Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ditunggu, Taksi Terbang bakal Revolusi Transportasi Indonesia

Wisnu Arto Subari
12/12/2024 22:39
Ditunggu, Taksi Terbang bakal Revolusi Transportasi Indonesia
Taksi terbang.(ABC News)

RENCANA pengembangan taksi terbang bakal merevolusi sistem transportasi di Indonesia. Taksi terbang merupakan inovasi dalam bidang transportasi udara yang mulai menarik perhatian global, termasuk Indonesia.

"Dengan berbagai potensi dan tantangan yang ada, taksi terbang diyakini akan mampu merevolusi sistem transportasi di Indonesia," kata Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) Ikaputra dalam keterangan resmi UGM di Yogyakarta, Kamis (12/12). Salah satu proyek besar yang akan membawa teknologi tersebut ialah rencana pengoperasian taksi terbang di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pengembangan taksi terbang di Indonesia tidak sekadar berfokus pada aspek teknologi, tetapi juga pada persiapan regulasi dan infrastruktur yang mendukung. Menjalin kolaborasi dengan perusahaan luar negeri, seperti Volocopter, tentu menjadi langkah penting dalam memastikan implementasi teknologi ini sesuai dengan standar internasional.

Selain itu, pemerintah harus memastikan bahwa pengoperasian taksi terbang ini dapat diakses secara inklusif oleh masyarakat luas, bukan hanya oleh kalangan tertentu. "Pengembangan taksi terbang ini nanti dipastikan akan menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya penyediaan landasan vertikal (vertiport) di kawasan urban yang padat," ujar Ikaputra.

Ikaputra menuturkan tingkat penerimaan masyarakat terhadap teknologi baru tersebut juga memerlukan sosialisasi yang masif. Menurut dia, diperlukan pula regulasi terkait keamanan penerbangan yang terintegrasi dengan sistem transportasi yang sudah ada.

Tidak hanya mengurangi kemacetan, menurut Ikaputra, teknologi taksi terbang bakal mampu membuka akses ke daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau. Keberhasilannya, kata dia, akan sangat bergantung pada kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mendukung pengembangannya.

"Taksi terbang tidak hanya menawarkan solusi kemacetan di kota-kota besar, tetapi juga membuka peluang besar untuk transportasi yang efisien, ramah lingkungan, dan mendukung pengembangan wilayah terpencil, termasuk IKN," ujar dia.

Dosen Departemen Teknik Mesin dan Teknik Industri Fakultas Teknik UGM Gesang Nugroho mengatakan keberadaan passenger drone atau drone penumpang sebagai taksi terbang diperlukan karena beberapa alasan. Selain tingginya kepadatan jalan akibat tingginya kepemilikan kendaraan bermotor, transportasi itu diperlukan pula karena banyak wilayah terpencil yang sulit diakses oleh alat transportasi eksisting serta kebutuhan untuk penanganan darurat seperti ambulans yang sering terjebak kemacetan.

"Drone penumpang adalah kendaraan terbang otonom yang dirancang untuk mengangkut penumpang, sementara AAV (Autonomous Aerial Vehicle) merujuk pada kendaraan udara yang sepenuhnya otonom, tidak memerlukan pengemudi, dan dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk mengangkut penumpang, pengiriman barang, serta pemantauan udara," kata dia. (Ant/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya