Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Reaktor "Matahari Buatan" Tiongkok Pecahkan Rekor Dunia, Langkah Menuju Energi Fusi Bersih

Thalatie K Yani
22/1/2025 13:18
Reaktor
Reaktor fusi nuklir Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) Tiongkok berhasil memecahkan rekor dunia dengan mempertahankan plasma terkendali selama 1.066 detik.(Xinhua)

REAKTOR "matahari buatan" Tiongkok memecahkan rekor dunia sendiri dalam mempertahankan plasma yang sangat panas, menandai tonggak baru dalam perjalanan panjang menuju energi bersih yang hampir tak terbatas.

Reaktor fusi nuklir Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) berhasil mempertahankan loop plasma yang sangat terkendali selama 1.066 detik, Senin (20/1), yang lebih dari dua kali lipat rekor sebelumnya yaitu 403 detik, menurut laporan media negara Tiongkok.

Reaktor fusi nuklir dijuluki "matahari buatan" karena menghasilkan energi dengan cara yang mirip dengan matahari. Di mana menyatukan dua atom ringan menjadi satu atom berat melalui panas dan tekanan. Matahari memiliki tekanan jauh lebih besar dibandingkan reaktor di Bumi, sehingga ilmuwan mengimbanginya dengan menggunakan suhu yang jauh lebih panas daripada matahari.

Fusi nuklir menawarkan potensi sumber daya hampir tak terbatas tanpa emisi gas rumah kaca atau banyak limbah nuklir. Namun, ilmuwan bekerja pada teknologi ini selama lebih dari 70 tahun, dan kemungkinan perkembangannya tidak cukup cepat untuk menjadi solusi praktis bagi krisis iklim. Peneliti mengharapkan kita memiliki kekuatan fusi dalam beberapa dekade mendatang, tetapi mungkin akan memakan waktu lebih lama.

Rekor baru EAST tidak langsung membuka jalan untuk apa yang disebut sebagai "Holy Grail" dari energi bersih, tetapi ini adalah langkah menuju masa depan di mana pembangkit energi fusi menghasilkan listrik.

EAST adalah reaktor dengan penahanan magnetik, atau tokamak, yang dirancang untuk menjaga plasma tetap terbakar terus-menerus untuk jangka waktu yang lama. Reaktor seperti ini belum pernah mencapai titik penyalaan, yaitu titik di mana fusi nuklir menghasilkan energi sendiri dan mempertahankan reaksinya sendiri, tetapi rekor baru ini adalah langkah menuju pemeliharaan loop plasma yang terkendali dan berlangsung lama yang diperlukan oleh reaktor masa depan untuk menghasilkan listrik.

"Perangkat fusi harus mencapai operasi stabil dengan efisiensi tinggi selama ribuan detik untuk memungkinkan sirkulasi plasma yang mandiri, yang sangat penting untuk pembangkit daya fusi masa depan," kata Song Yuntao, direktur Institut Fisika Plasma yang bertanggung jawab atas proyek fusi di Akademi Ilmu Pengetahuan China, kepada media negara Tiongkok.

EAST adalah salah satu dari beberapa reaktor fusi nuklir di seluruh dunia, namun semuanya saat ini menggunakan lebih banyak energi daripada yang mereka hasilkan. Pada 2022, reaktor fusi National Ignition Facility (NIF) AS sempat mencapai penyalaan di intinya menggunakan metode eksperimental yang berbeda dari EAST, mengandalkan semburan energi cepat, namun secara keseluruhan reaktor tersebut masih menggunakan lebih banyak energi daripada yang dikonsumsinya.

Tokamak seperti EAST adalah jenis reaktor fusi nuklir yang paling umum. EAST memanaskan plasma dan menjebaknya di dalam ruang reaktor berbentuk donat — yang disebut tokamak — dengan medan magnet yang kuat. Untuk rekor terbaru ini, para peneliti melakukan beberapa peningkatan pada reaktor, termasuk menggandakan daya sistem pemanasnya, menurut media negara Tiongkok.

Data yang dikumpulkan EAST akan mendukung pengembangan reaktor lainnya, baik di Tiongkok maupun internasional. Tiongkok merupakan bagian dari program International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER), yang melibatkan puluhan negara, termasuk AS, Inggris, Jepang, Korea Selatan, dan Rusia.

Reaktor ITER, yang sedang dibangun di Prancis selatan, memiliki magnet terkuat di dunia dan akan mulai beroperasi pada 2039 di awal. ITER akan menjadi alat eksperimental yang dirancang untuk menciptakan fusi berkelanjutan untuk tujuan penelitian, tetapi bisa membuka jalan bagi pembangkit energi fusi.

"Kami berharap dapat memperluas kolaborasi internasional melalui EAST dan membawa energi fusi ke penggunaan praktis untuk umat manusia," kata Song. (Live Science/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya