Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
APPLE meluncurkan kacamata canggih Vision Pro pada Jumat (2/2/2024). Meski memiliki harga tinggi mencapai Rp55 juta, Vision Pro bukanlah sekadar kacamata biasa. Apple mengklaim telah mengamankan paten untuk lebih dari 5.000 teknologi yang tertanam di dalamnya, membuatnya menjadi perangkat yang unggul di pasaran.
Dilengkapi dengan lebih dari 600 aplikasi dan game, Apple Vision Pro dilengkapi dengan 12 kamera dan 6 mikrofon yang memungkinkannya merekam video dan mengambil foto spasial. Dengan desain bodi aluminium yang terhubung dengan "Light Seal" dan tali elastis yang dapat disesuaikan, kacamata ini menawarkan tingkat kenyamanan dan kestabilan yang luar biasa.
Layar Vision Pro memberikan resolusi yang setara dengan TV 4K dan menggunakan teknologi micro-OLED dengan 23 juta piksel. Fitur-fitur menarik seperti pelacakan tembakan real-time PGA Tour dan streaming NBA Multiview menambahkan nilai bagi pengalaman pengguna.
Baca juga : Analis Prediksi Apple Vision Pro Bakal Laris Manis
Ditenagai oleh chip Apple M2 dan Apple R1, Vision Pro memiliki kemampuan mengirimkan gambar dalam waktu singkat hanya 12 milidetik. Sistem keamanan Optic ID yang mampu mengenali iris mata pengguna juga menyediakan lapisan keamanan yang tinggi.
Dengan harga mulai dari US$3.499 atau setara Rp55 juta, Vision Pro telah dirilis di AS, menjadi produk baru pertama dari Apple dalam tujuh tahun terakhir. CEO Apple Tim Cook menyebutnya sebagai "perangkat elektronik konsumen tercanggih yang pernah dibuat," dengan prediksi bahwa Vision Pro akan menjadi tonggak inovatif dalam industri teknologi dalam beberapa tahun mendatang.
Headset ini menampilkan desain yang mirip dengan kacamata ski, lengkap dengan tali yang dapat disesuaikan di bagian atas, dan memiliki "digital crown" di bagian belakang, yang ukurannya lebih besar daripada yang biasa ditemukan di Apple Watch.
Baca juga : Headset Apple Vision Pro Diprediksi akan Laris Manis di Pasaran
Terdapat juga digital crown tambahan di bagian atas yang berfungsi sebagai tombol home. Meskipun terlihat seperti komputer di sekitar mata, perangkat ini memiliki bobot yang ringan dan nyaman digunakan.
Proses pengaturan juga cukup sederhana: Vision Pro pertama-tama akan melacak mata, memindai tangan, dan memetakan ruangan. Pengguna kemudian akan melihat antarmuka yang mirip dengan iOS yang diproyeksikan di depan mereka.
Dengan menggunakan gerakan mata dan menyentuhkan jempol dan jari telunjuk secara bersamaan, pengguna dapat mengaktifkan tombol "pilih", memungkinkan mereka untuk masuk dan keluar dari aplikasi seperti Pesan, FaceTime, Safari, dan Foto dengan mudah.
Baca juga : Apple Akhirnya Umumkan Tanggal Penjualan Vision Pro
Antarmuka juga responsif terhadap suara untuk mengaktifkan Siri. Foto dapat dilihat dalam ukuran aslinya atau seolah-olah ditonton di layar film besar. Selain itu, fitur Panorama memungkinkan pengguna merasakan sensasi berada langsung di dalam pemandangan.
Vision Pro juga menawarkan opsi foto spasial, memungkinkan pengguna untuk melihat gambar dan video dalam 3D untuk pengalaman yang lebih realistis.
Apa saja yang ditawarkan oleh Apple untuk Vision Pro? Ini Kelebihan dan Kelemahannya.
Baca juga : Vision Pro Hadapi Kendala Produksi
1. Harga Tidak Murah
Dengan harga yang cukup fantastis bagi sebagian orang, Vision Pro diyakini tidak akan mudah terjual di pasaran. Apple menetapkan harga mulai dari Rp55 juta untuk varian standar perangkat dengan penyimpanan 256 GB.
Tidak hanya itu, konsumen juga harus menyiapkan tambahan biaya untuk lensa baca yang dijual terpisah, dengan harga mulai dari US$149 (sekitar Rp2,3 juta), dan sisipan lensa dengan harga mulai dari US$99 (sekitar Rp1,5 juta).
Baca juga : Apple Developer Hasilkan Banyak Lulusan dan Aplikasi Inovatif di Indonesia
Selain lensa tambahan, terdapat pula aksesori tambahan seperti tas travel seharga US$200 (sekitar Rp3,1 juta) dan tempat baterai seharga US$50 (sekitar Rp787 ribu). Dengan penambahan aksesori tersebut, total biaya yang harus dikeluarkan oleh konsumen bisa mencapai US$4.600 (sekitar Rp72 juta). Dengan harga yang demikian tinggi, Vision Pro sepertinya ditujukan untuk segmen pasar yang mengutamakan kemewahan dan ketersediaan fitur canggih.
2. Baterai Boros
Menurut keterangan resmi dari Apple, Vision Pro menawarkan masa pakai baterai sekitar 2,5 jam untuk penggunaan umum atau menonton video selama periode yang sama saat baterai terisi penuh, atau dapat bertahan sepanjang hari saat terhubung ke sumber listrik.
Baca juga : Apple masih Dominasi Pasar Ponsel Premium
Berdasarkan laporan dari 9to5mac, kacamata tersebut berhasil menyelesaikan film Avengers: End Game dengan masih menyisakan sedikit daya baterai.
Meskipun demikian, satu kekurangan yang ditemukan adalah bahwa Apple Vision Pro harus dimatikan sepenuhnya dan melakukan proses booting kembali saat baterai perlu diganti. Namun, proses booting ini hanya memakan waktu kurang dari satu menit.
1. Komputer Berjalan
Baca juga : Penjualan Apple Mengalami Penurunan, Namun Pertumbuhan iPhone Tetap Kuat
Menggunakan Apple Vision Pro mirip dengan membawa sebuah komputer saat berjalan-jalan. Vision OS memungkinkan pengguna untuk mengakses beragam aplikasi yang biasanya tersedia di semua Apple Mac. Pengguna dapat mengakses aplikasi dengan cara yang menakjubkan, hanya dengan satu kedipan mata. Dengan bantuan perintah suara, berbagai aplikasi juga dapat menjalankan berbagai tugas yang diinginkan oleh pengguna.
Dengan demikian, pengguna benar-benar merasa seolah-olah membawa sebuah komputer yang sebenarnya tidak ada. Yang menarik, pengguna Apple Vision Pro tidak kehilangan pandangan pada dunia nyata di sekitar mereka. Mereka masih dapat menjalankan aktivitas sehari-hari mereka sambil menggunakan berbagai aplikasi yang tersedia di Apple Vision Pro.
2. Bioskop Pribadi
Baca juga : Ini yang Harus Diperhatikan agar Bisa Hasilkan Konten Digital yang Ideal
Apple Vision Pro dilengkapi dengan dua layar beresolusi tinggi, yaitu 4K di setiap mata. Dengan fitur ini, Apple Vision Pro dapat mengubah setiap ruangan menjadi sebuah bioskop pribadi dengan layar yang sangat besar. Sistem audio yang terintegrasi juga sangat canggih karena menggunakan teknologi Audio Spasial. Pengguna memiliki kebebasan untuk mengatur ukuran tampilan layar sesuai keinginan mereka. Dengan Apple Vision Pro, pengguna dapat menyesuaikan ukuran layar sesuai preferensi mereka, tanpa memandang seberapa besar ruangan tersebut.
3. Game Berjalan
Pernahkah Anda mencoba bermain game dengan layar besar? Biasanya, diperlukan TV berukuran besar untuk pengalaman tersebut. Namun, dengan Apple Vision Pro, kebutuhan akan layar besar tersebut tidak lagi diperlukan. Mirip dengan memiliki bioskop pribadi, perangkat ini memungkinkan pengguna memperbesar permainan sesuai keinginan tanpa mengorbankan kualitas gambar. Dengan demikian, tidak lagi diperlukan ruangan besar untuk menikmati game favorit Anda sesuai keinginan dan kebutuhan.
Baca juga : Baseus Hadirkan Jajaran Produk Baru untuk iPhone 15
4. Kamera 3D
Apple Vision Pro merupakan perangkat terbaru dari Apple yang memperkenalkan kamera tiga dimensi. Dengan teknologi ini, pengguna memiliki kemampuan untuk mengambil foto yang kemudian dipresentasikan dalam format tiga dimensi. Selain itu, Apple Vision Pro juga memiliki kemampuan untuk merekam video dengan tampilan tiga dimensi, yang dapat memberikan kesan yang lebih istimewa pada momen-momen yang direkam.
5. Ruang Kerja Virtual
Baca juga : Insurtech Fuse Lindungi iPhone 15 di Platform Mapclub
Apple Vision Pro menyertakan berbagai aplikasi yang sudah sangat dikenal oleh pengguna produk Apple, termasuk aplikasi pekerjaan yang sangat populer. Dengan Apple Vision Pro, pengguna dapat menciptakan ruang kerja virtual yang luas dan dapat melakukan multitasking dengan mudah. Yang menarik, semua ini bisa dilakukan dengan sekadar kedipan mata dan gerakan jari.
Bahkan, pengalaman menggunakan aplikasi Facetime menjadi lebih istimewa dengan Apple Vision Pro karena kualitas tampilan dan audio yang sangat baik. Hal ini membuat pengguna Apple Vision Pro merasa seolah-olah sedang berkomunikasi langsung dengan orang lain.
(Z-9)
Terapi ini menggunakan lensa khusus yang dipakai saat tidur dan hasilnya memungkinkan anak melihat jelas keesokan harinya tanpa perlu pakai kacamata.
Memilih kacamata yang tepat sangat penting untuk mengurangi ketegangan mata dan mencegah sakit kepala.
Optik Kasoem bersama EssilorLuxottica menyelenggarakan kegiatan penyerahan 100 kacamata kepada Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Kelurahan Ragunan, Jakarta Selatan.
Sekitar 10 persen dari 66 juta anak usia sekolah mengalami gangguan mata akibat kelainan refraksi, sehingga membutuhkan kacamata lensa minus.
Kacamata bukan sekadar alat bantu penglihatan, tetapi juga pelengkap gaya.
META dilaporkan membatalkan pengerjaan headset dan kacamata virtual reality kelas atas yang sebelumnya direncanakan untuk menyaingi Apple Vision Pro.
PENGGEMAR grup band Metallica jangan ketinggalan, Apple menghadirkan pengalaman konser immersive grup band Metallica yang bakal dirilis di Apple Vision Pro
Dalam sebuah video yang diunggah ke akun Instagram-nya, Zuckerberg memberikan penilaiannya terhadap Apple Vision Pro dibandingkan headset Quest 3 terbaru.
Headset terambisius dari Apple itu rencananya beredar mulai Februari mendatang.
Vision Pro akan dijual dengan harga mulai dari $3.500 atau sekitar Rp54,4 juta.
LG Electronics akan bertanggung jawab untuk merakit headset baru, sementara LG Energy dan LG Innotek akan memasok baterai dan komponen lainnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved