Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil berambisi mendorong perkembangan transformasi digital melalui pelayanan publik yang dapat diakses dalam satu pintu saja. Hal itu dibuktikan dengan diluncurkannya aplikasi Jabar Super Apps di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, pada
Minggu, (28/12).
Jabar Super Apps didesain menjadi suatu aplikasi yang mengintegrasi data layanan publik di Jabar, sekaligus menyajikan semua layanan kebutuhan warga mulai dari layanan transaksional, informatif, dan interaktif secara lebih sederhana dalam satu aplikasi.
"Ini aplikasi super terpadu yang dapat memberikan layanan administrasi secara online. Sementara ini yang bergabung baru perpajakan, lainnya menyusul. Suatu hari nanti semua aplikasi yang ada saat ini akan berkumpul menjadi satu," ungkapnya kepada wartawan, Senin (19/12).
Dia mengaku, adanya aplikasi terpadu itu sebagai respon publik juga
selaras dengan pernyataan Menteri Keuangan yang sempat melontarkan
kritikan bahwa di Indonesia terlalu banyak aplikasi dalam pelayanannya
khususnya di daerah. "Jadi Super Apps itu seperti omnibus law.
Mengkonsolidasi, ratusan, ribuan daerah yang bikin yang beda-beda
datanya itu dikumpulin satu saja. Asal disiplin semuanya," jelasnya.
Ia mengakui butuh waktu. Seperti Omnibus law yang mengolaborasikan ratusan peraturan, dikonsolidasi jadi satu peraturan. Jadi Jabar Super Apps itu omnibus lawnya di bidang aplikasi.
Dia menambahkan, selain itu aplikasi Super Apps diinisasi untuk
mengefesiensikan pelayanan publik dengan memangkas langkah-langkah agar
lebih efektif. "Misalnya dalam layanan pembayaran perpajakan pada satu
aplikasi, dimana kita bayar hanya empat langkah, Jawa Timur tujuh
langkah, di DKI Jakarta lima langkah. Jabar hanya empat step sudah
beres," bangganya.
Kang Emil menegaskan, semua itu dalam rangka menjadikan wilayah yang
dipimpinnya sebagai provinsi digital yang mengakselerasi pelayanan serbadigital berfokus pada satu genggaman.
"Aplikasi ini menyediakan seluruh layanan masyarakat seperti perpajakan, layanan kesehatan, layanan sapa warga, administrasi kependudukan. Hingga info lowongan kerja bakal ada disini. Kami juga mempersiapkan layanan administrasi dengan kepolisian, agar semua terintegrasi dalam satu aplikasi," sebutnya.
Mantan Wali Kota Bandung itu juga berencana Super Apps dapat menyematkan pelayanan interaktif lintas warga, dari lini bawah seperti sapa RW hingga sapa Gubernur.
Sebab, dia menilai, saat ini merupakan momentum era digitalisasi yang
sangat masif dimana hampir seluruh lapisan masyarakat sudah menggegam
gadget alias ponsel.
"Untuk pengguna ponsel yang hanya digunakan untuk komunikasi, itu jadul. Sekarang mah mau baca berita, belajar, rapat, pinjam uang, jual beli barang diakses melalui ponsel," serunya.
Komunikasi masyarakat
Layanan ini, lanjut dia, diharapkan akan menjadi sarana komunikasi antara masyarakat dan perangkat pemerintahan. "Mudah-mudahan Jabar bisa fokus dalam memberikan layanan yang terbaik secara digital," doanya.
Sekadar informasi diluncurkannya aplikasi tersebut merupakan hasil
kolaborasi Diskominfo Jabar dengan Bapenda Jabar dan Disnakertrans Jabar serta Dinkes Jabar.
Kepala Bapenda Jabar Dedi Taufik mengungkapan, tujuan diadakannya
kegiatan ini adalah mewujudkan service excelent bagi masyarakat terkait
dengan kemudahan akses data layanan publik secara digital terpadu dan
terintegrasi.
Dari sisi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat sendiri, layananan Super Apps ini bisa meningkatkan tax awarness dan pengetahuan masyarakat tentang Pajak, sekaligus memberikan layanan prima 24 jam dalam pengelolaan informasi Kesamsatan.
"Meningkatkan koordinasi, kolaborasi dan kerja sama dengan mitra Tim Pembina Samsat serta Pemerintah Kabupaten/Kota dan Stakeholders pembangunan terkait dalam upaya Optimalisasi Peningkatan Pendapatan Daerah. Selain itu juga meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam merumuskan strategi dan kebijakan pengelolaan pendapatan dan data pajak daerah yang lebih optimal," beber Dedi Taufik.
Sementara untuk masyarakat, lanjut Dedi, dengan adanya layanan Super Apps ini memberikan kemudahan sehingga aplikasi digital ini bisa membuat masyarakat lebih simpel dalam membayar pajak ataupun mendapatkan informasi lainnya dari program Pemerintah Jawa Barat secara menyeluruh. (N-2)
DPD RI masih menghadapi kesenjangan yang lebar baik dalam hal kapasitas SDM, infrastruktur, maupun regulasi digital.
Minimnya literasi teknologi, khususnya dalam hal infrastruktur jaringan, masih menjadi hambatan besar bagi banyak perusahaan di Indonesia.
Digitalisasi di rumah sakit bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi transformasi budaya kerja dan keselamatan pasien
Hal itu merupakan upaya kolaborasi untuk mewujudkan sekolah unggul berbasis digital dan inklusif.
Pasar Indonesia yang besar dan terus tumbuh disebut menjadi alasan perusahaan teknologi yang berbasis di Shenzhen ini untuk ekspansi bisnis di Tanah Air.
Mesin EDC Android kini tidak hanya melayani transaksi gesek kartu, tetapi juga terintegrasi dengan layanan pembayaran non-tunai seperti QRIS, e-wallet, dan penarikan tunai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved