Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBUAH sekolah swasta di London, Inggris, David Game College memperkenalkan ruang kelas 'tanpa guru' pertama di negara tersebut. Mereka menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menggantikan peran guru mengajarkan bahasa Inggris, matematika, dan sains. Sedangkan guru akan dilibatkan untuk memastikan kedisiplinan dan memimpin kelas-kelas yang belum bisa dilakukan oleh komputer, seperti pendidikan seni dan seks.
Baca juga : Ngaji.ai, Cara Baru Belajar Mengaji di Era Digital
John Dalton, kepala sekolah tersebut menggambarkan proyek yang dikenal sebagai Program Sabrewing ini sebagai lompatan kuantum dalam dunia pendidikan. Ia bersikeras bahwa hal ini tidak akan membuat para guru kehilangan pekerjaan.
"Peran guru akan berevolusi dan berubah seiring dengan perkembangan teknologi," kata Dalton, dilansir dari Daily Mail, Rabu (14/8).
"Banyak institusi pendidikan yang telah menggunakan AI di dalam kelas sebagai pendukung, namun kami mengambil lompatan besar dengan menggunakannya untuk mengajarkan seluruh kurikulum inti," tambahnya.
Baca juga : Melalui AI, Umat Manusia Siap Membuka Bab Baru dalam Eksistensinya
Dalton mengungkapkan AI akan menjadi seperti tutor pribadi untuk setiap anak dan akan dengan cepat mengidentifikasi dan mengatasi kelemahan dalam pengetahuan mereka.
"Kami benar-benar percaya bahwa siswa akan menguasai pelajaran seperti matematika, kimia dan fisika jauh lebih efektif dan efisien daripada di kelas biasa yang hanya satu guru untuk semua. Program ini akan diluncurkan pada awalnya untuk kelompok uji coba yang terdiri dari 20 siswa yang dipilih secara langsung, termasuk beberapa siswa yang memiliki kebutuhan pendidikan khusus," katanya.
Setiap hari, anak-anak akan masuk ke ruang kelas mereka, membuka laptop, memasang headphone, dan sistem AI akan mulai mengajari mereka.
Mereka dapat mengajukan pertanyaan dan komputer akan menjawab dengan bahasa alami yang mirip dengan manusia. Sistem akan terus menguji murid-murid, menghasilkan data tentang pengetahuan setiap anak. Data ini akan digunakan untuk menyesuaikan pelajaran dan membantu mereka berkembang.
Baca juga : Para Advokat Diminta Beradaptasi dengan AI
"Saya telah mengajar selama 30 tahun dan sangat sulit untuk mengetahui secara pasti mengapa seorang murid tidak dapat menguasai suatu mata pelajaran. Anda dapat menggunakan intuisi profesional Anda, namun intuisi tersebut tidak akan pernah sebaik data yang dapat dihasilkan oleh sistem AI. Model ini memungkinkan siswa untuk unggul melalui perjalanan pendidikan yang dipersonalisasi dan ini mendapatkan dukungan," katanya.
Sementara itu, Chris McGovern, ketua Campaign for Real Education setuju bahwa ada peran AI di dalam kelas. Namun ia mengatakan bahwa menggantikan guru dengan AI adalah hal yang malas.
"Anda tidak akan pernah bisa mengalahkan guru yang hebat karena mereka bisa berinteraksi dengan murid dengan cara yang tidak akan pernah bisa dilakukan oleh mesin," katanya.
Ia mengungkapkan dengan melibatkan AI tidak akan menghasilkan keakraban di ruang kelas karena semua orang menatap layar.
"Hal ini merendahkan martabat pendidikan dan merupakan mosi tidak percaya terhadap profesi guru. Jika kita berakhir dengan mesin yang memegang kendali, itu akan menjadi masa depan yang sangat suram bagi kesehatan mental dan kebahagiaan anak-anak," katanya. (M-4)
Perlu penguatan kualitas guru dengan mekanisme yang transparan, sehingga mudah diakses.
PULUHAN ribu guru dan penjaga rumah ibadah mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Kaltim (Kaltim) pada Rabu (25/6).
Lewat proyek Peta Virtual Wisata Kota Semarang, guru Ayu Kusumadiyastuti ubah pembelajaran teks deskriptif jadi teknologi petualangan.
Kondisi kesejahteraan guru secara umum, saat ini masih terbilang rendah dan belum sebanding dengan pengabdian yang mereka berikan.
PEMERINTAH telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.
Satriwan menekankan bahwa Permendikdasmen 7/2025 ini secara egaliter memberikan kesempatan yang sama untuk membuat guru dapat menjadi kepala sekolah.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengembangkan Intelligent Traffic Control System (ITCS) untuk mengatasi kemacetan ibu kota dengan berbasis tekonologi artificial intelligent.
Universitas Johns Hopkins mengembangkan model AI yang mampu memprediksi risiko kematian jantung mendadak lebih akurat.
AI harus dilihat sebagai peluang besar untuk menciptakan solusi kreatif dalam berbagai bidang, terutama pendidikan.
Ia memastikan tiap anak Sekolah Rakyat akan dipetakan potensi dan talentanya. Sehingga, pengarahannya akan lebih tepat.
Di tengah akselerasi transformasi digital, perusahaan di seluruh sektor dituntut untuk tidak hanya beradaptasi, tetapi juga memimpin dalam inovasi.
Fitur-fitur AI dalam kelas pintar memungkinkan dosen memantau partisipasi dan respons mahasiswa secara real-time, termasuk identifikasi mahasiswa yang tidak aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved