Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

8 Fakta Asteroid 29 Amphirite, Ditemukan Astronom Jerman Albert Marth

Media Indonesia
15/2/2025 10:11
8 Fakta Asteroid 29 Amphirite, Ditemukan Astronom Jerman  Albert Marth
Ilustrasi(https://www.spacereference.org/)

PEMBENTUKAN tata surya pada 4,6 miliar tahun yang lalu menghasilkan Galaksi Bima Sakti dan banyak lagi galaksi serta benda langit yang belum teridentifikasi. Salah satu sisa pembentukan adalah asteroid yang terdiri atas material logam dan batuan. 

Asteroid adalah benda langit yang ukurannya sangat kecil. Ukurannya yang mungil membuat asteroid sering dinamakan sebagai planet minor atau planetoid. Asteroid dapat ditemukan dalam jumlah yang sangat banyak di antara planet Mars dan Jupiter.

Area tersebut dinamakan sebagai sabuk asteroid. Sabuk asteroid merupakan wilayah yang kaya akan objek-objek kecil yang terbentuk dari material yang gagal menjadi planet akibat gangguan gravitasi dari Jupiter.

Para peneliti memperkirakan terdapat lebih dari 100.000 asteroid di sabuk tersebut. Salah satu asteroid yang cukup dikenal adalah asteroid 29 Amphitrite

Berikut 8 fakta asteroid 29 Amphitrite:

  1. Asteroid ini mencapai titik oposisi terhadap matahari pada 13 Februari 2025 lalu. Dalam astronomi, oposisi adalah saat sebuah benda langit berada pada posisi yang berlawanan dengan matahari jika dilihat dari Bumi, sehingga terlihat paling terang dan mudah diamati.
  2. Melansir laman Space pada Jumat (14/02/2025), asteroid 29 Amphitrite berasal dari sabuk asteroid yang terletak di antara Mars dan Jupiter. Tepatnya, asteroid ini terletak di bagian utama sabuk asteroid (main asteroid belt).
  3. Asteroid ini merupakan salah satu asteroid tipe S, yang berarti sebagian besar komposisinya terdiri dari silikat (batuan) dan nikel-besi. Asteroid 29 Amphitrite ditemukan pada 1 Maret 1854 oleh Albert Marth, seorang astronom Jerman.
  4. Marth menemukan 29 Amphitrite ketika ia melakukan pengamatan di Observatorium South Villa, Regent's Park, London. Penemuan ini menjadi salah satu kontribusi penting dalam studi tentang asteroid di tata surya.
  5. Menariknya, nama asteroid yang ditemukan oleh Marth tersebut diberi nama oleh sang pemilik observatorium, yaitu George Bishop. Mengutip dari The Sky Live pada Jumat (14/02/2025), nama 29 Amphitrite terinspirasi dari dewi laut dalam mitologi Yunani, yaitu Amphitrite. Amphitrite adalah istri dari Poseidon, dewa laut dalam mitologi Yunani, yang sering digambarkan sebagai sosok wanita yang membawa tongkat atau kerang.
  6. Asteroid 29 Amphitrite mengorbit matahari setiap 1.490 hari (4,08 tahun) sekali. Orbitnya cukup stabil dan berbentuk elips dengan kemiringan orbit sekitar 6,1 derajat terhadap bidang ekliptika.
  7. Asteroid ini memiliki diameter sekitar 189,6 kilometer, membuatnya lebih besar dari 99 persen asteroid lainnya yang ada di sabuk asteroid utama. Ukuran tersebut setara dengan luas Maryland, negara bagian di Amerika Serikat.
  8. Dengan massa yang cukup besar dibanding asteroid lain, 29 Amphitrite memiliki pengaruh gravitasi yang lebih signifikan dibandingkan asteroid kecil lainnya. Jarak antara asteroid 29 Amphitrite dari Bumi sangat jauh, yakni sekitar 1,38 AU.

Dalam astronomi, 1 AU setara dengan 149.597.871 kilometer. Dengan demikian, jarak asteroid ini dari Bumi sekitar 206,4 juta kilometer.

Asteroid 29 Amphitrite tidak termasuk ke dalam objek yang berpotensi membahayakan bumi. Sebuah asteroid dikategorikan sebagai objek yang berpotensi berbahaya (Potentially Hazardous Asteroid, PHA) jika memiliki diameter lebih dari 140 meter dan memiliki jarak perlintasan dengan Bumi kurang dari 0,05 AU (7,5 juta kilometer).

Para astronom sepakat asteroid ini tidak berbahaya bagi bumi. Asteroid ini memiliki orbit yang jauh dari bumi sehingga risiko tabrakan dengan bumi sangat kecil. Penelitian lebih lanjut mengenai asteroid akan menambah pengetahuan mengenai sejarah tata surya dan evolusi benda langit. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya