Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
DisCas merupakan jejaring sosial asal Indonesia yang berinovasi mengubah berbagai isu menjadi aset digital dan memonetisasi opini.
Pihak developer aplikasi memberikan istilah Social Pedia, dan hingga saat ini belum ada aplikasi yang serupa dengan DisCas.
Pengguna aplikasi merupakan akun asli, karena pengguna harus melalui tahap verifikasi data diri terlebih dahulu.
Saat ini, Aplikasi DisCas masih dalam fase uji coba. “Kami sangat Optimis DisCas akan perkembangan Aplikasi Discas, karena kami mendapatkan respons yang positif lebih dari 10.000 pengguna,” ungkap Deni Agus selaku CEO Aplikasi DiCas dalam keterangan, Senin (30/5).
Memiliki visi yang kuat, Aplikasi DisCas bertujuan menjadi wadah diskusi pintar dan mencari solusi dari topik terkini yang kerap menjadi perdebatan di masyarakat.
“Solusi inovatif yang ditawarkan DisCas adalah dengan cara menggabungkan voting, diskusi, investasi, iklan dan berita ke dalam satu fitur yang disebut News Trade,” jelas Deni.
Baca juga: Teknologi Cloud dan AI Bantu Maksimalkan Pengembangan Bisnis
Hal menarik lainnya, aplikasi ini dapat memberikan nilai ekonomis bagi penggunanya, seperti: pengguna dapat melakukan jual beli opini, pengguna dengan komentar menarik bisa berpeluang untuk mendapatkan bayaran.
"Selain itu, Aplikasi DisCas menggabungkan fungsi utama dari beberapa aplikasi lain menjadi satu aplikasi dengan tampilan yang sederhana," tutur Deni.
Adanya fakta bahwa sering terjadi perbedaan pendapat karena informasi yang bias dan perspektif yang terbatas, tim riset Aplikasi DisCas kemudian menemukan gagasan dengan mengubah berbagai isu menjadi aset digital dan memonetisasi opini.
“Harapan kami, Inovasi DisCas tersebut bisa membantu industri media,meningkatkan kualitas sosial, ekonomi dan mengurangi polarisasi politik. Kami juga melibatkan investor, asosiasi, pakar, mahasiswa, media, bisnis, bahkan institusi untuk kolaborasi dalam proyek ini,” jelas Deni. (RO/OL-09)
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
Perusahaan teknologi global, Cadothy, meluncurkan perangkat khusus yang bisa membantu melakukan aktivitas live, bukan tablet ataupun ponsel.
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Platform AKSes.KSEI memungkinkan investor untuk melihat kepemilikan investasi pasar modal.
HANYA dua tahun sejak diluncurkan, sosial media dari Meta, Threads, mencapai 400 juta pengguna aktif bulanan. kepala Instagram Adam Mosseri mengumumkan pada hari Selasa, (12/8)
Program ini bertujuan menyiapkan pelajar kelas 11 dan 12 agar siap mandiri secara ekonomi selepas lulus, dengan bekal keterampilan bisnis.
Platform inovatif ini memungkinkan pengguna membuat pertandingan padel mereka sendiri, lengkap dengan fitur livestream integration.
Berawal dari acara nonton bareng Liga Inggris, sebanyak 19 warung kopi di Aceh terjerat masalah hukum dengan platform digital.
Platform ERP berbasis cloud ini mampu menyederhanakan proses operasional, memusatkan data antar unit bisnis, dan memperkuat strategi pertumbuhan omnichannel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved