Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Ada fakta unik terbaru mengenai kehidupan kaum millenial. Para ahli menyebut, tingkat stres yang dihadapi kaum millenial seperti dalam hal sulitnya memiliki rumah atau mendapatkan pekerjaan telah memicu kemungkinan mereka mudah terserang penyakit jantung atau diabetes tipe 2.
Sebagaimana disitata dari Daily Mail, emosi naik turun yang berulang dalam fase kehidupan awal diketahui dapat meningkatkan tekanan darah dan produksi hormon stres cortisol. Dengan beban hidup yang berat tersebut akan membuat seseorang lebih berisiko terkena serangan jantung ataupun stroke.
Direktur kesehatan The Health Foundation, Jo Bibby memperingatkan generasi saat ini lebih mudah stres karena sering berpindah-pindah. Meskipun dalam hal pekerjaan lebih baik, banyak dari mereka berada dalam pekerjaan kontrak sementara yang berujung pada munculnya kekhawatiran keuangan.
"Hal-hal ini yang nampaknya menjadi masalah sosial bagi mereka, namun sebenarnya adalah masalah kesehatan," kata Bibby.
Bibby menambahkan jika kita ingin mendapatkan kesehatan secara sosial di usia 30 tahun, maka harus berpikir tentang pengalaman yang dialaminya selama ini, baik dalam hal personal, sosial, tempat tinggal ataupun pekerjaan. Pasalnya stres yang dialami karena faktor internal dapat mempengaruhi hormon dan sistem imun seseorang. Jika hal itu terjadi dalam waktu yang lama maka akan turut mempengaruhi fungsi tubuh menjadi abnormal.
"Seratus tahun yang lalu banyak orang meninggal karena penyakit-penyakit menular. Namun sekarang karena kondisi sosial ekonomi banyak orang yang memiliki kesehatan buruk serta terancam mati muda," kata Bibby.
The Health Foundation sendiri dikabarkan akan merilis temuan tersebut dalam waktu dekat, yang mana akan menjadi penemuan terbesar dalam dunia kesehatan yang belum pernah dirilis sebelumnya. (M-3)
Faktor risiko cacar api yang paling sering mencetuskan terutama pada dewasa muda itu adalah stres, saat resikonya akan meningkat sekitar 47 persen.
Kondisi macet tidak boleh dipandang sebelah mata karena berbagai studi menunjukkan, kemacetan dan waktu tempuh perjalanan berpengaruh pada tingkat stress, kesehatan dan mental.
Stres menyebabkan penggunaan glikogen otot secara berlebihan. Jika kadar glikogen menurun, pembentukan asam laktat akan terganggu.
Sebanyak 285.380 peserta dinyatakan lolos dari 860.976 pendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
"Kalimat 'semangat ya' itu seringkali tidak membantu, malah memperburuk keadaan. Lebih baik katakan, 'aku nggak tahu kamu sedang melalui apa, tapi aku ada di sini kalau kamu butuh'.
AKTRIS Kimberly Ryder tidak jadi berangkat haji tahun ini lantaran visa haji furoda tidak terbit. Ia mengaku stres. Begini cara menghadapi stres
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved