Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
BERAWAL dari iseng-iseng, Senja Rindiani mulai merekam cuap-cuap tentang self-care menggunakan aplikasi Anchor pada 2019. Ia hanya butuh gawai, unduh aplikasi, lalu mulai membuat konten dan diunggah dalam kanalnya yang bernama Senja Bersuara.
Kini, perempuan yang karib disapa Senja itu semakin aktif menelurkan konten-konten di kanal siniarnya. Semua kontennya lahir dari gawai, kemajuan teknologi yang kian canggih tak disiakan Senja.
"Sebenarnya untuk memulai podcast (siniar) itu gampang karena basic-nya cuma audio. Jadi, saat itu aku mulai hanya pakai gawai. Bahkan sekarang saat aku sudah punya banyak audience, masih prefer mengerjakan konten pakai gawai dan perangkatku juga sudah kompatibel," ucap Senja dalam sambungan telepon, Jumat (4/9).
Baca juga : Anak Muda Aceh Dilatih Produksi Podcast
Diterangkan Senja, yang dimaksud hanya menggunakan gawai ialah penggunaan aplikasi Spotify for Podcaster, dulunya bernama Anchor. Aplikasi tersebut milik salah satu platform streaming musik. Ia bercerita tak sulit untuk menggunakan aplikasi tersebut. Ada dua cara yang bisa dipilih pemula. Pertama, melakukan rekaman secara langsung lewat aplikasi. Kedua, mengunggah file rekaman suara yang sudah dibuat sebelumnya.
Secara fungsi utama, aplikasi Spotify for Podcaster sebetulnya wadah bagi para podcaster untuk memublikasikan siniarnya ke platform streaming musik tersebut. Namun, ada fungsi tambahan lain yang bisa dilakukan pengguna, yaitu menjadi aplikasi perekam suara dan mengedit hasil podcast yang sudah direkam.
"Sebenarnya aplikasi atau website serupa (Spotify for Podcaster) itu ada banyak sekali, tapi yang paling umum digunakan dan mudah, aku merekomendasikan Spotify for Podcaster. Cara untuk mendapatkannya juga mudah, bisa diunduh lewat Playstore dan sejenisnya atau web base juga bisa," ungkap Senja.
Baca juga : Podcast Ancur dan Podcast Seminggu Jalankan Program Umroh Bareng, Seminggu Anda Curhat
Setelah berjalan selama empat tahun, kanal siniar Senja pun dinobatkan sebagai satu dari Top 5 Self-care Podcast of the Year by Spotify Indonesia. Hal itu tak lepas dari usahanya untuk melakukan evaluasi dan inovasi pada setiap kontennya, mana yang bekerja dan mana yang stagnan. Ia menambahkan, aktivitas membuat konten sangatlah menyenangkan karena membuat terus bertumbuh lantaran ada proses membaca, memperhatikan tren, hingga melakukan analisis statistik data.
Saat disinggung apakah diperlukan perangkat eksternal tambahan seperti mikrofon, Senja menyebut itu bergantung pada kebutuhan. Menurutnya, untuk podcaster pemula, rasanya tidak perlu pusing-pusing memikirkan perangkat eksternal karena yang terpenting ialah memulai dengan memanfaatkan yang ada di sekitar.
"Menurut aku, untuk pemula, mikrofon itu bukan hal yang penting banget. Utamanya itu komitmen untuk konsisten bikin kontennya. Misalkan setelah jalan terus akhirnya kontennya ramai, bisa dapet brand deal, baru boleh apresiasi diri dengan membeli mikrofon eksternal," tuturnya.
Baca juga : Nikita Willy Dilibatkan dalam Edukasi Tumbuh Kembang Anak
Kualitas memang akan berbeda antara siniar yang menggunakan mikrofon eksternal dan yang memakan gawai, termasuk munculnya noise dalam rekaman suara. Namun, bagi Senja, kondisi tersebut menjadi pengalaman unik yang bisa dihadirkan kepada pendengar.
"Kalau pakai external (mic), itu ada fitur voice canceling. Jadi, suara-suara luar enggak masuk ke audio podcast. Tapi kalau tujuannya cuma buat sharing experience, justru hal-hal yang kayak gitu (noise) malah membuat suasana lebih kasual. Kesan yang muncul itu seperti ngobrol sambil nongkrong," ungkapnya.
Baca juga : Produksi Podcast dan Vlog, Implementasi Mata Kuliah Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya
Tambahan video
Podcast semakin berkembang, kini tak bisa lagi berdiri hanya sebagai karya audio. Perlu ada penyesuaian tambahan berupa potongan-potongan video yang diunggah ke media sosial Instagram ataupun Youtube untuk menggaet pendengar. Senja melakukan hal tersebut pun hanya dengan menggunakan gawai dan aplikasi edit. Rasanya kendala untuk menjadi podcaster semakin tak ada lantaran bisa menggunakan gawai saja.
"Value yang mau aku bawa itu memang tidak mengharuskan untuk sempurna secara visual. Karena itu, aku belum pernah menyewa studio podcast. Prinsipku memanfaatkan apa yang aku punya."
Sementara itu, podcaster yang juga kopendiri Podluck Podcast Patricia Wulandari menjelaskan, sebenarnya untuk bisa meminimalkan bujet produksi podcast, salah satu caranya memilih format audio saja. Namun, jika kreator ingin tetap menampilkan format visual di podcast karena kini memang trennya demikian, ada hal yang bisa dilakukan, yakni modal gawai dan mikrofon lavalier.
“Terpenting, suara jelas didengar. Gambar itu nomor dua. Lavalier mic bisa jadi alternatif. Kita bisa rekaman di ruangan sepi,” kata Patricia seperti dilansir dari konten Podhead. (Jek/M-3)
PENYANYI Nola B3 membagikan kisahnya mendampingi anak-anaknya saat akan mulai bersekolah di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di dalam podcast Bincang Inspiratif Tanoto Foundation.
Podcast itu akan menampilkan Serena Williams dan Venus Williams sebagai pembawa acara bersama, mewawancarai tamu.
Podcast kata dia lebih fleksibel karena terdapat berbagai variasi pilihan kategori, banyak bahasa yang dipakai dalam membuat siarannya.
Mantan Ibu Negara Michelle Obama menjelaskan kini ia merasa bebas membuat keputusan untuk dirinya sendiri dan tidak lagi menjalani hidup demi ekspektasi orang lain.
Kelly Clarkson tampil tanpa riasan dalam episode terbaru podcast Not Gonna Lie milik Kylie Kelce, yang akan tayang pada 27 Maret.
Billy Corgan, vokalis The Smashing Pumpkins, resmi meluncurkan podcast The Magnificent Others pada 5 Februari 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved