Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah bersiap meluncurkan Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) dalam beberapa hari ke depan di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Satelit tersebut akan diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik perusahaan antariksa besutan Elon Musk yaitu SpaceX. Peluncurannya akan berlangsung pada 18 Juni waktu setempat atau 19 Juni WIB.
Perangkat yang akan menghadirkan internet di fasilitas publik seperti untuk wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) tersebut ternyata menyimpan banyak fakta menarik.
Baca juga: Plt. Menkominfo: SATRIA-1 meluncur 17 Juni 2023 Melalui Roket Falcon 9 SpaceX
Berikut beberapa fakta mengenai SATRIA-1 berdasarkan infografis yang dihadirkan Kemenkominfo.
1. Satelit terbesar di Asia
SATRIA-1 menjadi satelit terbesar di Asia dengan total kapasitas layanan 150 Gbps, satelit dengan teknologi VHTS (Very High Throughtput Satellite) itu menjadi Ka-band pertama yang dimiliki oleh Indonesia. Dengan bobot 4.600 kilogram (4.6 ton), SATRIA-1 menjadi satelit pertama yang mengadopsi bodi Spacebus Neo Level 6.
Selanjutnya spesifikasi lainnya yang menarik dari satelit ini ialah, memiliki lima panel surya untuk setiap daya solar array. Memiliki tiga antena reflektor dan juga memiliki 116 spot beams untuk bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Satelit dengan empat pendorong listrik tersebut memiliki teknologi pemrosesan digital terbaru.
Baca juga: Negara dengan Satelit Terbanyak di Antariksa
2. Diluncurkan oleh SpaceX
Satelit ini akan diluncurkan oleh SpaceX yang merupakan perusahaan antariksa yang dimiliki pebisnis Elon Musk. Satelit yang disiapkan sejak 3 Mei 2019 itu akan meluncur menggunakan roket Falcon 9 di Cape Canaveral Florida, Amerika Serikat.
Nantinya SATRIA-1 akan menempati orbit Di 146 Bujur Timur (BT) dan apabila berhasil mengorbit nantinya SATRIA-1 akan memiliki masa guna minimal 15 tahun.
Selain SpaceX, beragam perusahaan internasional lainnya yang terlibat dalam proyek ini di antaranya Thales Alenia Space (TAS) yang merakit SATRIA-1.
The North West China Research Institute of Electronic Equipment (NWIEE) dan Kratos yang bertanggung jawab pada operasional 11 stasiun bumi untuk memantau dan mengontrol SATRIA-1.
3. Hadirkan Internet di Banyak Fasilitas Umum
Nantinya beberapa fasilitas umum seperti kantor desa, kantor kelurahan, kantor kecamatan, sekolah, rumah sakit, puskesmas, serta layanan keamanan bagi masyarakat yang selama ini tidak tersentuh internet akan terlayani berkat SATRIA-1.
Internet yang dihadirkan akan menyentuh 150.000 titik di wilayah 3T dengan harapan bisa memberikan kesetaraan infrastruktur digital.
(Ant/Z-9)
SpaceX meluncurkan satelit komunikasi Indonesia ke orbit dari Florida pada Minggu (18/6) dan mengakhiri penerbangan dengan pendaratan roket tanpa cacat di laut.
Plt. Menkominfo Mahfud MD menyebutkan peluncuran Satelit Indonesia Raya (SATRIA-1) direncanakan berlangsung 17 Juni 2023 melalui roket Falcon 9 SpaceX.
Satelit Republik Indonesia (Satria-1) yang akan diluncurkan pada 19 Juni 2023) waktu Indonesia, di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS).
Satria-1 Rencananya akan Bergerak Menuju Orbit 146°BT tepat di atas wilayah papua.
PEMERINTAH akan segera meluncurkan Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) agar bisa menyediakan akses internet untuk kebutuhan layanan publik.
Peluncuran Satelit Republik Indonesia atau Satria-1 berlangsung sukses. Satelit multifungsi milik pemerintah itu akan menempati orbit 146 derajat bujur timur, tepat di atas Papua.
Kominfo Bersama Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard, Latih Satu Juta Talenta Keamanan Siber
Kurangi akses media digital atau elektronik dengan memindahkan perangkat elektronik ke ruang yang lebih publik. Sehingga anak-anak akan lebih mudah diawasi.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika sempat mencanangkan Rancangan Peraturan Menteri (RPM) Layanan Konten empat tahun silam
Menkominfo menegaskan, ‘penyakit kedua’ yang menyertai pandemi Covid-19 itu menimpa pada orang yang tidak bisa membedakan mana informasi yang benar dan dari mana sumbernya.
Saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan digital skills gap, di mana kebutuhan tenaga kerja ahli dalam bidang digital masih belum tercukupi.
Digital Talent Scholarship tidak hanya hadir untuk memenuhi kebutuhan skill di era digital, tetapi sekaligus mempertahankan produktivitas masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved