Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Selain menghitung domba yang melompat, bersantai di bak mandi berisi air hangat dan busa sebelum tidur cukup efektif untuk memerangi insomnia. Penelitian menunjukkan, memanjakan diri dengan mandi malam atau mandi satu setengah jam sebelum Anda naik ke ranjang dapat meningkatkan kualitas dan waktu yang dihabiskan untuk tidur.
Para ahli mengatakan suhu air 40 hingga 42,5° celcius merupakan suhu 'ideal' dan dapat mempercepat Anda lelap hingga 10 menit.
Mandi air hangat dan pancuran mengarahkan sirkulasi ke tangan dan kaki, yang menyebabkan penurunan suhu tubuh inti, kata para peneliti.
Ini memicu jam internal tubuh untuk berpikir sudah waktunya tidur, lantaran suhu tubuh memang biasanya berkurang secara alami menjelang tidur.
Penelitian ini dilakukan oleh The University of Texas di Austin dan dipimpin oleh Dr Shahab Haghayegh, dari departemen teknik biomedis.
Insomnia memengaruhi hingga 35% orang dewasa di AS sampai batas tertentu, menurut Sleep Education. Di Inggris, sepertiga orang dewasa mengklaim memiliki insomnia. Dalam jangka pendek, gangguan tidur ini bisa membuat penderitanya merasa lelah. Namun seiring waktu, kurangnya tidur dapat menyebabkan depresi dan bahkan penyakit jantung.
Pemanasan tubuh pasif berbasis air, seperti mandi air hangat atau mandi, sering direkomendasikan untuk memerangi insomnia, tulis para peneliti dalam jurnal Sleep Medicine Reviews.
BACA JUGA: Mau Menikah? Sepakati Dulu Pengaturan Keuangan
Namun, bagaimana atau mengapa ini terjadi relatif tidak jelas. Oleh karena itu para peneliti menganalisis 13 studi yang menyelidiki bagaimana mandi atau mandi memengaruhi tidur.
"Ketika kami melihat melalui semua studi yang diketahui, kami melihat perbedaan yang signifikan dalam hal pendekatan dan temuan," kata Dr Haghayegh.
"Satu-satunya cara untuk membuat penentuan yang akurat apakah tidur dapat, pada kenyataannya, ditingkatkan adalah dengan menggabungkan semua data masa lalu dan melihatnya melalui perspektif baru."
Hasil penelitian menunjukkan mandi malam atau mandi dengan air bersuhu 40-42,5° C meningkatkan kualitas tidur yang dilaporkan peserta.
Ini juga meningkatkan efisiensi tidur mereka, yang didefinisikan sebagai jumlah waktu yang dihabiskan untuk tidur relatif terhadap berapa lama Anda berbaring di tempat tidur.
Ketika dijadwalkan satu atau dua jam, atau rata-rata 90 menit, sebelum tidur, mandi terbukti secara signifikan mempersingkat waktu yang mereka butuhkan untuk tidur.
Suhu inti tubuh mengatur siklus tidur-bangun kita. Ini memuncak pada sore hari dan terendah menjelang akhir tidur. Ketika suhu kita naik, ia bertindak seperti jam alarm alami.
Mungkin secara mengejutkan, mandi air hangat atau shower menurunkan suhu inti kita dengan mengarahkan aliran darah ke area periferal kita, seperti tangan dan kaki. Ini membantu tubuh sepanjang waktu, mengarah ke waktu tidur yang lebih cepat dan kualitas mata yang lebih baik.
Para peneliti menekankan studi lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi waktu dan durasi optimal mandi malam atau mandi untuk manfaat tidur terbaik. Mereka juga melihat dampak riset tersebut ke arah penciptaan tempat tidur yang mengontrol suhu seseorang sepanjang malam. (DailyMail/M-2)
UNTUK memperkuat peran akademisi sebagai mitra strategis pemerintah dan dunia usaha, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menandatangani sejumlah nota kesepahaman dengan berbagai pihak.
Peningkatan kualitas pendidikan tinggi bisa dicapai antara lain dengan memperkuat kolaborasi riset.
TAK mudah melangkah keluar dari kenyamanan, namun Almi membuktikan bahwa keberanian mencoba membuka pintu peluang besar.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
Riset Akademik dalam Olahraga Prestasi Studi yang dilakukan Reilly, Bangsbo, dan Franks (2000) mencatat bahwa olahraga prestasi tidak lagi sekadar ajang unjuk kekuatan fisik dan bakat alami.
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved