Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENINGKATNYA kencan daring (online dating) telah menciptakan lahan subur untuk manipulasi, dan di dunia digital saat ini, mudah untuk memercayai seseorang yang belum pernah Anda temui secara langsung, berbagi detail pribadi atau foto-foto intim sebelum Anda benar-benar memahami siapa mereka.
Faktanya, penelitian terbaru Kaspersky mengungkapkan bahwa 39% orang berusia 25-34 tahun telah berbagi foto-foto intim dengan seseorang yang belum pernah mereka temui dalam kehidupan nyata.
Sayangnya, keterbukaan ini sering dieksploitasi. Baik melalui penyalahgunaan foto-foto intim, stalkerware, atau deepfake, para pencari jodoh daring semakin rentan terhadap bahaya yang tidak umum terjadi di beberapa dekade lalu.
Baca juga : 3 Tips Bangun Chemistry Lewat Chat Saat Kencan Pertama
1. Foto pribadi, adalah public nightmare: ancaman penyalahgunaan gambar yang terus meningkat
Penyalahgunaan gambar intim (Intimate image abuse/IIA), atau "pornografi balas dendam" adalah bentuk penyalahgunaan digital yang berbahaya.
Seiring dengan semakin lazimnya berbagi gambar intim, banyak orang merasa aman saat memercayai pasangan atau pasangan daring dengan foto pribadi.
Baca juga : Ini 7 Aplikasi Kencan Online yang Cocok untuk Anak Muda Muslim
Dalam survei Naked Truth Kaspersky yang melibatkan 9.000 orang, hampir setengahnya melaporkan pernah mengalami atau mengenal seseorang yang memiliki pengalaman penyalahgunaan gambar intim.
Masalah ini khususnya serius di kalangan generasi muda, dengan 69% dari mereka yang berusia 16-24 tahun mengakui pernah mengalaminya.
Meskipun berisiko, menyalahkan korban tetap umum terjadi, dengan 50% responden meyakini bahwa mereka yang berbagi gambar intim bertanggung jawab jika gambar tersebut bocor – yang mencerminkan kesalahpahaman yang meluas tentang persetujuan dan privasi.
Baca juga : Siswi SMP Di Sukoharjo Tewas Dibunuh Teman Kencannya
Cara melindungi diri sendiri:
2. Saat aplikasi memata-matai Anda: ancaman stalkerware
Stalkerware adalah perangkat lunak yang secara diam-diam melacak lokasi, pesan, dan aktivitas harian seseorang, yang sering kali disamarkan sebagai alat antipencurian atau kontrol orangtua tetapi digunakan untuk tujuan berbahaya.
Baca juga : Penipuan Kencan Daring Tertinggi Ada di Asia Tenggara
Pada 2023, lebih dari 31.000 kasus stalkerware teridentifikasi secara global — meningkat 6% dari tahun sebelumnya.
Negara-negara yang paling terdampak termasuk Jerman, Prancis, dan Inggris.
Banyak korban tidak menyadari bahwa mereka sedang dipantau karena sifat aplikasi ini yang tersembunyi.
Selain stalkerware, alat seperti pelacakan GPS dan media sosial juga disalahgunakan, dengan 34% orang mengaku memeriksa profil teman kencan mereka sebagai "proses uji tuntas".
Cara melindungi diri sendiri:
3. Ancaman Deepfake: saat apa yang Anda lihat tidak nyata
Deepfake menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat gambar, video, dan bahkan rekaman audio palsu yang sangat realistis.
Dulu dianggap sebagai trik berkualitas rendah dan mudah dikenali, deepfake kini telah berevolusi menjadi sangat meyakinkan.
Alat sumber terbuka telah memudahkan siapa pun dengan keterampilan teknologi dasar untuk membuat deepfake, menjadikan teknologi ini semakin menjadi perhatian dalam hubungan daring.
Sementara deepfake selebritas adalah yang pertama kali menarik perhatian publik, orang-orang biasa kini menjadi korban teknologi ini.
Dalam konteks sebuah hubungan romantis, deepfake dapat digunakan untuk membuat gambar atau video palsu yang membahayakan. Materi ini kemudian digunakan untuk pemerasan, dengan pelaku mengancam akan merilis konten tersebut kecuali tuntutan mereka dipenuhi.
Cara melindungi diri sendiri:
Edukasi adalah kunci untuk mengurangi risiko kencan daring. Persetujuan di dunia digital harus berkelanjutan — bukan kesepakatan satu kali. 30% pria percaya bahwa menerima gambar intim berarti mereka memilikinya, yang menyoroti masalah serius seputar privasi digital.
Edukasi yang ditargetkan untuk anak laki-laki dan pria dewasa sangat penting untuk mengatasi penyalahgunaan gambar intim, penguntitan, dan pelecehan.
Seiring teknologi mereformasi cara manusia dalam menjalin hubungan, kita harus tetap terinformasi dan waspada untuk melindungi diri dari ancaman yang berkembang seperti penyalahgunaan gambar, stalkerware, dan deepfake.
Dengan memahami risiko ini dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri sendiri, dan dengan memasang solusi keamanan yang komprehensif seperti Kaspersky Premium, dapat membantu melindungi perangkat Anda dari ancaman seperti stalkerware dan malware lainnya. (Z-1)
NASIB malang dialami EJR, 15. Remaja yang masih bersekolah di bangku SMP tersebut, tewas di tangan teman kencannya, NT, 21.
Hasil di kuartal kedua 2022 tidak memuaskan untuk Match Group yang menaungi Tinder menjadi salah satu penyebab batalnya kehadiran Tinderverse (tinder versi metaverse)
PRAKTIK penipuan melalui aplikasi kencan dan media sosial belakangan ini makin meresahkan.
DALAM sebulan terakhir, Polsek Medan Baru, Medan, Sumatera Utara menangani dua kasus pemerasan yang bermula dari penggunaan aplikasi kencan online.
POLISI berhasil mengungkap kasus tindak pidana prostitusi online yang melibatkan anak sebagai korban di wilayah Karawaci, Kota Tangerang.
Kencan online atau online dating sebetulnya bukan lah hal baru di dunia kencan. Komunikasi dan kesan pertama tentu dimulai dari percakapan pertama yang dilakukan lewat aplikasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved