Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Serangan Siber Makin Masif, Kaspersky Beri Solusi KUMA untuk Korporasi dan Pemerintahan

Andrei Wilmar
27/2/2024 20:22
Serangan Siber Makin Masif, Kaspersky Beri Solusi KUMA untuk Korporasi dan Pemerintahan
Ilustrasi hacker(Dok MI)

KASPERSKY mengumumkan peluncuran solusi perangkat lunak terintegrasi yang memiliki fungsi untuk pemantauan dan manajemen peristiwa, Kaspersky Unified Monitoring and Analysis Platform (KUMA), pada Selasa (27/02/24).

Perangkat lunak ini dibuat dalam rangka membantu bisnis dan organisasi tetap aman di jagat maya, di tengah maraknya serangan digital. Pada 2023 lalu, lebih dari 80 ribu serangan siber terdeteksi per hari dan Kaspersky mberhasil memblokir 29 juta serangan siber.

Territory Manager Kaspersky untuk Indonesia Dony Koesmandarin mengatakan serangan siber saat ini banyak mengincar data korporasi dan pemerintahan. Para pelaku ancaman siber menggunakan taktik yang beragam untuk menyerang targetnya. Maka dari itu, kata Dony, KUMA hadir untuk menanggulangi masalah tersebut.

Baca juga : Ini Prediksi Ancaman Keamanan Siber 2024 dari Kaspersky

“Kami berharap dapat memberdayakan para ahli teknologi untuk menangani insiden keamanan siber yang kompleks dengan deteksi dan respons yang lebih luas,” ungkap Doni dalam acara peluncuran KUMA, di Hotel Le Meridien, Sudirman, Jakarta Pusat.

 

Territory Manager Kaspersky untuk Indonesia Dony Koesmandarin (kanan) menjelaskan bahaya ancaman siber dengan South East Asia Kaspersky General Manager Yeo Siang Tiong (kiri) dalam peluncuran KUMA, pada Selasa (27/02/24). (MI/Andrei Wilmar)

 

Dia menjelaskan bahwa keamanan siber baru bisa tercapai jika tiga pilar keamananan, yakni teknologi, manusia, dan kebijakan memiliki kapabilitas. Doni memberi contoh, suatu perusahaan bisa terbobol datanya hanya karena kecerobohan satu karyawan.

Baca juga : 20% Pengguna Komputer di Indonesia Jadi Korban Serangan Siber

“Dalam satu company, tidak perlu 1.000 orang yang ceroboh, hanya perlu satu saja,” ujar Doni kepada wartawan seusai acara peluncuran.

“Jadi kalau dengam email misalnya, karyawan lain mungkin tidak percaya kalau dapat email dari orang yang tidak dikenal, tapi kalau satu saja karyawan percaya dan membuka link yang ternyata meretas, bisa langsung dibagikan ke teman-temannya,” lanjutnya.

 

Baca juga : Fokus Kerja Sama dengan Kampus, Fortinet Siap Cetak Ahli Keamanan Siber

Keamanan siber tanggung jawab bersama

Selaras dengan pernyataan Doni, South East Asia and Asia Emerging Countries Kaspersky General Manager, Yeo Siang Tiong, mengatakan bahwa keamanan siber suatu organisasi dan perusahaan bukan hanya tanggung jawab pekerja di bidang IT, melainkan semua orang yang bekerja di sana. Namun, kesadaran tersebut belum dimiliki dan masih harus dikembangkan.

“Saat ini kesadaran tersebut belum ada. Sebagian besar perusahaan menyerahkannya kepada orang-orang TI demi keamanan. Ini bukan hanya tanggung jawab orang-orang TI tetapi seluruh organisasi,” ujar Yeo.

Dia pun menambahkan, kendati melalui proses yang panjang, pesan tentang kesadaran keamanan digital perlu ditingkatkan.

Baca juga : CyberArk: 80 Persen Serangan Siber Dimulai dari Pencurian Identitas

“Kesadaran ini perlu disebarkan. Tapi seperti yang Anda lihat, ini adalah sebuah perjalanan,” lanjutnya.

Dengan meluncurkan perangkat lunak KUMA, Kaspersky mengharapkan pelaku bisnis dan organisasi di Indonesia semakin memiliki kesadaran digital.

Karena, di tengah perkembangan teknologi yang begitu cepat, ancaman-ancaman pun juga akan semakin canggih. Maka dari itu, melindungi baik data pribadi, perusahaan, maupun organisasi memiliki urgensi yang mendalam. (Z-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya