Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
BAGI banyak keluarga, salah satu hikmah pandemi covid-19 adalah membuat mereka berkumpul. Di sisi lain, keterpaksaan mengurangi kegiatan di luar rumah membawa suasana baru di antara anggota keluarga.
Ada kebiasaan-kebiasaan yang sebelumnya tidak disadari, menjadi terlihat. Bahkan ada pula rahasia-rahasia yang terungkap.
Hal terakhir itu pula yang diangkat di pementasan teater bertajuk Rumah Kenangan. Dibintangi sederet aktor kawakan, seperti Butet Kartaredjasa, Reza Rahadian, Happy Salma, Ratna Riantiarno, Susilo Nugroho (Den Baguse Ngarso), hingga Wulan Guritno, pementasan ini berkisah tentang enam orang yang terikat persaudaraan yang terpaksa kembali di satu rumah akibat pandemi.
Selama itu, interaksi enam tokohnya membangkitkan kisah-kisah masa lalu, termasuk yang rahasia. Disutradari oleh sastrawan Agus Noor dan dipersembahkan oleh Titimangsa Foundation bekerja sama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation, pementasan ini akan digelar tanpa penonton. Pementasan berlangsung secara daring di www.indonesiakaya.com pada 15-16 Agustus 2020 pukul 20:00 wib.
Mengenai keterlibatannya, Butet, mengaku amat antusias. "Terakhir saya main teater dalam disiplin realisme terjadi empat belas tahun lalu, turut memainkan 'Kunjungan Cinta' bersama Teater Koma. Disutradarai Mas Nano Riantiarno, manggung di Graha Bakti Budaya TIM, 15 malam berturut-turut. Bagi saya itu kesempatan terbaik," ungkap Butet dalam sebuah unggahan di akun Facebooknya, Selasa (4/8).
"Tentu ini sangat berbeda dengan permainan ala Teater Gandrik. Kalau Gandrik sih main secara ugal-ugalan. Realis yang full deformasi, ndlewernya suka kebablasan," sambungnya.
Butet juga merasa sangat senang karena mendapatkan kesempatan berduet langsung dengan Ratna Riantiarno, istri dari mendiang legenda teater Indonesia, Nano Riantiarno.
"Yang menyenangkan, dalam drama Rumah Kenangan ini saya berpasangan lagi dengan Mbak Ratna Riantiarno," aku Butet. (M-1)
Lakon lahir dari respons terhadap perubahan kondisi lingkungan pesisir dan laut, akibat aktivitas penambangan pasir laut, penggunaan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan.
UKM Teater 28, Universitas Siliwangi menampilkan karya berjudul "Arah Menuju Temaram" dalam rangkaian Pentas Keliling 2025 dilakukan di Kota Tasikmalaya, Cirebon, Tegal dan Wonosobo.
Meski membawa tema-tema yang cukup berat, Teater Teriakan menegaskan bahwa pertunjukan mereka tidak dimaksudkan untuk menyindir atau menyerang pihak tertentu.
Pementasan teater ini dilakukan oleh YAI yang sudah 13 tahun aktif mengadakan penyuluhan kanker anak di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Pascal Phoa ikut berperan dalam drama Macbeth, yang diselenggarakan di Circle in the Square Theatre di New York, Amerika Serikat (AS).
SEBUAH pertunjukan teater yang diadaptasi dari naskah karya dramawan Inggris, Nick Payne, dengan judul Constellations, hadir di Jakarta. Diproduksi oleh Teater Pandora,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved