Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ingin Terhindar dari Potensi Penipuan Toko Online? Simak Tips Ini

Mediaindonesia.com
26/11/2022 19:38
Ingin Terhindar dari Potensi Penipuan Toko Online? Simak Tips Ini
Ilustrasi toko online(Freepik.com)

KEMUDAHAN bertransaksi jual beli produk barang dan jasa kini bisa dilakukan secara online. Namun, di balik kemudahan tersebut patut diwaspadai ancaman penipuan yang bisa merugikan pelanggan. Bertransaksi secara online membutuhkan kecermatan, ketelitian, dan kehati-hatian.

Demikian yang menjadi pembahasan dalam webinar bertema “Aman & Nyaman Berbelanja Online: Waspada Akun Online Shop Palsu!” di Makassar, Sulawesi Selatan, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. 

Portkesmas Savero Karamiveta Dwipayana mengatakan, berbelanja online lebih digemari konsumen lantaran menawarkan banyak potongan harga atau diskon. Selain itu, beberapa platform toko online membebaskan ongkos kirim ke pelanggan. 

Fasilitas lain yang dijadikan alasan berbelanja online adalah kepraktisan, bisa dilakukan di mana saja, dan kapan saja bisa berbelanja.

Agar tak tertipu oleh akun toko online palsu, menurut Savero, pembeli bisa memeriksa tanda tiga titik di bagian kanan akun tersebut. Lalu, pilih menu about this account dan pilih former username. Menurut dia, beberapa toko online palsu, salah satu cirinya, adalah dengan gemar mengganti nama tokonya.

“Selain itu, testimoni toko online palsu datang dari sepihak, yaitu penjual itu sendiri lewat tangkapan layar yang seolah-olah ada testimoni langsung dari konsumen ke nomor WhatsApp penjual di toko palsu tersebut. Adapun toko online asli, mereka hampir tidak pernah mengubah nama toko. Harga barang yang tertera pun terbilang wajar. Sementara testimoni datang dari sisi pembeli,” kata Savero.

Apabila terlanjur tertipu toko online palsu, imbuh Savero, segera melapor ke akun aduankonten.id. Pelaporan bisa juga di platform jual beli dengan menggunakan fitur report. Terkadang, setelah transaksi berhasil atau pelanggan tertipu, akun toko online palsu tersebut tiba-tiba menghilang.

Baca juga : Pengguna Internet Tumbuh Pesat, APJII Desak Penguatan Internet Resilience

Kepala Unit ICT Universitas Dipa Makassar Erfan Hasmin mengingatkan, sejak pandemi pada 2020 hingga 2021, kasus penipuan jual beli secara online merupakan kasus penipuan terbanyak di Indonesia. Untuk itu, agar tidak menjadi korban penipuan toko online abal-abal, pembeli mesti bertransaksi di toko yang sudah terpercaya. Lalu, silakan periksa ulasan pelanggan atas pelayanan toko tersebut.

“Kemudian periksa reputasi toko di platform jual beli online. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan berbelanja sistem COD (membayar di tempat setelah barang diterima). Dan ingat, jangan tergiur harga barang yang murah,” ucap Erfan.

Co-Founder & CEO Bicara Project Rana Rayendra mengingatkan, berbelanja secara online memang membutuhkan kecerdasan. Kecakapan digital dibutuhkan agar pelanggan tidak tertipu. 

Membaca deskripsi barang yang hendak dibeli, memeriksa testimoni pelanggan lain, serta memeriksa rating toko online adalah beberapa cara cerdas dalam berbelanja secara online.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. 

Kegiatan itu khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya