Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Perbandingan Film Contagion dan covid 19 di Kehidupan Nyata

Bagus Pradana
04/4/2020 16:00
Perbandingan Film Contagion dan covid 19 di Kehidupan Nyata
Salah satu adegan di film Contagion (2011). Cerita film ini mirip kejadian pandemi korona yang terjadi saat ini(Imdb.com)

FILM Contagion adalah salah satu film yang sering dibanding-bandingkan dengan situasi pandemi covid 19 yang terjadi saat ini. Film ini mengisahkan tentang kematian seorang pengusaha asal Amerika, Beth Emhoff (Gwyneth Paltrow) yang dianggap tidak wajar setelah melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok. Setelah dilakukan penyelidikan mendalam baru diketahui jika kasus tersebut merupakan awal mula dari penyebaran virus misterius yang dinamakan "MEV-1", yang berasal dari kelelawar.

Dan, ketika virus korona ditetapkan sebagai pandemi global, banyak orang kemudian menyebutkan bahwa film besutan sutradara Steven Soderbergh ini telah meramalkan kejadian covid 19, karena terdapat beberapa kemiripan antara keduanya.

Berikut adalah beberapa hal yang sering diperbandingkan antara film Contagion dan pandemi covid 19 seperti disarikan dari cnn.com.

Asal virus

Salah satu scene dalam film "Contagion" mengungkapkan bahwa virus fiksi "MEV-1" berasal dari babi yang memakan sepotong pisang yang dijatuhkan oleh kelelawar yang terinfeksi virus ini akibat habitatnya dirusak.

Babi itu kemudian disembelih dan disiapkan oleh koki yang kemudian berjabat tangan dengan Beth Emhoff (Gwyneth Paltrow). Emhoff pun terinfeksi virus setelahnya, ia adalah pasien pertama yang berhasil diidentifikasi mengidap virus misterius itu.

Keberadaan kelelawar, gaya hidup yang tidak higienis dan virus yang belum ada obatnya  dalam film Contagion ini sangat mirip dengan asal usul virus korona yang meneror kita saat ini.

Gejala serupa

Orang-orang yang terinfeksi virus dalam film Contagion mengalami gejala seperti demam dan tubuh yang mengeluarkan sangat banyak keringat, bahkan kadang disertai sakit kepala yang hebat, sakit tenggorokan dan batuk. Ketika pasien sudah dalam kondisi kritis mereka akan mengalami kejang, pusing, dan keluar buih di mulut.

Tanda-tanda penyakit yang disebabkan oleh virus korona ini ternyata juga serupa dengan film. Namun hingga hari ini belum ada laporan kasus penderota yang mengalami kejang atau buih di mulut.

Gejala covid-19 terutama yang meliputi demam hingga suhu tubuhnya mencapai 37 derajat Celsius, batuk atau kesulitan bernapas ini juga telah dikonfirmasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Penularan

Seperti halnya covid-19, film Contagion (2011) juga menceritakan pandemi virus MEV-1 yang masuk kategori penyakit pernapasan. Virus ini menular melalui butiran air liur yang dikeluarkan saat bersin atau batuk. Virus akan langsung menyebar ketika tetesan-tetesan air liur itu mengenai mata, hidung atau mulut seseorang. Pola transmisi yang sama juga berlaku untuk covid 19 yang hari ini mengancam seluruh dunia.

Tingkat kematian

Dalam film Contagion tingkat kematian yang diakibatkan oleh virus tersebut diperkirakan mencapai 25% hingga 30%. Prosentase tersebut jauh lebih tinggi 10 kali lipat dibandingkan dengan Covid 19 yang diperkirakan berada pada kisaran 1.8% hingga 3.4.%

Penciptaan Vaksin

Para ilmuwan dikisahkan dalam film Contagion, membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengembangkan vaksin bagi virus MEV-1. Diceritakan vaksin tersebut telah memasuki tahapan ekperimental akhir, sebelum akhirnya diproduksi secara massal. Namun seorang ilmuwan yang bernama Dr. Ally Hextall (Jennifer Ehle), merasa jika proses tersebut terlampau lama dan berkeinginan untuk mempercepat proses pengembangan vaksin tersebut. Ia kemudian dengan sengaja menginokulasi dirinya sendiri dengan vaksin eksperimental akhir itu untuk mengetahui dosis yang tepat untuk diberikan kepada manusia.

Memang pada kenyataannya para ahli penyakit menular terkemuka juga telah mengemukakan bahwa pengembangan vaksin untuk suatu virus membutuhkan waktu antara 8 dan 10 tahun. Namun untuk kasus covid 19, para ahli dari seluruh dunia kini berlomba-lomba untuk mempercepat estimasi waktu pengembangan vaksin covid 19, sebagai upaya untuk mengakhiri pandemi global ini.

Panic Buying

Setelah covid 19 ditetapkan oleh PBB sebagai pandemi global, maka fenomena yang kemudian kita saksikan adalah kepanikan publik yang mulai meresahkan. Terutama ketika fenomena "panic buying" muncul, masyarakat melakukan aksi borong, termasuk di Indonesia. Antrean panjang di supermarket maupun pasar kini bukan lagi pemandangan yang asing.

Fenomena "Panic Buying" ini juga diilustrasikan dalam film "Contagion". Kerusuhan sosial terjadi, tingkat kriminalitas pun akhirnya meningkat hingga supermarket-supermarket pun tak luput dari penjarahan.

Penggunaan Masker

Terakhir persamaan paling mendasar antara Contagion dan covid 19 yang sering kita jumpai di Indonesia tentu saja adalah fenomena orang-orang yang menggunakan masker.

Di Indonesia, semenjak virus korona mewabah, masker menjadi barang yang paling dicari orang-orang hari ini. Harganya pun mencapai kisaran tak masuk akal karena banyak oknum yang melakukan praktik penimbunan demi mendapatkan keuntungan ekonomi di kala wabah. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya