Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Penikmat musik jazz di Tanah Air tentu sudah tidak asing lagi dengan pagelaran musik yang satu ini. Ya, Jakarta International Jazz Festival (JakJazz) ialah salah satu festival musik jazz terbesar di Indonesia, yang digagas oleh legenda jazz Tanah Air, Ireng Maulana.
Kali pertama dihelat pada 1988 di Ancol, dan setelahnya juga sempat dihelat di Plaza Timur Senayan pada 1993-1995, termasuk di Pasar Festival Kuningan, Jakarta pada 1996-1997.
Selain Ireng yang tampil bersama pasukannya di Ireng Maulana All Stars, Jak Jazz juga kerap menampilkan musikus jazz dalam negeri seperti Idang Rasjidi, Benny Likumahuwa, Indra Lesmana, Andien, hingga Tompi. Sementara itu, untuk musikus jazz dari luar negeri, beberapa di antaranya yang pernah diundang dalam festival ini ialah Carmen Braford atau Phil Perry dari Amerika Serikat, Bugz in the Attic dari Inggris, hingga Pierrick Pedron dari Perancis, serta Bela Szaloki dari Hungaria.
Salah satu putra mendiang Ireng, Tommy Maulana baru-baru ini mengatakan bahwa ia hendak menampilkan kembali Jak Jazz pascarehat kurang lebih tujuh tahun belakangan dari kancah festival musik Tanah Air. Rencananya, festival yang selalu mengedepankan unsur artistik musik jazz tersebut akan digelar pada pertengahan atau akhir tahun depan.
Sebagai pemanasan, akan dihelat prafestival Jak Jazz 2020 pada Desember esok. Pada kesempatan itu pula, Tommy hendak memboyong segudang musisi jazz tanah air mulai dari yang paling senior hingga yang paling muda. Hal itu, katanya, sejalan dengan visi dan misi Jak Jazz 2020 yang selalu ingin mengedepankan semangat penikmat maupun musikus jazz generasi muda, serta hendak mengemban tongkat estafet dari generasi sebelumnya.
“Semangat dan nilainya masih tetap sama. Tapi bagaimana cara kita mengemas dan mengembangkan semangat dan nilai itu dengan konteks generasi sekarang dan yang akan datang, itu lah yang akan kita pikirkan bersama. Saya sebagai generasi yang lahir di tengah-tengah, antara generasi ayah saya dan anak saya, ingin menjadi fasilitator bagi mereka sekaligus merespon perkembangan jaman sekarang ini yang sudah serba digital,” tuturnya, saat ditemui di SCBD, Jakarta, Rabu (31/7).
Tommy berharap, dengan kelahiran kembali Jak Jazz, dapat menjadi wadah penikmat maupun musikus jazz lintas generasi untuk bertukar pikiran. Baginya, ini adalah momentum yang sangat tepat untuk menjaga keberlangsungan maupun proses tumbuh kembang ekosistem musik jazz di Indonesia.
Sementara itu, Idang Rasjidi sebagai musikus jazz senior yang turut menjadi saksi kelahiran Jak Jazz saat masih digawangi Ireng, memberikan apresiasi terhadap apa yang hendak diupayakan oleh Tommy. Namun demikian, bagi Idang pribadi, Jak Jazz yang dulu kini sudah mati dan giliran generasi selanjutnya lah yang harus menghidupi sekaligus mencetak sejarahnya sendiri.
“Begitu Ireng Maulana meninggal, Jak Jazz juga ikut meninggal. Tapi, tunggu dulu, dia sangat penting di sini. Artinya kalau mau dibuat baru lagi, semangatnya yang harus kita warisi. Jak Jazz is a history. Sebagai generasi yang mengalami, we know exactly Jak Jazz. Maka dari itu, ayo kalau mau diadakan lagi, segera dibuat karena saya tahu saat ini pasti Ireng sedang tertawa di atas melihat semua ini,” imbuhnya.
Tommy kemudian memberikan sedikit bocoran bahwa nantinya JakJazz 2020 akan dikemas dengan konsep atau perpaduan antara musik dan teknologi. Bukan hanya mengarah pada artistik atau aransemen musiknya, namun juga pada dekorasi, perangkat audio-visual, maupun tata panggung yang nantinya akan menjadi penentu suasana acara.
Ketika ditanya lebih lanjut siapa saja musisi yang hendak mengisi Jak Jazz nanti, Tommy menjawab, “Nanti saja, kami sedang melakukan diskusi dengan forum senior dan junior. Akan ada kejutan untuk publik.” (M-2)
Benang Merah Festival 2025 akan menyajikan pertunjukkan tari, musik, kelas publik, bazar dan pameran karya, pemutaran dan diskusi film, serta diskusi publik.
Single New Romantic dari Se So Neon menampilkan alunan synth ringan yang memberikan nuansa gemerlap dibalut dengan vokal lembut yang memberikan nuansa hangat dan sendu.
Zhafari ingin Seperti Mati menjadi teman bagi siapa pun yang sedang berada dalam titik yang sama, kosong, tapi tidak sendirian.
Lagu Awaken sekaligus menandai akhir dari perjalanan panjang menuju album debut Abirama, The Story Unfolds, yang akan dirilis pada 25 Juli 2025 mendatang.
Rilisan terbaru BloodLyne, Kiss Me Through The Phone, adalah lagu pop santai yang dengan lembut menangkap suka dan duka hubungan jarak jauh.
Terinspirasi dari kepribadian para personel The Sigit yang unik, koleksi ini meleburkan sisi kebebasan dengan estetika retro-modern yang mampu menunjukkan energi artistik liar.
VIDEO momen pasangan, "Kiss Cam" di konser Coldplay menangkap pasangan yang berselingkuh. Dia adalah Andy Byron, CEO dari Astronomer, perusahaan infrastruktur data bernilai miliaran dollar.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus menunjukkan komitmennya dalam menjangkau generasi muda Indonesia melalui dukungan pada industri kreatif, khususnya musik.
Chen, personel grup K-Pop EXO, akan tampil di acara Korean Ost Concert (KOSTCON) 2025 bersama para pelantun lagu soundtrack drama Korea Selatan.
Band rock alternative asal New Jersey, My Chemical Romance (MCR), kembali menjadi sorotan dunia dengan pengumuman tur global bertajuk Long Live The Black Parade.
My Chemical Romance akan menggelar konser di Jakarta pada 3 Mei 2026. Pengumuman tersebut diumumkan secara resmi melalui akun media sosial Instagram.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved