Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Sudah lama ngengat dipandang sebagai makhluk yang menjengkelkan karena dianggap bisa merusak pakaian yang sedang di jemur. Serangga ini telah salah diadili ungkap para ilmuwan.
Penelitian teranyar mengenai serangga nokturnal ini menunjukkan peran penting mereka dalam penyerbukan berbagai bunga dan tanaman di malam hari, yang tentunya punya dampak terhadap kebersinambungan rantai makanan.
"Ada kesalahpahaman besar yang kita pahami tentang ngengat, bahwa ngengat datang untuk memakan pakaian anda itu salah. Bukan itu yang terjadi," papar Dr Richard Walton, dari University College London (UCL), peneliti utama dari studi ini, seperti dilansir dari bbc.com (13/5).
"Beberapa dari mereka memiliki peran penting dalam proses penyerbukan beberapa bunga dan tamaman," timpalnya.
Untuk mengetahui peran ngengat dalam proses penyerbukan itu, Dr Walton dan rekannya memantau aktivitas ngengat di sekitar kolam di daerah pertanian Norfolk, Inggris.
Para peneliti ini menemukan bahwa 45% dari ngengat yang mereka teliti ternyata mengangkut serbuk sari yang berasal dari 47 spesies tanaman yang berbeda, termasuk beberapa spesies tanaman yang jarang dikunjungi oleh lebah, kumbang dan kupu-kupu.
"Dari apa yang kami lihat, ngengat cenderung generalis, artinya mereka tidak secara khusus mengunjungi kelompok tanaman tertentu," ungkap Dr. Walton yang juga merupakan pengajar di Department of Geography, University College London
"Mereka semacam mengunjungi jenis tanaman apa saja yang dapat mereka akses. Kebanyakan adalah bunga berbentuk cangkir yang terbuka, mereka juga sering membantu penyerbukan tanaman yang masuk dalam keluarga kacang-kacangan dan keluarga semanggi," imbuhnya.
Para peneliti percaya bahwa ngengat melengkapi pekerjaan penyerbuk yang dilakukan oleh lebah di siang hari serta membantu menjaga populasi tanaman yang beragam dan berlimpah.
Namun peran vital yang dimainkan oleh ngengat ini semakin terancam karena spesies mereka mengalami penurunan tajam sejak tahun 1970-an, disebabkan oleh perubahan cara pengolahan lahan dan penggunaan pestisida.
"Kami hanya melihat lebah di siang hari, mereka mengunjungi bunga-bunga sehingga mereka mendapat anggapan yang lebih baik dari manusia saat mereka datang ke kebunnya," jelas peneliti yang mengambil studi PhD di program Conservation Biology ini.
"Tetapi ngengat sama sekali berbeda, mereka memang memainkan peran penting, tapi kita jarang melihat mereka di siang hari. Saya pikir penting untuk memahamkan masyarakat luas mengenai peran yang dimiliki ngengat dalam ekologi kita," pungkasnya.
Studi ini juga telah diterbitkan dalam jurnal 'Royal Society Biology Letters'. (M-2)
ASOSIASI Pengusaha Pengelola Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Aspel B3) Indonesia melantik pengurus baru di Batam, Kepulauan Riau.
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Roda perekonomian harus terus berputar dengan tidak mengabaikan ekosistem lingkungan.
Pentingnya regulasi yang proporsional, khususnya di sektor kesehatan. Salah satu contohnya adalah perlunya pendekatan berbasis bukti dalam mengatur produk tembakau alternatif.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie optimis terhadap masa depan riset Indonesia.
DORONG pemanfaatan hasil riset dalam upaya meningkatkan kinerja industri yang diharapkan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kunjungan tersebut bertujuan memperkuat kolaborasi di bidang riset dan teknologi pertanian dan mencari solusi terhadap tantangan pangan di Tanah Air.
IndoStrategi merilis hasil evaluasi kinerja Kabinet Merah Putih setelah enam bulan masa kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
PKR Material Karbon Berbasis Biomassa UNRI diharapkan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang berdampak nyata bagi kemandirian energi Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved