Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BULAN November hingga Maret ialah musim tanam utama yaitu musim tanam saat musim penghujan dengan ketersediaan air cukup tinggi.
Sayangnya, perubahan iklim mengakibatkan masyarakat sulit memprediksi datangnya musim hujan dan kemarau sehingga mengganggu musim tanam yang berakibat pada produksi pangan nasional.
Berdasarkan laporan United States Department of Agriculture, Indonesia menjadi produsen beras terbesar keempat di dunia sekaligus nomor satu di Asia Tenggara dengan estimasi produksi 34,6 juta metrik ton pada musim 2022/20231. Produksi ini diharapkan meningkat sehingga mencukupi kebutuhan dalam negeri bahkan ekspor.
Baca juga: Syngenta Latih 4.500 Petani terkait Agronomi dan Teknologi
Salah satu yang mempengaruhi produktivitas padi di antaranya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti tikus, hawar daun, wereng batang coklat, blas, hingga hama penggerek batang.
Dari semua OPT itu, hama penggerek batang padi kuning masih jadi hama utama terutama di Pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi. Serangan hama ini mengakibatkan kehilangan hasil panen hingga 30% jika tak dikendalikan secara efektif pada waktu yang tepat. Bahkan, serangan fase generatif dapat membuat petani kehilangan hasilnya hingga 95%.
Untuk membantu petani mengatasi serangan hama penggerek batang padi kuning itu, perusahaan teknologi pertanian Syngenta memperkenalkan solusi perlindungan tanaman terbaru Incipio® 200SC untuk tanaman padi.
Peluncuran insektisida baru ini dilakukan pada 22-23 November di Pusat Riset dan Pengembangan Perlindungan Tanaman Syngenta, Cikampek, Jabar.
Baca juga: Kominfo Harapkan Petani Beradaptasi dengan Teknologi Digital
Brand Manager Insektisida Syngenta Indonesia Frendy Tarigan mengatakan dengan teknologi Plinazolin®, insektisida terbaru ini mengendalikan serangan penggerek batang padi kuning di fase vegetatif dan generatif.
Teknologi ini bekerja secara kontak dan lambung, tahan cuaca, aman bagi pengguna dan tanah, serta bisa memutus resistensi hama dari bahan kimia lama dan golongan diamida dengan masa pengendalian 14-21 hari.
Insektisida Incipio® 200SC dikembangkan untuk memenuhi tantangan yang timbul akibat perubahan iklim dan resistensi hama secara efisien, yang menyebabkan hilangnya panen padi dalam jumlah besar setiap tahunnya.
"Dengan memakai Incipio® 200SC, petani bisa tenang tanpa beban dari serangan penggerek batang padi kuning,” jelas Frendy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/11).
Peluncuran teknologi baru ini dihadiri manajemen Syngenta dan 1,500 petani padi dari Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Aceh, Sumsel, Lampung, dan Sulteng.
Juga, Ketua Tim Teknis Komisi Pestisida Kementerian Pertanian Prof Dr Dadang MSc dan Kepala Dinas Pertanian Karawang Drs Asep Hazar MSc.
Baca juga: Syngenta Latih Belasan Ribu Petani Tingkatkan Produksi Tanaman
Prof Dadang menyebutkan ciri-ciri petani maju inovatif yaitu selalu ingin tahu ilmu pertanian dan teknologi pertanian terbaru.
"Petani maju inovatif inilah yang diharapkan dapat membantu mendorong pengaplikasian teknologi baru termasuk Incipio® 200SC untuk mendorong peningkatan produksi tanaman," tuturnya.
Presiden Direktur Syngenta Indonesia Kazim Hasnain menekankan komitmen Syngenta dalam membantu petani mengatasi berbagai tantangan termasuk iklim, hama penyakit, dan lingkungan melalui inovasi teknologi.
"Teknologi Incipio® 200SC dirancang untuk melindungi tanaman padi dari hama penggerek batang padi kuning agar produktivitas terjamin sehingga Indonesia bisa menjadi eksportir beras di masa mendatang," jelasnya.
Asep Hazar berharap teknologi baru ini membantu petani mengendalikan hama penyakit tanaman. Dengan berkolaborasi bersama pihak swasta, ia percaya upaya pengendalian OPT lebih maksimal.
Syngenta juga memanfaatkan teknologi digital dalam kegiatan peluncuran Incipio® 200SC ini. Mulai dari penggunaan artificial intelligence (AI) sebagai pendamping pembawa acara, aplikasi Cropwise Grower sebagai panduan bertani digital, hingga demo penggunaan drone untuk aplikasi produk perlindungan tanaman. (RO/S-2)
World AI Show – Indonesia menawarkan platform strategis untuk dialog, investasi, dan kemitraan lintas sektor yang bertujuan untuk memungkinkan adopsi AI yang bertanggung jawab.
Perusahaan-perusahaan di Indonesia tidak hanya mengadopsi teknologi data streaming - mereka menerapkannya secara strategis untuk mengatasi tantangan bisnis.
Gekrafs mendorong anggota dewan menyusun draft undang-undang untuk diplomasi ekonomi kreatif. Tujuannya, agar budaya Indonesia dapat mendunia.
Agar agen AI (kecerdasan buatan) dapat mengambil keputusan yang tepat, mereka membutuhkan konteks historis tentang yang terjadi di masa lalu dan wawasan tentang saat ini.
Jika regulasi ini terus ditunda, Indonesia akan semakin tertinggal dan hanya menjadi pasar konsumen teknologi AI dari luar.
Contoh termudah memahami personalisasi konten, adalah tawaran konten yang tersaji di media digital. Di platform tersebut preferensi disesuaikan kepada tiap-tiap khalayak.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
LSPR Institute of Communication and Business Jakarta melalui mahasiswa Batch 26 Kelas Excellence mendukung kegiatan pertanian perkotaan di Kampung Anggur RT 09, Jakarta Timur
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Rumah Produksi Baraka Films memproduksi film Seribu Bayang Purnama dengan tema drama keluarga yang mengangkat kisah nyata kehidupan petani.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved