Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BURSTCUBE, satelit seukuran kotak sepatu yang ditempatkan NASA di orbit, pada April mampu mendeteksi semburan sinar gamma atau GRB. Fenomena paling energik di alam semesta, terjadi di rasi bintang Microscopium yang kecil dan redup di langit bagian selatan.
Ledakan besar tersebut, terjadi pada 29 Juni, dan terlihat hanya dalam kurun waktu 2 detik. Sinarnya dianggap satu kuintiliun kali lebih terang daripada matahari, ungkap NASA.
Sean Semper, insinyur utama BurstCube di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Maryland, menyatakan “Ini adalah pencapaian penting bagi tim dan para insinyur dan ilmuwan, yang terlibat dalam misi ini, kami juga merasa senang dapat mencatat sejarah ilmiah baru,” ujarnya, dalam pernyataan NASA.
Baca juga : SpaceX Luncurkan Satelit Komunikasi Satria-1 Indonesia
BurstCube dirancang khusus untuk mendeteksi GRB “pendek” yang hanya berlangsung dua detik atau kurang. Semburan ini memberikan gambaran langka tentang akhir kehidupan bintang-bintang besar dan hadirnya black holes.
GRB pendek biasanya terjadi ketika bintang neutron, yang merupakan sisa-sisa bintang masif mati secara eksplosif, bertabrakan dengan bintang neutron lain. Tabrakannya menghasilkan riak yang dapat dideteksi dalam ruang-waktu, disebut sebagai gelombang gravitasi. Selain itu, GRB juga diketahui menghasilkan unsur kimia langka seperti emas dan platina, serta bahan yang penting untuk kehidupan, seperti yodium dan thorium.
GRB ditemukan secara kebetulan pada 1963 oleh satelit militer AS yang sedang mencari sinar gamma dari uji coba senjata nuklir Soviet. Tetapi, lebih dari setengah abad, untuk menangkap momen GRB yang secepat kilat kembali, masih diselimuti misteri besar.
Tahun 2024, BurstCube hadir dilengkapi dengan empat detektor sinar gamma yang disusun melingkar, memberikan satelit ini pandangan luas ke langit dan membantu para ilmuwan menentukan arah ledakan. Ketika sinar gamma (GRB) mengenai salah satu detektor, sinar tersebut diubah menjadi denyut elektron yang dikenali para peneliti.
Jeremy Perkins, peneliti utama BurstCube di Goddard, bertanggapan. "Misi kecil seperti BurstCube tidak hanya memberikan kesempatan untuk melakukan ilmu pengetahuan yang hebat dan menguji teknologi baru, tetapi juga kesempatan belajar yang penting bagi anggota komunitas astrofisika." ujarnya. (Space/Z-3)
Para peneliti dari The Ohio State University mengembangkan baterai inovatif yang mengubah radiasi gamma menjadi listrik menggunakan kristal scintillator dan sel surya.
Penelitian mengusulkan sinar gamma yang muncul dari bintang neutron yang terbentuk setelah ledakan supernova dapat membantu mengungkap misteri materi gelap.
Penelitian terbaru menunjukkan emas terbentuk dari peristiwa kosmik besar, yaitu tabrakan dua bintang neutron yang menghasilkan semburan sinar gamma (GRB).
Para peneliti NASA dan Universitas Bergen telah menemukan jenis baru emisi sinar gamma dari awan petir yang disebut semburan sinar gamma berkedip.
Para astronom berhasil mengumpulkan katalog terbesar yang berisi lebih dari 500 semburan sinar gamma (gamma-ray bursts/GRBs), ledakan paling kuat di alam semesta.
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menggandeng anak usaha Turkish Aerospace Industries, CTech, untuk mengembangkan komunikasi satelit bergerak
Ledakan gelombang radio pendek yang diguga FRB dari galaksi jauh, ternyata berasal dari satelit tua NASA bernama Relay 2.
Menjelang operasional Vera Rubin Observatory di Cile, para astronom khawatir gangguan cahaya dari ribuan satelit.
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), pelopor layanan komunikasi satelit di Indonesia, mengambil langkah penting dalam memperkuat infrastruktur teknologi satelit nasional.
Peraturan Menteri Komdigi Nomor 3 Tahun 2025 bertujuan mendorong iklim investasi yang lebih kuat dan mempercepat adopsi teknologi satelit mutakhir
INVESTASI satelit terbilang tinggi. Di sisi lain, operator global masuk Indonesia, seperti Starlink.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved