Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Meteorit Mars Tersimpan di Laci Meja: Bukti Baru Adanya Air di Mars

Abriel Okta Rosetta
21/11/2024 18:10
Meteorit Mars Tersimpan di Laci Meja: Bukti Baru Adanya Air di Mars
Meteroid Mars(MI/Purdue Brand Studio)

PENEMUAN meteorit Mars yang disimpan di laci meja Universitas Purdue di Indiana, AS, sejak tahun 1931, baru-baru ini membuka lembaran sejarah baru mengenai interaksi air di Planet Merah.

Meteorit ini, yang ditemukan setelah hampir 100 tahun tersimpan, mengungkapkan misteri geologis yang terjadi lebih dari 700 juta tahun lalu di Mars.

Meteorit Lafayette dan Bukti Kehadiran Air

Meteorit seberat 800 gram ini dikenal sebagai Lafayette, salah satu jenis meteorit Mars yang disebut nakhlite. Meteorit ini, yang terbuat dari batuan vulkanik, dipercaya berasal dari kawah di dataran lava basaltik dekat Elysium Mons, sebuah gunung berapi besar yang sudah tidak aktif di Mars.

Temuan ini berpotensi mengubah pemahaman kita tentang sejarah air di Mars, meskipun air cair di permukaan planet ini telah menghilang lebih dari 3 miliar tahun yang lalu.

Penelitian oleh Tim Purdue University

Tim ilmuwan internasional yang dipimpin oleh Marissa Tremblay dari Purdue University melakukan analisis mendalam terhadap meteorit ini.

Mereka menentukan usia mineral yang diubah oleh air dalam meteorit Lafayette, yang diperkirakan berusia sekitar 742 juta tahun. Penemuan ini mengarah pada pertanyaan penting: dari mana asal air yang ditemukan di meteorit ini, mengingat kondisi Mars yang kini kering?

Teori Aktivitas Vulkanik dan Pencairan Es

Menurut penelitian, air yang terkandung dalam meteorit ini kemungkinan berasal dari pencairan es bawah permukaan akibat aktivitas vulkanik.

Meskipun air cair di permukaan Mars diyakini telah menghilang miliaran tahun yang lalu, aktivitas magmatik pada masa lalu diduga menjadi pemicu terjadinya pencairan permafrost di bawah tanah, yang memungkinkan keberadaan air di dalam meteorit.

“Kami percaya air itu berasal dari pencairan es bawah tanah, bukan dari permukaan,” jelas Tremblay.

Meteorit Lafayette, setelah terlempar dari Mars akibat tumbukan besar, menghabiskan waktu sekitar 11 juta tahun di luar angkasa sebelum akhirnya mencapai Bumi. Usia meteorit ini ditentukan melalui analisis isotop yang terbentuk akibat paparan sinar kosmik. Pada 2022, Tremblay dan timnya juga menemukan kontaminasi organik yang mengindikasikan bahwa meteorit ini kemungkinan jatuh di Indiana pada tahun 1919, berdasarkan jejak mikotoksin yang ditemukan dalam sampel tersebut.

Temuan ini memberikan wawasan lebih dalam tentang bagaimana aktivitas vulkanik di Mars berlangsung, meskipun planet ini kini dikenal sebagai gurun kering.

Meteorit Lafayette tidak hanya menunjukkan adanya proses geologis kompleks, tetapi juga memberi petunjuk tentang potensi keberadaan air cair di Mars di masa lalu—sebuah topik yang terus menjadi fokus eksplorasi planet.

Penemuan di laci meja sederhana ini memperlihatkan bahwa Mars masih menyimpan banyak rahasia yang belum terungkap.

Dari penelitian meteorit hingga penelusuran laboratorium, temuan ini membawa kita lebih dekat pada pemahaman mengenai Mars yang dulunya mungkin lebih "hidup" daripada yang kita bayangkan. (Space dan Live Science/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik