Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

NASA Diduga Membunuh Kehidupan Alien di Mars, Begini Penjelasannya Menurut Ahli!

Siti Sayidah
02/12/2024 17:24
NASA Diduga Membunuh Kehidupan Alien di Mars, Begini Penjelasannya Menurut Ahli!
Alien Mars tak sengaja dibunuh NASA(Dok. Nasa)

DIRK Schulze-Makuch, seorang astrobiologis dari Technical University Berlin, Jerman, mengemukakan hipotesis mengejutkan bahwa NASA secara tidak sengaja telah membunuh kehidupan alien di Mars saat melakukan eksperimen Viking Lander pada 1976.

Menurut laporan dari Space.com, pada 1970-an, NASA mengirimkan dua pesawat untuk misi ke Planet Mars.

Dalam misi tersebut, NASA melakukan eksperimen yang dikenal dengan nama percobaan Viking, untuk mencari tanda-tanda kehidupan di Mars dengan menggunakan bahan kimia, air, nutrisi, dan sampel tanah.

Pada waktu itu, NASA berasumsi bahwa kehidupan di Mars membutuhkan air, seperti halnya kehidupan di Bumi.

Namun, eksperimen ini justru menghancurkan kehidupan mikroba yang mungkin ada di Mars karena bahan kimia yang digunakan.

“Jika kehidupan mikroba itu benar-benar ada dan bertahan hidup, percobaan tersebut mungkin telah membunuh mereka sebelum mereka teridentifikasi, karena pengujian itu bisa menghancurkan mikroba tersebut,” jelas Schulze-Makuch.

Bagaimana Percobaan Viking Bisa Menyebabkan "Kematian" di Mars?

Dalam misi Viking pada 1970-an, NASA berusaha mencari tanda-tanda kehidupan di Mars melalui serangkaian eksperimen. Meskipun eksperimen Viking sempat menunjukkan adanya indikasi kehidupan, metode yang digunakan malah mengakibatkan kematian mikroba di planet merah itu.

Eksperimen Viking menggunakan air cair untuk mendeteksi kehidupan. Sayangnya, metode berbasis air ini justru membahayakan mikroba Mars, yang diketahui memiliki sifat sensitif terhadap kelembapan.

Schulze-Makuch mengungkapkan dalam komentarnya yang diterbitkan di Nature Astronomy, bahwa kehidupan di Mars mungkin jauh berbeda dari yang selama ini dibayangkan. "Di lingkungan yang sangat kering, kehidupan di Mars mungkin memperoleh 'air' dari garam yang menyerap kelembapan atmosfer. Garam inilah yang seharusnya menjadi fokus utama dalam pencarian kehidupan di Mars," ujarnya.

Oleh karena itu, mikroba di Mars kemungkinan dapat bertahan dalam kondisi sangat kering. Menambahkan air cair justru dapat merusak ekosistem mikroba tersebut dan menyebabkan kematian.

Sebagai contoh, mikroba yang dapat bertahan hidup berkat garam ditemukan di Gurun Atacama, Cile, yang memiliki kondisi sangat kering.

Selain itu, penemuan zat kimia seperti perklorat, yang dapat meniru hasil biologis, semakin membingungkan hasil eksperimen Viking. Beberapa eksperimen menunjukkan adanya aktivitas biologis, sementara lainnya tidak.

Schulze-Makuch pun berpendapat bahwa NASA perlu mengubah pendekatan dalam pencarian kehidupan di luar Bumi. Ia menyarankan agar pencarian difokuskan pada cairan garam, bukan hanya air, karena kemungkinan mikroba di Mars lebih bergantung pada garam untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrem.

Pendekatan ini dianggap lebih tepat untuk eksplorasi Mars di masa depan, mengingat kemungkinan besar mikroba di Mars dapat bertahan hidup dalam kondisi kering yang ekstrem. (Z-10)

Sumber:

  • Space.com
  • Futurism.com
  • New York Post
  • WIONews.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya