Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

24 Tokoh Mengisahkan Pendeta Weinata Sairin

(Ros/M-4)
15/12/2019 06:30
24 Tokoh Mengisahkan Pendeta Weinata Sairin
buku(ilustrasi)

Judul Buku: Melayankan Pelayanan yang Melayani

Narasi Syukur Merayakan 45 Tahun Pelayanan sebagai Pendeta

Penulis/penyunting: Weinata Sairin/Alex Japalatu

Penerbit: PT BPK Gunung Mulia

Cetakan ke-1: 2020

Jumlah halaman: 286 halaman

BUKU bunga rampai ini mengisahkan perjalanan Weinata Sairin, MTh, sebagai pendeta selama 45 tahun di Gereja Kristen Pasundan (GKP). Selain sebagai pendeta, pria kelahiran Jakarta, 23 Agustus 1948, itu juga aktif menulis buku dan artikel di sejumlah media cetak serta media sosial, termasuk di rubrik Opini Harian Umum Media Indonesia.

Lewat untaian kalimat yang dirajutnya menjadi sebuah naskah, Pak Wein, demikian ia disapa, tidak hanya mengemukakan pemikirannya mengenai kekristenan, tetapi juga menyoroti soal pendidikan, keberagaman, tolerasi, dan juga sastra, serta lainnya.

Dia dikenal aktif di beberapa organisasi keagamaan maupun umum, seperti Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Dewan Pelaksana Kelompok Kerja Lintas Agama Departemen Agama, dan lainnya. Bagaimana sikap dan pemikiran mantan Wakil Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) tersebut, bisa diketahui lewat naskah di buku ini yang ditulis 24 tokoh dari berbagai latar belakang.

Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia, Komarudin Hidayat, misalnya, mengatakan bangga memiliki sahabat seorang Pak Wein. Lewat tulisan Agama, Pilar Peradaban di halaman 175-184, Komarudin menyebut Pak Wein ialah pengajar sekaligus pembelajar seumur hidupnya.

Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta, Nasaruddin Umar, lewat tulisan berjudul Pak Weinata yang Saya Kenal, menyebut Pak Wein sebagai pengkhotbah sekaligus penulis.

"Tulisan-tulisan yang disuguhkannya selalu segar, kelihatan sekali ia mengikuti perkembangan zaman, bahkan kadang-kadang saya sulit membedakan antara beliau dan pemikir muslim karena beliau sangat fasih dan lancar mengutip istilah-istilah Islam maupun ayat-ayat Alquran," tulis Nazaruddin di halaman 185 buku ini.

Di sisi lain, Menteri Agama RI 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin yang menulis Menyemai Moderasi untuk NKRI berharap Pak Wein dapat menanamkan keyakinan kepada jemaat kristiani di seluruh Indonesia, khususnya di GKP bahwa keberhasilan menata kehidupan keagamaan yang rukun dan damai di Indonesia dapat menjadi contoh bagi bangsa-bangsa di dunia (halaman 78).

Untuk mengetahui tulisan-tulisan para tokoh lainnya tentang perjalanan Pak Wein, silakan membaca buku ini. Buku setebal 21 cm ini terdiri dari kata pengantar, 24 tulisan refleksi sahabat, dan 6 artikel terpilih Pak Wein. Selamat membaca. (Ros/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya