Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

17 Juta Tenaga Kerja Terampil Digital Dibutuhkan Hingga 2030

Siswantini Suryandari
20/7/2022 17:56
17 Juta Tenaga Kerja Terampil Digital Dibutuhkan Hingga 2030
Herdian Mohammad, Southeast Asia Director Practicum(Dok )

PERTUMBUHAN ekonomi digital di Indonesia tumbuh cepat, diprediksi US$300 miliar pada 2030 dan lahir 2.000 startup  Pertumbuhan ini harus ditopang dengan kebutuhan 17 juta tenaga kerja terampil dan siap pakai hingga 2030. Saat ini Indonesia baru menghasilkan 600 ribu tenaga kerja terampil digital setiap tahunnya hingga 2030

Karena itu Practicum, sebuah online course bereputasi global yang berpengalaman dalam menciptakan tenaga ahli berbasis data di dunia, meluncurkan program Online Bootcamp khusus di Indonesia.

Dengan basis Bahasa Indonesia yang ditujukan bagi siapa saja yang ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di masa mendatang serta membantu memotivasi pengalihan karir ke bidang teknologi.

Herdian Mohammad, Southeast Asia Director Practicum dalam konferensi pers secara daring, Rabu (2/7) mengatakan saat ini 80%
perusahaan besar Indonesia mencari tenaga ahli yang memiliki pengetahuan dalam bidang digital. Terutama tenaga kerja terampil di bidang data.

"Karena data merupakan elemen terpenting dalam menjalankan semua lini bisnis di masa sekarang dan mendatang. Selain itu hampir semua startup teknologi di Indonesia dan dunia membutuhkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dalam bidang ini," kata Herdian Mohammad.

baca juga: Samsung Hadirkan Taman Bermain Space Tycoon di Roblox

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh World Economic Forum yang melibatkan beberapa negara menjelaskan bahwa pekerjaan yang paling diminati untuk tahun 2021 semuanya dapat dilakukan dari jarak jauh. Dan 84% pengusaha sudah berencana untuk memperluas kerja jarak
jauh.

"Practicum telah berhasil diluncurkan di dunia, termasuk Amerika Serikat dan Eropa. Practicum memiliki lebih dari 5.000 alumni Practicum yang lulus dalam kurun waktu dua tahun," tambahnya.

Selain itu, hampir 80% alumni Practicum telah langsung mendapatkan pekerjaan setelah lulus tanpa pendidikan teknis dan 70,4% alumni Practicum, berhasil mendapatkan pekerjaan tanpa memiliki pengalaman di bidang IT sebelumnya.

"Practicum memastikan lulusannya memiliki standar internasional dengan metode praktik menggunakan data yang nyata dan berasal dari studi kasus perusahaan global," ujarnya.

Nila Marita, Chief of Corporate Affairs Gojek yang juga menjadi pembicara menambahkan bahwa terjadi gap antara supply dengan demand yang sangat besar. "Untuk menciptakan tenaga kerja terampil digital ini harus berkolaborasi pemerintah dan swasta. Tidak bisa sendiri-sendiri," kata Nila.

Ia juga menyarankan agar perguruan tinggi mulai memperbanyak ilmu-ilmu yang langsung dipraktikkan sehingga mempercepat mahasiswa mendapat pekerjaan setelah lulus," sarannya.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya