (Otoritas Taman Laut Great Barrier Reef) merilis adanya praktek penangkapan ikan tak berkelanjutan yang disebut sebagai tangkapan insidental. Ikan yang ditangkap pun termasuk spesies rentan dan berisiko punah, seperti lumba-lumba, paus, duyung, ikan gergaji, ular laut, penyu, dan beberapa hiu.
“Penangkapan ikan yang berlebihan dan penangkapan ikan ilegal dapat membahayakan keberadaan jangka panjang dan memengaruhi ketahanan ekosistem laut,” kata otoritas tersebut.
Selain itu, penggunaan jaring berukuran besar dalam sekali penangkapan juga membahayakan satwa laut karena membuat mereka tersangkut lalu mati. Meskipun sudah ada aturan, penangkapan ikan berlebih menyebabkan penurunan signifikan pada jumlah beberapa spesies seperti kerang piring, kakap pantai timur Australia, mutiara, black jewfish, dan beberapa spesies hiu. (M-4)
Regulasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan konsep lingkungan hidup dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan pembangunan nasional.
TUMBUHAN air eceng gondok memang seringkali dianggap hama. Anggapan itu tidak sepnuhnya salah, namun bagaimana mengubah enceng gondok bisa menjadi sumber penghasilan dan solusi lingkungan?
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
DESA Panji Anom, Kabupaten Buleleng (Bali Utara), dan Desa Abiansemal, Kabupaten Badung (Bali Selatan) bersama SW Indonesia menjawab dua tantangan besar di masyarakat.
Tim mahasiswa Sampoerna University mempresentasikan Green Asphalt, sebuah inovasi dari Plastic Waste for Sustainable Pavement Centre (PWSPC) Sampoerna University.
SBY mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.
Terumbu karang berbahan terak yang telah disebarkan telah sukses menjadi rumah bagi pertumbuhan karang alami sedikitnya 1,3 hingga 8,65 cm.
Pupuk Kaltim memperkuat upaya pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati, melalui program konservasi terumbu karang serta konservasi tanaman mangrove.
Modul paranje, yang berbentuk seperti kurangan ayam, merupakan kolokasi habitat (sharing) atau tempat hidup bersama ikan dan karang.
Peristiwa pemutihan karang global keempat sejak 1998 kini berdampak pada 84% terumbu karang dunia, menjadikannya yang paling parah dalam sejarah.
Upaya menjaga kelestarian kawasan konservasi Gili Matra ini tidak hanya bergantung pada masyarakat setempat, tetapi juga hasil dari sinergi dengan berbagai pihak, termasuk BRI.
Pembuatan paranje transplantasi terumbu karang ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memulihkan dan melestarikan ekosistem laut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved