Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Ladya Cheryl: Kembali Eksis di Dunia Film

MELALUSA SUSTHIRA K
22/2/2020 02:20
Ladya Cheryl: Kembali Eksis di Dunia Film
Aktris Ladya Cheryl(DOK. INSTAGRAM)

SOSOK aktris Ladya Cheryl, 38, mencuri perhatian masyarakat setelah berhasil memerankan tokoh bernama Aliya di film Ada Apa dengan Cinta? (AADC) pada 2002 silam. Di film itu, Ladya beradu akting dengan Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Titi Kamal, Sissy Priscillia, dan Adinia Wirasti.

Film yang menjadi debut pertamanya di layar lebar itu membuka jalan untuk peran di film-film setelahnya, seperti Biarkan Bintang Menari (2003), Banyu Biru (2005), Kara Anak Sebatang Pohon (2005), Fiksi (2008), dan Kebun Binatang (2012).

Ketertarikannya di dunia film sangat besar sehingga membuatnya ingin lebih dan lebih, hingga pada 2013 ia berhasil menulis dan menyutradarai film pendek pertamanya yang berdurasi 3 menit berjudul Vulgar. Tak sampai di sana, perempuan kelahiran Jakarta 11 April 1981 itu juga bertolak ke Amerika Serikat untuk mendalami film di The New School, New York. Ia menempuh program sertifikasi produksi film.

Delapan tahun setelah film terakhirnya, Kebun Binatang, Ladya kembali eksis lewat film terbarunya berjudul Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Eka Kurniawan tersebut berhasil menariknya untuk kembali berunjuk gigi setelah vakum selama 8 tahun. Dalam film itu, ia akan berperan sebagai Iteung.

Saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (18/2) lalu, Ladya mengaku sangat terpukau dengan kedalaman cerita dan kekuatan karakter Iteung dan karakter-karakter lain di novel yang terbit pada 2014 itu.

"Pertama kali tertarik adalah karena bukunya, karena novelnya, karena karakternya, karena gue rasa itu yang selalu dicari sama aktor, berawal dari cerita dan karakter. Karakter-karakter manusianya yang sangat nyata dan kebebasan mereka semua untuk mengambil keputusan dalam hidup," ungkap Juara favorit Top Guest Aneka 1997 dan Juara II Wajah Femina 2000 itu.

Diakuinya, karakter Iteung memberikan warna baru dalam ragam karakter yang pernah diperankannya dalam film-film sebelumnya. Istri dari penata musik film, Zeke Khaseli, tersebut, mengaku menghadapi banyak tantangan baru untuk dapat melakoni karakter Iteung sebagai perempuan yang tangguh, mandiri, dan berdeterminasi. Dengan begitu, ia bisa mempelajari dan mengeksplorasi banyak ranah baru, mulai persoalan mental, bela diri, hingga menjajal motor kopling.

Sosok sutradara

Selain kekuatan cerita di novel, alasan lain Ladya Cheryl kembali main film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas ialah karena sosok Edwin, sang sutradara. Ladya dan Edwin diketahui telah enam kali berkolaborasi dan bekerja sama dalam film, mulai Kara Anak Sebatang Pohon (2004) hingga Postcards from the Zoo (2012).

"Perjalanan gue sama Edwin sudah panjang dari film pertama, gue dan Edwin, dan gue banyak juga pertemuan di komunitas film," ungkapnya.

Bermain di film-film besutan Edwin membuat anak ke-2 dari 4 bersaudara itu tertantang mempelajari hingga menguasai skill-skill yang baru sebagai pemain film. "Itulah kenapa gue selalu suka kalau (disutradarai) Edwin, apa yang bisa menarik sebuah karakter untuk kerja sama bareng," tutur Ladya.

Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas akan diproduksi Palari Films yang juga bekerja sama dengan rumah produksi Singapura, Phoenix Films. Film yang mengambil latar era 1980-an tersebut rencananya akan mulai mengambil gambar pada akhir 2020 dan ditayangkan pada 2021 mendatang dengan format film 16 mm. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik