Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
GOOGLE menghentikan sementara model kecerdasan buatan (AI) mereka, Gemini, untuk menghasilkan gambar orang. Keputusan tersebut diambil setelah Gemini menghasilkan gambar sejarah yang tidak akurat.
"Kami sedang berupaya mengatasi masalah yang terjadi baru-baru ini dengan fitur pembuatan gambar Gemini," kata Google dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X, dikutip Kamis (22/2).
"Sementara kami melakukan hal ini, kami akan menghentikan sementara pembuatan gambar orang dan akan segera merilis versi yang lebih baik."
Baca juga : Google Mengubah Nama Chatbot Jadi Gemini dan Luncurkan Layanan Berbayar
Keputusan Google untuk menghentikan sementara pembuatan gambar orang-orang di Gemini muncul kurang dari 24 jam setelah ketidakakuratan dalam beberapa gambar historis yang dihasilkan oleh model AI-nya. Beberapa pengguna Gemini telah meminta gambar dari kelompok atau tokoh bersejarah seperti Bapak Pendiri Amerika Serikat dan menemukan orang-orang non-kulit putih yang dihasilkan oleh AI dalam hasilnya. Hal ini memunculkan teori konspirasi di dunia maya bahwa Google sengaja menghindari penggambaran orang kulit putih.
Sekarang Google telah menonaktifkan kemampuan Gemini untuk menghasilkan gambar orang. Ketika Anda meminta gambar seseorang, maka Gemini akan merespon, "Kami sedang berupaya meningkatkan kemampuan Gemini untuk menghasilkan gambar orang. Kami berharap fitur ini akan segera kembali dan akan memberi tahu Anda dalam pembaruan rilis ketika fitur ini tersedia."
Diketahui, Google pertama kali mulai menawarkan pembuatan gambar melalui Gemini (sebelumnya Bard) pada awal bulan ini, dalam upaya untuk bersaing dengan OpenAI dan Copilot milik Microsoft. Sama seperti pesaingnya, alat pembuat gambar ini menghasilkan koleksi gambar berdasarkan input teks.(M-3)
Moodle 5.0 kini menghadirkan kemampuan integrasi dengan kecerdasan buatan (AI), learning analytics, dan gamifikasi.
ARTIFICIAL intelligence atau akal imitasi (AI) dinilai memiliki potensi yang sangat besar dalam membentuk karakter bangsa. Untuk itu, AI tidak perlu dihindari, melainkan dirangkul.
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
Tombol ini adalah pintasan cerdas dan lancar yang mendefinisikan ulang interaksi pengguna dengan perangkat dan dirancang untuk para profesional, gamer, pelajar, dan pengguna biasa.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengembangkan Intelligent Traffic Control System (ITCS) untuk mengatasi kemacetan ibu kota dengan berbasis tekonologi artificial intelligent.
Universitas Johns Hopkins mengembangkan model AI yang mampu memprediksi risiko kematian jantung mendadak lebih akurat.
Sejauh ini Veo 3 belum tersedia di Indonesia serta pengguna perlu berlangganan Google AI Pro untuk bisa menggunakannya
VEO 3, model AI Google yang bisa membuat video hanya pakai perintah teks baru saja dirilis. Perilisan Veo 3 tersebut dirilis pada acara tahunan Google I/O 2025
Tampilan dari Oppo Find N5 memiliki bodi tipis, perangkat itu hadir dalam dua warna yaitu misty white dan cosmic black.
AI Gemini 2.0 Flash memungkinkan pengguna untuk merasakan lebih banyak manfaat dari fitur tersebut.
KEHADIRAN Chat-GPT milik Open AI ataupun Gemini miliki Google, memang banyak membantu. Tapi memberikan hasil MRI atau data kesehatan pribadi kepada AI adalah hal yang tidak dianjurkan
Beragam fitur yang ditawarkan yakni melakukan percakapan secara bebas dengan Gemini Live, serta meminta bantuan asisten AI melalui suara, teks, atau kamera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved