Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PARA astronom telah menemukan kelas baru lubang hitam raksasa yang ukurannya, bahkan melampaui lubang hitam supermasif yang berada di pusat galaksi. Apakah ada yang lebih besar lagi yang tersembunyi di kegelapan luar angkasa?
Di pusat galaksi kita terdapat lubang hitam raksasa. Ukurannya selebar Matahari, tetapi memiliki massa jutaan kali lebih berat. Tarikan gravitasi yang sangat kuat dari lubang hitam ini memutar debu dan gas antarbintang di sekitarnya.
Lubang hitam supermasif ini adalah inti kehidupan Bima Sakti, menggerakkan pembentukan dan evolusi galaksi selama 13 miliar tahun sejarahnya, membantu terbentuknya sistem tata surya seperti yang kita miliki. Sesekali, ada bintang yang mendekat terlalu dekat dan hancur lebur, menghilang tanpa jejak. Ia adalah makhluk yang menakutkan, memiliki kekuatan untuk mencipta dan menghancurkan dalam skala besar.
Baca juga : Penemuan Quasar dengan Angin Kuat di Galaksi Paling Awal Menghentikan Pembentukan Bintang
Hampir setiap galaksi besar memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya, tetapi di alam semesta yang luas, lubang hitam di galaksi kita – yang disebut Sagittarius A* – tergolong kecil. Dalam dekade terakhir, para astronom telah menemukan lubang hitam yang jauh lebih besar, yang dikenal sebagai lubang hitam ultramasif. Beberapa di antaranya memiliki massa 1.000 kali lebih besar dari Sagittarius A* dan lebarnya cukup untuk mencakup seluruh tata surya kita.
Pandangan luar biasa dari Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) juga memberi wawasan baru tentang bagaimana raksasa ini tumbuh di awal mula waktu. Namun, masih banyak misteri – dari mana mereka berasal, dan seberapa besar mereka bisa tumbuh?
Mengukur ukuran objek yang sangat besar dan jauh seperti ini (yang tidak bisa diamati langsung) adalah tantangan, tetapi kita tahu bahwa beberapa yang terbesar memiliki ukuran yang menakjubkan. Salah satu kandidat terbesar yang ditemukan hingga saat ini, dikenal sebagai Ton 618, terletak di tengah kuasar yang berjarak 18 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Baca juga : Pengaruh Jet Plasma Lubang Hitam Supermasif pada Ledakan Nova di Galaksi Messier 87
Diperkirakan, lubang hitam ini memiliki massa 66 miliar kali lipat dari Matahari dan lebarnya mencapai 40 kali jarak antara Neptunus dan Matahari. Lubang hitam di pusat galaksi kluster yang disebut Holm 15A juga diperkirakan memiliki massa sekitar 44 miliar kali lebih berat dari Matahari, 30 kali jarak antara Neptunus dan Matahari.
Mereka jelas sangat besar. Namun, beberapa ilmuwan percaya mungkin ada makhluk yang lebih besar lagi di luar sana.
"Dari perspektif teoretis, tidak ada batasan," kata James Nightingale, seorang kosmolog pengamat di Universitas Newcastle di Inggris, yang pada Maret 2024 menemukan lubang hitam ultramasif dengan massa 33 miliar kali lipat dari Matahari.
Baca juga : Penemuan Tujuh Galaksi Jauh dalam Konfigurasi Unik: Carousel Lens dan Misteri Kosmologi
Lubang hitam yang kita ketahui memiliki berbagai ukuran. Pada yang terkecil, lubang hitam mikro bisa sebesar atom. Mungkin lebih familiar, lubang hitam bermassa bintang merupakan hasil dari bintang yang sangat masif runtuh. Mereka memiliki massa sekitar 3 hingga 50 kali massa Matahari kita, tetapi terkompresi menjadi objek "seukuran London," kata Julie Hlavacek-Larrondo, seorang astrofisikawan di Universitas Montreal di Kanada.
Lubang hitam bermassa menengah membentuk kelompok berikutnya dan mencapai hingga sekitar 50.000 kali massa Matahari kita, mencakup wilayah sebesar planet Jupiter. Lubang hitam supermasif kemudian membentang hingga jutaan atau miliaran kali massa Matahari kita.
Meskipun belum ada definisi ketat untuk lubang hitam ultramasif, umumnya disepakati bahwa mereka dimulai pada "10 miliar kali massa Matahari," kata Hlavacek-Larrondo. (BBC/Z-3)
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) menemukan galaksi unik berbentuk simbol tak hingga yang dijuluki “Infinity Galaxy”.
Peneliti dari University of Sussex menemukan solusi lubang hitam baru berbasis kuantum yang dapat menjadi kunci awal menuju teori gravitasi kuantum.
Tim Ilmuan memperkirakan alam semesta terbentuk di dalam sebuah lubang hitam kolosal, yang berada dalam semesta 'induk'.
Terobosan ilmiah mengungkap lubang hitam Sagittarius A* di pusat galaksi Bima Sakti berputar hampir secepat mungkin.
Penemuan terbaru menggunakan teori medan kuantum memodelkan gelombang gravitasi saat dua lubang hitam berinteraksi tanpa bergabung.
Penelitian terbaru menyoroti kemungkinan pemanfaatan energi dari lubang hitam berputar.
Para astronom menemukan Midpoint Cloud, awan molekul raksasa sepanjang 200 tahun cahaya di Bima Sakti.
Dengan mengamati 111 galaksi dari masa awal semesta, JWST berhasil mengungkap proses terbentuknya cakram bintang tebal dan tipis dalam galaksi spiral.
Astronom mengamati peristiwa langka AT2024tvd, saat lubang hitam supermasif di luar pusat galaksi menghancurkan bintang.
Observatorium Sinar-X Chandra NASA mendeteksi retakan pada filamen pusat galaksi yang dijuluki “Si Ular”.
Penemuan ini dicapai dengan bantuan Teleskop Subaru dan teknik lensa gravitasi. Teknik ini bekerja ketika cahaya dari objek yang jauh dibelokkan oleh medan gravitasi dari objek masif
Astrofisikawan Ethan Nadler dari University of California, meneliti kemungkinan halo materi gelap "gelap", yaitu gumpalan materi gelap yang tidak pernah membentuk bintang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved