Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PERUSAHAAN Confluent, Inc. (CFLT), pionir dalam data streaming, Rabu (27/9) mengumumkan Data Streaming untuk AI, sebuah inisiatif untuk mempercepat pengembangan aplikasi AI secara real-time untuk organisasi.
Pengembangan AI secara real time membutuhkan algoritme unggul yang cepat. Pasalnya AI membutuhkan data yang dapat dipercaya dan relevan yang disajikan pada saat itu juga untuk mendapatkan wawasan yang lebih cerdas dan lebih cepat.
Data streaming untuk AI bertujuan membantu perusahaan membuka potensi penuh AI dengan data kontekstual terbaru dari seluruh bisnis mereka,
Baca juga: OpenAI, Pembuat ChatGPT, Kini Bernilai Antara US$80 hingga US$90 Miliar
Untuk itu, Confluent memperluas kemitraan dengan perusahaan-perusahaan terkemuka di bidang AI dan vector database, termasuk MongoDB, Pinecone, Rockset, Weaviate dan Zilliz.
Perusahaan-perusahaan ini juga mendemonstrasikan inovasi produk yang menggabungkan kemajuan terbaru dalam AI ke dalam platformnya, dengan kemampuan seperti asisten AI generatif yang dapat membantu menghasilkan kode dan menjawab pertanyaan seputar kegunaan dari data streaming.
"Data streaming adalah teknologi dasar untuk masa depan AI," kata Jay Kreps, CEO and Co-Founder, Confluent.
Baca juga: AWS Siapkan Pelatihan AI Generatif di Indonesia
"Aliran data yang diperkaya dan dapat dipercaya adalah kunci untuk membangun aplikasi AI generasi mendatang yang akurat dan memiliki kaya akan konteks real-time dan dibutuhkan oleh pengguna modern," jelasnya.
"Kami ingin mempermudah setiap perusahaan untuk membangun aplikasi AI yang kuat dan memanfaatkan ekosistem mitra kami yang luas serta keahlian kami dalam haldata streaming,” kata Jay Kreps.
Meskipun kecanggihan AI sudah terdengar selama beberapa tahun ini, saat ini mulai digemari lagi berkat terobosan di seluruh reusablelarge language models(LLM), model pembelajaran mesin yang lebih mudah diakses dan kemampuan GPU yang lebih kuat. Hal ini telah mendorong berbagai organisasi untuk mempercepat investasi AI mereka.
Namun, tantangan mendasar dalam AI modern adalah kurangnya akses ke data real-time yang relevan yang dibutuhkan aplikasi AI secara tepat waktu, aman, dan dapat diskalakan.
Selama satu dekade terakhir, AI sangat bergantung pada data historis, diintegrasikan dengan pipeline point-to-point berbasis batch yang lambat yang membuat data menjadi basi dan tidak akurat pada saat data tiba.
Hal tersebut tidak lagi memadai untuk penggunaan AI real-time yang sedang dijalankan oleh bisnis saat ini, seperti deteksi penipuan prediktif, asisten perjalanan AI generatif, atau rekomendasi yang dipersonalisasi.
Masalah yang lebih parah lagi adalah masalah tata kelola data dan skalabilitas yang buruk.
Akibatnya, laju kemajuan AI terhambat karena pengembang terus-menerus mengatasi masalah dengan hasil yang sudah ketinggalan zaman dan gambaran AI yang tidak dapat dipercaya. Ini bukan hanya rintangan teknis tetapi ini adalah penghalang bagi inovasi AI.
Baca juga: Aplikasi AI Terbanyak Digunakan
"Meskipun ada pertumbuhan yang signifikan dalam jumlah perusahaan yang bereksperimen dengan AI generatif, banyak yang menghadapi hambatan dari infrastruktur data yang tidak valid dan tidak memiliki ketersediaan data real-time dan kepercayaan," kata Stewart Bond, Data Intelligence and Integration Software, IDC.
"Manajemen data adalah area investasi yang paling penting karena organisasi membangun arsitektur intelijen yang memberikan wawasan dalam skala besar, mendukung pembelajaran kolektif dan menumbuhkan kegunaan data," jelasnya.
Bangun Fondasi Data Real-Time
Aplikasi AI modern membutuhkan berbagai teknologi dan data dari berbagai domain untuk disatukan dengan mulus.
Inisiatif Confluent Data Streaming untuk AI bertujuan untuk membantu organisasi membangun dan meningkatkan aplikasi AI generasi berikutnya dengan cepat dari sumber kebenaran real-time untuk semua data operasional dan analitik, di mana pun data tersebut berada.
"Kami membangun platform AI yang dirancang untuk penggunaan yang sangat penting, yaitu dalam industri di mana bisnis tidak boleh melakukan kesalahan," kata David Ferrucci, Founder and CEO, Elemental Cognition.
Baca juga: Platform Jack Bantu Perusahaan Lakukan Otomasi Manajemen Keuangan
"Mesin penalaran interaktif kami memanfaatkan pasokan data yang terus menerus yang dapat diandalkan, dapat dipercaya, dan terkini," jelasnya.
"Platform data streaming Confluent memungkinkan hal tersebut dan memungkinkan kami untuk memadupadankan data dari sistem yang berbeda dan mengoptimalkannya untuk mendapatkan wawasan dan jawaban yang kaya secara kontekstual dalam real-time," terang David Ferrucci, (RO/S-4)
Chip ini merepresentasikan lompatan besar dalam performa dengan AI sebagai intinya, berkat Dimensity 9400+, kini pengalaman AI genetik pada ponsel pintar menjadi kenyataan
Moodle 5.0 kini menghadirkan kemampuan integrasi dengan kecerdasan buatan (AI), learning analytics, dan gamifikasi.
ARTIFICIAL intelligence atau akal imitasi (AI) dinilai memiliki potensi yang sangat besar dalam membentuk karakter bangsa. Untuk itu, AI tidak perlu dihindari, melainkan dirangkul.
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
Tombol ini adalah pintasan cerdas dan lancar yang mendefinisikan ulang interaksi pengguna dengan perangkat dan dirancang untuk para profesional, gamer, pelajar, dan pengguna biasa.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengembangkan Intelligent Traffic Control System (ITCS) untuk mengatasi kemacetan ibu kota dengan berbasis tekonologi artificial intelligent.
Transformasi ini terutama didorong oleh integrasi teknologi mutakhir, dengan kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI) menjadi pusat perhatian sebagai kekuatan revolusioner
DI Amerika Serikat aplikasi AI yang sedang digandrungi saat ini tidak hanya ChatGPT. Berikut ini aplikasi AI lainnya yang tengah digandrungi di AS.
Rinaldi Anwar, Founder dan CEO Seleris menjelaskan platform Seleris siap membantu perusahaan asuransi untuk pertama, mempercepat waktu penerbitan polis.
DeepL, perusahaan komunikasi global berbasis AI dari Jerman, telah berhasil menguasai seni penerjemahan yang sangat akurat setelah bertahun-tahun melakukan beragam riset modern.
Chat-GPT menjadi aplikasi AI yang paling banyak digunakan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved