Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Menteri Kominfo Nezar Patria menuturkan bahwa teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bisa diimplementasikan untuk melindungi pengguna internet dari kalangan anak-anak terpapar oleh konten negatif.
Pandangannya disampaikan saat menghadiri seri Diskusi Publik Kecerdasan Buatan (AI) dengan tema AI for Child Online Protection di Jakarta. Dia ingin teknologi juga dirancang untuk bisa melindungi anak-anak di ruang digital.
Wamenkominfo menuturkan bahwa dalam teknologi AI bisa menyediakan dukungan filter dan moderasi konten secara otomatis pada konten negatif.
“AI dapat digunakan melakukan deteksi cyberbullying melalui upaya pengaman dan deteksi pola pelaku cyberbullying, serta mengidentifikasi pelaku kekerasan online melalui deteksi perilaku di ruang digital," jelasnya.
Tidak hanya itu, menurut Wamenkominfo Nezar Patria, teknologi AI juga memiliki peluang untuk membantu menghadirkan perlindungan keamanan dan dan privasi.
“AI juga bisa membantu orang tua memantau screen time, tentu saja supaya anak tidak terlalu larut dalam penggunaan digital dan mengatasi kecanduannya juga,” ucapnya.
Baca juga:
> Ngobrol Bareng Legislator: Peran Krusial Generasi Muda Memproduksi Konten Positif
> Sam Altman kembali sebagai CEO OpenAI setelah Dipecat
Di sisi lain, keberadaan teknologi generative AI seperti deepfake yang memungkinkan manipulasi konten foto atau video dan produksi konten-konten negatif dengan anak sebagai korban.
Dia mendorong adanya diskusi oleh semua pihak yang berhubungan dengan anak-anak untuk memanfaatkan teknologi AI demi kemajuan anak-anak di Indonesia.
“Pemanfaatan AI di kelompok yang selama ini berinteraksi dengan pendidikan anak-anak, baik para advokasi hak-hak anak, kemudian mereka yang terlibat dalam pendidikan anak-anak, AI ini saya kira sangat penting,” tegasnya.
Data dari UNICEF pada 2023 menyebutkan terdapat 175.000 anak yang menjadi pengguna baru internet setiap hari atau 1 anak setiap detik. Wamenkominfo menambahkan bahwa di Indonesia saat ini ada sekitar 30 juta anak yang menjadi pengguna aktif internet.
Tingginya jumlah pengguna internet usia anak menghadirkan ancaman dan risiko yang besar, seperti paparan konten negatif, perundungan siber (cyberbullying) kepada anak, bahaya kebocoran data anak, hingga Child Sexual Abuse Material. (Medcom/Z-6)
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Kemampuan seseorang mengelola emosi sangat berperan penting dalam menentukan seberapa besar dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh berita buruk terhadap kesehatan mentalnya.
Meutya menerangkan platform media sosial punya punya teknologi yang lebih canggih sehingga harus bertanggung jawab menyaring konten seperti pornografi, hingga kekerasan.
Kemenkodigi memastikan audit sistem teknologi internal dilakukan dalam rangka bersih-bersih internal dari judi dalam jaringan alias judi online.
MODERASI konten menggunakan gabungan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan, manusia, dan laporan dari komunitas. Ini untuk memerangi konten negatif secara efektif.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut belum ada teknologi yang bisa digunakan untuk mencegah judi online.
Algoritma rekomendasi akan menentukan konten yang muncul pada homepage atau feed di media sosial kita.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved