Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Dodol Tenjo Boga Rasa yang diciptakan Egi Mardani dan juga salah satu peserta Brilianpreneur 2023 memiliki kisah menarik yang dapat menjadi contoh bagi masyarakat yang ingin memulai wirausaha.
Egi bercerita, tanpa tangan dingin dari sang ibu, dia tidak akan mungkin dapat meneruskan usaha Dodol Tenjo Boga Rasa yang kini memiliki omzet ratusan juta per tahunnya.
“Tangan dingin ibu itu luar biasa. Saya digembleng biar bisa. Disuruh belanja. Setiap saya pergi ke luar pasti disuruh belanja. Kalau salah nanti diomongin. Produksi juga saya bener-bener apa yang dibilang ibu itu enggak paham sampai bisa paham,” ungkapnya saat diwawancarai Media Indonesia, Selasa (19/3).
Baca juga : Dodol Tenjo Boga Rasa Jadi Produk Unggulan di Kabupaten Bogor
Egi yang merupakan anak keempat dari lima bersaudara mengatakan bahwa hanya dirinya yang digembleng sampai bisa meneruskan UMKM warisan keluarganya itu. Namun demikian, dia juga mengakui bahwa sejak lulus sekolah, dirinya memang memiliki niat untuk menjadi wirausaha dibandingkan harus menjadi seorang pegawai.
“Waktu saya lulus sekolah saya ngobrol ditanya sama teman kakak saya mau kerja atau usaha, saya bilang mau usaha. Dari situ saya banyak nemu bahwa usaha di usia muda bakalan punya banyak ilmu karena dari tenaga dan koneksi juga masih produktif. Nah ditambah ada jalannya dari ibu lewa Dodol Tenjo Boga Rasa ini,” kata Egi.
Egi seringkali merenung bahwa apakah dirinya dapat mengajarkan hal yang sama kepada anak dan cucunya seperti yang ibunya ajarkan pada dia tentang Dodol Tenjo Boga Rasa ini.
Anaknya kini masih berusia delapan tahun, tapi tidak dapat dipungkiri Egi juga sudah berpikiran ke arah sana, dalam hal ini mengajarkan anaknya agar dapat meneruskan usaha dodol ini.
“Tapi yang paling penting itu pesan dari ibu saya bahwa usaha ini harus bisa bermanfaat bagi orang sekitar dan keluarga,” tandasnya. (Z-11)
Cokelat yang diterima masyarakat umum itu yang rasanya manis hanya sekian persen cokelatnya, selebihnya perisa dan gula.
Pemilik Lacedream Macrame, Fitri Aprilia, berkomitmen dan memiliki mimpi besar untuk membuat perempuan berdaya.
Industri cokelat saat ini tengah mengalami permasalahan berat di mana telah terjadi gagal panen di Afrika yang merupakan negara penghasil cokelat terbesar di dunia.
Turn waste into love. Demikian prinsip dari bisnis yang dijalankan Zara Tentriabeng, pemilik Hexagon, entitas yang memproduksi bahan-bahan daur ulang menjadi perhiasan.
Dengan memakai nama Cartenz Cocoa, produk cokelat bubuk yang dia hasilkan dapat mencapai puncak tertinggi dan bahkan menjadi global brand cokelat asal Indonesia.
Menurutnya menghubungkan pelaku UMKM dengan para pembeli menjadi salah satu modal utama keberlangsungan usaha bagi para UMKM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved