Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
The Mars 2020 Rover yang diproduksi NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL), akan diluncurkan ke Planet Mars pada Juli tahun ini. Misi tersebut bertujuan membantu para astronot mengeksplorasi planet merah tersebut.
Seperti dikutip Dailymail.co.uk, Mars 2020 Rover kendaraan robotic dengan kecerdasan buatan ini akan dipersenjatai dengan gelombang laser berfrekuensi tinggi yang mampu melapukkan batu dari jarak 20 kaki.
Sinar laser tersebut dapat memanaskan target hingga 18.000 derajat Fahrenheit, suhu yang cukup panas untuk mengubah batuan padat menjadi plasma yang dapat dicitrakan oleh kamera untuk dianalisis lebih lanjut.
Teknologi ini juga akan didukung dengan Super Camera (SuperCam) yang dilengkapi sistem kecerdasan buatan berbasis citra yang mampu menganalisis bermacam-macam objek, yang dipasang di tiang robotic sebagai instrumen pengontrolnya.
Dengan bantuan alat ini, para peneliti diharapkan dapat bekerja optimal mengidentifikasi mineral yang berada di luar jangkauan , lantaran daerahnya terlalu curam atau medan jelajah yang terlampau sulit.
NASA akan meluncurkan kendaraan robotic penjelajah Mars tersebut dengan memfokuskan pada tujuan utama yaitu mencari tanda-tanda kehidupan mikroba purba.
Para ilmuwan akan menyelidiki kawah Jezero, yang merupakan sebuah danau berusia 3,5 miliar tahun, yang dipenuhi dengan karbonat dan silika yang telah terhidrasi dalam kurun waktu tersebut.
Karbonat yang terletak di tepi kawah itu merupakan mineral yang sama seperti yang terkandung dalam fosil-fosil mikroba purba di Bumi selama miliaran tahun yang lalu dan silika yang terhidrasi yang ditemukan di delta kawah di planet merah tersebut diduga memiliki kemampuan untuk melestarikan biosignatures.
SuperCam pada dasarnya adalah versi penyempurnaan dari generasi kendaraan robotic sebelumnya yaitu ChemCam Curiosity rover. (M-4)
Liburan sekolah telah tiba, dan tak ada yang lebih menyenangkan daripada melihat anak-anak menikmati waktu bebas mereka dengan penuh keceriaan.
NASA kembali mencatat tonggak sejarah eksplorasi Mars dengan mengabadikan momen langka: gunung berapi raksasa Arsia Mons yang menembus lautan awan pagi di planet merah
Melalui wahana Mars Odyssey yang diluncurkan pada tahun 2001, badan antariksa Amerika Serikat ini berhasil mengabadikan citra gunung berapi raksasa di Mars
Setelah bertahun-tahun dianggap jejak aliran air asin, misteri guratan gelap yang kerap muncul di lereng curam Mars akhirnya terkuak.
SpaceX tetap menargetkan misi ke Mars tahun 2026 menggunakan roket Starship versi terbaru.
Misi NASA InSight ungkap struktur dalam Mars—kerak tebal, mantel pasif, dan inti cair besar. Apakah Mars masih aktif secara geologis? Simak hasilnya di sini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved