Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Segera Meluncur, Ini Fakta Menarik Satelit SATRIA-1 Kominfo

Media Indonesia
16/6/2023 14:24
Segera Meluncur, Ini Fakta Menarik Satelit SATRIA-1 Kominfo
Satelit Satria-1 Kominfo.(Kominfo)

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah bersiap meluncurkan Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) dalam beberapa hari ke depan di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Satelit tersebut akan diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik perusahaan antariksa besutan Elon Musk yaitu SpaceX. Peluncurannya akan berlangsung pada 18 Juni waktu setempat atau 19 Juni WIB.

Perangkat yang akan menghadirkan internet di fasilitas publik seperti untuk wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) tersebut ternyata menyimpan banyak fakta menarik.

Baca juga: Plt. Menkominfo: SATRIA-1 meluncur 17 Juni 2023 Melalui Roket Falcon 9 SpaceX

Berikut beberapa fakta mengenai SATRIA-1 berdasarkan infografis yang dihadirkan Kemenkominfo.

1. Satelit terbesar di Asia

SATRIA-1 menjadi satelit terbesar di Asia dengan total kapasitas layanan 150 Gbps, satelit dengan teknologi VHTS (Very High Throughtput Satellite) itu menjadi Ka-band pertama yang dimiliki oleh Indonesia. Dengan bobot 4.600 kilogram (4.6 ton), SATRIA-1 menjadi satelit pertama yang mengadopsi bodi Spacebus Neo Level 6.

Selanjutnya spesifikasi lainnya yang menarik dari satelit ini ialah, memiliki lima panel surya untuk setiap daya solar array. Memiliki tiga antena reflektor dan juga memiliki 116 spot beams untuk bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Satelit dengan empat pendorong listrik tersebut memiliki teknologi pemrosesan digital terbaru.

Baca juga: Negara dengan Satelit Terbanyak di Antariksa

2. Diluncurkan oleh SpaceX

Satelit ini akan diluncurkan oleh SpaceX yang merupakan perusahaan antariksa yang dimiliki pebisnis Elon Musk. Satelit yang disiapkan sejak 3 Mei 2019 itu akan meluncur menggunakan roket Falcon 9 di Cape Canaveral Florida, Amerika Serikat.

Nantinya SATRIA-1 akan menempati orbit Di 146 Bujur Timur (BT) dan apabila berhasil mengorbit nantinya SATRIA-1 akan memiliki masa guna minimal 15 tahun.

Selain SpaceX, beragam perusahaan internasional lainnya yang terlibat dalam proyek ini di antaranya Thales Alenia Space (TAS) yang merakit SATRIA-1.

The North West China Research Institute of Electronic Equipment (NWIEE) dan Kratos yang bertanggung jawab pada operasional 11 stasiun bumi untuk memantau dan mengontrol SATRIA-1.

3. Hadirkan Internet di Banyak Fasilitas Umum

Nantinya beberapa fasilitas umum seperti kantor desa, kantor kelurahan, kantor kecamatan, sekolah, rumah sakit, puskesmas, serta layanan keamanan bagi masyarakat yang selama ini tidak tersentuh internet akan terlayani berkat SATRIA-1.

Internet yang dihadirkan akan menyentuh 150.000 titik di wilayah 3T dengan harapan bisa memberikan kesetaraan infrastruktur digital.

(Ant/Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya