Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TELEGRAM buka suara setelah pendiri sekaligus CEO aplikasi tersebut Pavel Durov ditangkap otoritas keamanan Prancis di Bandara Le Bourget, Prancis pada Sabtu (24/8) malam.
Baca juga : Pendiri Telegram Pavel Durov Ditahan di Bandara Paris atas Tuduhan Moderasi Aplikasi
Sebelumnya, Kantor Pencegahan Kekerasan terhadap Anak di Bawah Umur (OFMIN) Prancis, mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Durov. OFMIN menyebutkan tuduhan yang mencakup pencucian uang, perdagangan narkoba, dan penyebaran konten pelecehan seksual anak di Telegram.
Telegram mengatakan Durov tidak memiliki sesuatu yang disembunyikan. Selain itu, Durov juga tidak bisa bertanggung jawab seorang diri atas aktivitas di Telegram.
"Tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa sebuah platform atau pemiliknya bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform tersebut," kata perusahaan yang diposting ke saluran resminya di aplikasi Telegram, dilansir dari The Verge, Senin (26/8).
Baca juga : Pemerintah Takedown Grup Sosmed yang Sebarkan Paham Terorisme
Pihak Telegram menyebut aplikasi mereka dilihat oleh banyak orang sebagai alternatif pribadi dan bebas sensor untuk jejaring sosial lainnya. "Hampir satu miliar pengguna di seluruh dunia menggunakan Telegram sebagai alat komunikasi dan sebagai sumber informasi penting. Kami menunggu penyelesaian yang cepat dari situasi ini," tulis pihak Telegram.
Dalam sebuah wawancara dengan Tucker Carlson pada April lalu, Durov mengatakan bahwa tujuan Telegram adalah untuk menjadi platform yang netral dan menolak permintaan dari pemerintah untuk menjadi moderat. Dia mengatakan bahwa dia kebanyakan menghindari bepergian ke negara-negara besar dan geopolitik di mana ada terlalu banyak perhatian pada perusahaan.
"Saya bepergian ke tempat-tempat di mana saya yakin bahwa tempat-tempat itu konsisten dengan apa yang kami lakukan dan nilai-nilai kami." (M-4)
Penahanan ini merupakan bagian dari penyelidikan atas dugaan keterlibatan dalam berbagai kejahatan, termasuk penipuan, perdagangan narkoba, kejahatan terorganisir, promosi terorisme
SEJAK Pavel Durov, miliarder kelahiran Rusia dan pendiri aplikasi perpesanan Telegram, ditangkap saat mendarat di Paris, Prancis, pada Sabtu (24/8) malam, sejumlah spekulasi berkembang.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan akan secara resmi mengakui Negara Palestina pada September mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved