Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PADA 2015, seorang pria asal Australia, David Hole, sedang menjelajahi Taman Regional Maryborough dekat Melbourne dengan detektor logam. Tujuannya sederhana mencari emas. Ternyata apa yang ia temukan malah sebuah batu kemerahan yang sangat berat, tertanam di tanah liat kuning. Ia dengan antusias membawa pulang penemuannya, yakin bahwa itu adalah bongkahan emas yang menunggu untuk dibuka.
Namun, usaha yang ia lakukan untuk memecahkan batu itu tidak kunjung membuahkan hasil.
Ia mencoba segala cara mulai dari gergaji batu, bor, bahkan menyiramnya dengan asam. Tetapi batu tersebut tetap utuh, bahkan palu godam pun tidak dapat menembusnya.
David tidak tahu bahwa apa yang ia coba pecahkan bukanlah emas, melainkan sesuatu yang jauh lebih langka dan berharga.
Tahun demi tahun berlalu, rasa penasaran David tak kunjung padam. Ia akhirnya membawa batu tersebut ke Museum Melbourne, berharap para ahli bisa memberikan penjelasan. Di sinilah cerita ini memasuki babak yang luar biasa.
Ahli geologi Museum Melbourne, Dermot Henry, yang sudah 37 tahun bekerja di bidangnya, mengungkapkan bahwa hanya sedikit batu yang pernah ia temui yang ternyata merupakan meteorit asli. Dan batu yang dibawa David Hole adalah salah satu di antaranya.
“Batu ini memiliki permukaan yang berlesung pipit, seolah-olah dipahat oleh atmosfer. Itu terjadi ketika meteorit melewati lapisan atmosfer Bumi dan meleleh, membentuk bentuk yang unik,” ujar Henry dalam wawancaranya dengan The Sydney Morning Herald.
Batu yang dulunya dianggap seberat emas itu ternyata adalah meteorit langka berusia 4,6 miliar tahun. Peneliti di Museum Melbourne memberi nama Maryborough untuk meteorit ini, sesuai dengan nama kota di dekat tempat temuan. Beratnya mencapai 17 kilogram, dan setelah dipotong dengan gergaji berlian, komposisinya terbukti mengandung kadar besi yang sangat tinggi, menjadikannya kondrit biasa H5. Tetesan kristal kecil yang disebut chondrules pun dapat ditemukan di permukaannya.
“Meteorit seperti ini memberikan wawasan paling mendalam tentang sejarah Tata Surya kita. Beberapa meteorit bahkan mengandung ‘debu bintang’ yang lebih tua dari Tata Surya kita, memberi gambaran bagaimana bintang-bintang terbentuk dan berevolusi,” jelas Henry.
Meteorit juga dapat mengandung molekul organik, seperti asam amino, yang bahkan menjadi bahan penyusun kehidupan.
Teka-teki mengenai asal-usul meteorit ini masih menyisakan misteri. Diperkirakan, meteorit Maryborough berasal dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Sebuah tabrakan besar di sana mungkin mendorongnya keluar dari jalurnya, lalu jatuh ke Bumi setelah ribuan atau bahkan jutaan tahun.
Para peneliti memperkirakan bahwa meteorit ini telah berada di Bumi antara 100 hingga 1.000 tahun, dan penampakan meteor yang tercatat antara 1889 dan 1951 kemungkinan besar adalah peristiwa yang menandai kedatangan batu ini di planet kita.
Menariknya, meskipun emas telah menjadi simbol kekayaan selama berabad-abad, meteorit ini jauh lebih berharga dari logam mulia tersebut dalam konteks ilmu pengetahuan. Maryborough hanya satu dari 17 meteorit yang pernah tercatat di negara bagian Victoria, Australia, dan merupakan salah satu temuan terbesar setelah meteorit seberat 55 kilogram yang ditemukan pada tahun 2003.
“Meteorit ini adalah penemuan luar biasa, mengingat ribuan bongkahan emas ditemukan di Victoria, tetapi hanya sedikit meteorit yang bisa ditemukan,” kata Henry.
Penemuan ini bahkan memicu perbandingan dengan kisah serupa yang pernah terjadi pada tahun 2018, di mana sebuah batu angkasa membutuhkan waktu 80 tahun untuk akhirnya diidentifikasi sebagai meteorit.
Jadi, mungkin inilah saat yang tepat untuk memeriksa kembali batu-batu yang Anda temui di sekitar rumah. Siapa tahu, Anda sedang duduk di atas harta karun langit yang belum terungkap! (Science alert/Z-1)
Penemuan batu berbentuk anak panah di Mars oleh wahana Perseverance memicu dugaan adanya aktivitas mikroba purba.
Trovants, sekumpulan batu unik yang ditemukan di Romania, memiliki kemampuan luar biasa untuk tumbuh dan berkembang biak seolah-olah mereka hidup.
Penemuan meteorit Mars yang disimpan di laci meja Universitas Purdue di Indiana, AS, sejak tahun 1931, baru-baru ini membuka lembaran sejarah baru
Begitupun dengan daerah-daerah kepulauan, distribusi logistik menggunakan speedboat dan kapal laut.
David Hole sedang berburu emas di Taman Regional Maryborough, dekat Melbourne, Australia pada 2015 silam. Dengan menggunakan detektor logam, ia menemukan sesuatu yang sangat menarik
Emas dikenal sebagai safe-haven yang mampu menjaga nilai kekayaan di tengah ketidakpastian ekonomi dan laju inflasi.
Meskipun pasar mengalami tekanan, Bitcoin tetap stabil di angka 104.000 dolar AS.
Emas adalah logam mulia yang langka dan bernilai tinggi. Temukan fakta ilmiah tentang total emas yang telah ditambang, cadangan yang tersisa di kerak Bumi.
KETIDAKPASTIAN ekonomi global tidak selalu identik dengan risiko. Hal tersebut salah satunya terjadi pada emas yang mengalami lonjakan harga.
OneGold.io hadir untuk memberi nilai lebih pada kerja keras petani emas serta mengembalikan emas ke tangan mereka dalam bentuk token yang bernilai dan bisa diakses secara global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved