Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Mesin Penjual Masker Bakal Tersedia di Singapura

Bagus Pradana
13/5/2020 08:15
Mesin Penjual Masker Bakal Tersedia di Singapura
Vendhing Machine yang menjual masker di Brussel, Belgia. Mesin semacam ini bakal dijumpai di Singapura(ERIC LALMAND / BELGA / AFP)

Setelah bulan lalu mengalih-fungsikan produksinya untuk memenuhi kebutuhan masker bagi para tenaga medis yang berjibaku dengan virus korona, baru-baru ini perusahaan pembuat aksesoris gim yang bermarkas di Singapura, Razer kembali membuat gebrakan dengan menghadirkan mesin penjual masker otomatis.

Untuk memulai langkah tersebut, mereka berencana menempatkan 20 mesin di berbagai mal dan ruang publik di Singapura dalam beberapa minggu ke depan.

Pengunjung yang ingin mendapatkan masker dari mesin itu, terlebih dahulu harus mengunduh aplikasi dompet digital, Razer Pay sebelum bertransaksi menggunakan mesin  tersebut.

Namun penggunaan platform fintech, Razer Pay untuk menjembatani transaksi pada mesin tersebut menuai sejumlah kritik dari sejumlah warganet di Singapura. Hal ini akhirnya memaksa CEO Razer, Min-Liang Tan untuk memberikan klarifikasi melalui akun Facebooknya yang telah terverifikasi.

"Saya melihat beberapa kritik negatif tentang bagaimana pilihan kami menggunakan Razer Pay (untuk transaksi di mesin penyedia masker)," tulis Min-Liang Tan, seperti dilasir cnn.com, Selasa (12/5).

"Tetapi ini lah satu-satunya cara kami untuk dapat memastikan produksi masker kami dapat terus berjalan ... Kami mendanai ini sepenuhnya (penyediaan masker ini) melalui usaha pendanaan kami sendiri dan ingin memastikan tidak ada penipuan di sana," imbuhnya.

Selama beberapa bulan terakhir, Pemerintah Singapura  mendapatkan banyak apresiasi dari  dunia internasional karena cukup responsif dalam menangani pandemi covid 19.

Namun belakangan, mereka mengaku sempat mengalami kesulitan untuk mengatasi gelombang kedua dari wabah ini. Tercatat kurang lebih sekitar 23.822 kasus Infeksi covid telah terkonfirmasi selama periode April lalu, merujuk pada publikasi data John Hopkins University. (M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya