Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Paleontolog Temukan Situs Mahapenting di Dakota Utara

Galih Agus Saputra
02/4/2019 15:10
Paleontolog Temukan Situs Mahapenting di Dakota Utara
Paleontolog menemukan situs prasejarah yang amat berharga di Dakota Utara, AS, baru-baru ini.(North Dakota Heritage Center and Museum)

Para paleontolog menemukan situs purbakala berusia 66 juta tahun di Dakota Utara, Amerika Serikat. Isinya sungguh luar biasa karena dipenuhi dengan rangka ikan, mamalia, reptil, hingga dinosaurus yang semuanya terkubur akibat sapuan gelombang tsunami di masa silam.

Situs yang kemudian disebut Singkapan Tanis itu dipercaya dapat mengungkapkan kepunahan masal 75% organisme di bumi ini, saat terjadi bencana jatuhnya asteroid jutaan tahun lalu.

Para ahli, seperti dilansir Daily Mail, mengatakan situs itu adalah kuburan massal pertama yang mereka temukan selama ekspedisi dan memiliki jumlah organisme yang amat besar. Organisme besar itu terkubur setelah terjadi bencana dahyat tak terbayangkan oleh masyarakat era ini, dan berlangsung di dataran banjir Dakota Utara atau yang sekarang dikenal sebagai Formasi Hell Creek.

Bencana kala itu datang tanpa peringatan. Bumi berguncang sangat keras akibat gelombang seismik berkekuatan 10 hingga 11 magnitudo. Tidak hanya itu, Bumi juga dihunjam manik-manik kaca mematikan yang turun dari langit bagai rudal balistik kecil berkecepatan 200 mil per jam.

Setelah enam tahun mengadakan eskavasi di HellCreek, seorang paleontolog akhirnya mengonfirmasi sesuatu yang sudah lama dicurigainya itu. Ada 'ladang pembunuhan' prasejarah yang mungkin dapat menjadi bukti terbaik dari peristiwa yang selama ini dianggap sebagai kepunahan massal paling terkenal di dunia.

Ahli Paleontologi, Robert DePalma turut mengatakansitus tersebut sebagai 'kumpulan kematian massal' pertama dari makhluk hidupbesar yang pernah ditemukan sejak peristiwa kepunahan dinosaurus. Menurutnya, singkapan Tanis bukan hanya tempat yang menyimpanan banyak fosil kapur melainkan 'cawan suci', alias temuan amat langka nan berharga.

“Terdiri dari sejumlah besar spesies yang mewakili berbagai usia organisme dan berbagai tahap kehidupan, yang semuanya mati pada waktu yang sama atau pada hari yang sama,” terang DePalma, yang kebetulan juga menjadi kurator paleontologi di Museum Sejarah Alam, PantaiPalm, Florida, Amerika Serikat.

DePalma dan koleganya, termasuk para peneliti dari University of California, Berkeley dan Vrije Universiteit di Amsterdam yang tergabung dalam eskavasi itu, hingga dewasa ini telah merinci temuan luar biasa tersebut dalam sebuah lapora . Rincian itu kemudian akan diterbitkan di jurnal Proceeding of National Academy of Sciences. (M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya