Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
INDONESIA memiliki potensi ekonomi digital yang luar biasa. Di kawasan Asia Tenggara, potensi e-commerce di Indonesia adalah yang terbesar. Potensi ekonomi digital Indonesia pada 2021 tercatat sebesar US$53 miliar dan diperkirakan bakal melesat menjadi US$104 miliar pada 2025 mendatang.
Anggota Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) Ade Sukmawati mengatakan, besarnya potensi tersebut melahirkan peluang bisnis digital yang inovatif dan membutuhkan kreativitas.
Beberapa jenis peluang bisnis tersebut antara lain financial technology (fintech), lokapasar (e-commerce), internet of thing (IoT), dan on demand service. Yang terakhir ini sudah dilakukan oleh GoJek dan Grab Indonesia. Yang lainnya adalah bisnis di bidang kecantikan maupun olah foto dan video.
Baca juga : Masyarakat Harus Beradaptasi dengan Kebiasaan Baru via Transformasi Digital
“Syaratnya adalah harus memiliki kecakapan di bidang teknologi. Tak hanya bisa mengoperasikan perangkat teknologi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga sebaiknya bisa mengoptimalkan manfaatnya agar berguna bagi orang banyak,” ujar Ade dalam workshop Literasi Digital bertajuk Wirausaha Kreatif dari Ide Bisnis yang Inovatif di Era Digital.
Ade menyarankan, untuk mengembangkan bisnis di era digital sekarang ini, syarat utama adalah mampu memahami syarat dan ketentuan platform dalam menyediakan layanan bisnis. Berikutnya adalah bisa memilih media atau platform yang tepat untuk bisnis yang hendak dikembangkan. Optimalisasi penggunaan fitur yang ada dalam platform juga penting dan tak bisa diabaikan.
Baca juga : Digitalisasi Jadi Langkah Awal UMKM Bersaing di Pasar Global
Untuk menggali kreativitas dan inovasi, menurut pegiat UMKM Deny Yudiantoro, adalah dengan memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin. Lalu, tak lelah belajar mencari ilmu dari berbagai sumber yang ada. Penggunaan ponsel cerdas untuk hal konsumtif, bukan hal produktif, sebaiknya dihindari atau dikurangi. Terakhir adalah selalu ada hasrat untuk belajar atau memiliki pengetahuan baru.
“Apabila itu semua sudah dilakukan, jangan lupa untuk membangun kolaborasi bisnis dengan pihak lain. Berani ambil risiko dan sebaiknya punya visi dan misi yang jelas ke depannya,” tutur Deny.
Deny memberikan tips bagi generasi muda agar bisa berpikir kreatif dan inovatif. Menurut dia, aktif di kegiatan kemanusiaan juga dapat menjadi celah membangun jejaring; belajar berorganisasi di kampus; berpartisipasi dalam membangun iklim wisata; serta berkolaborasi membangun desa. Cara-cara tersebut dinilainya dapat menggali potensi dalam diri generasi muda.
Mengenai ragam bisnis yang bisa dikembangkan di era digital sekarang ini, Dosen UIN SATU dan wirausahawan Dian Ikha Pramayanti mencontohkan, penjualan busana dan aksesoris adalah salah satu peluang besar yang dapat dikerjakan.
Selain itu, penjualan alat kecantikan dan kosmetik, gawai dan elektronik, makanan dan minuman, perlengkapan rumah tangga, adalah sederet peluang yang bisa dikembangkan sebagai ladang usaha.
“Manfaatkan media sosial untuk membangun bisnis tersebut. Sebab, mayoritas pengguna internet di Indonesia memiliki media sosial dan banyak meluangkan waktu untuk mengakses media sosial,” kata Dian.
Apabila sudah memulai membangun bisnis di ruang digital, ia menyarankan agar etika bisnis tetap dilakukan. Etika tersebut antara lain berupa interaksi positif dengan pelanggan, membuat konten bermanfaat, menggunakan elemen visual yang menarik, serta memberi respons cepat terhadap segala masukan pelanggan.
Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Pemerintah perlu menentukan metode dan sasaran seperti apa yang ingin diambil dalam kebijakan terkait akses konten digital, terutama bagi anak-anak.
OLAHRAGA padel saat ini begitu viral dengan banyak kalangan yang memainkan olahraga ini. Mulai dari kalangan figur publik hingga warga umum, padel menjadi kecintaan baru.
Masa pensiun bukan akhir dari produktivitas. Temukan 5 ide bisnis berbasis hobi yang cocok untuk pensiunan dengan Kredit BRIguna Purna dari BRI.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Kenapa Palaran? Karena Palaran akan menjadi akan menjadi kawasan yang menjanjikan di masa depan.
Kenaikan kinerja bisnis UMKM pada Triwulan I/2025 ini tidak lepas dari pengaruh Ramadan dan Idul Fitri yang mendorong lonjakan permintaan dan harga.
Media sosial memiliki dampak sangat besar dalam industri kue, karena menjadi sumber inspirasi bagi para pembuat kue untuk menciptakan berbagai jenis dan rasa yang unik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved