Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Samsung Electronics Co., Ltd. dan Western Digital (Nasdaq: WDC) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk kerjasama dalam mendorong standarisasi dan pemanfaatanteknologi storage masa depan, dari data placement, processing and fabrics (D2PF) pada Rabu (30/3).
Sebagai langkah awal, kedua perusahaan akan berfokus pada penyelarasan strategi dan pembentukan ekosistem yang kuat untuk solusi Zoned Storage. Upaya ini akan memungkinkan para pebisnis untuk fokus pada aplikasi yang tak terhitung jumlahnya guna menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi pelanggan.
Penandatanganan MoU ini turut menjadi momen bersejarah bagi Samsung dan Western Digital. Untuk pertama kalinya, dua perusahaan teknologi terdepan ini berkolaborasi untuk menyatukan visi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya teknologi storage.
Berfokus pada aplikasi bisnis dan cloud, kerja sama ini diharapkan dapat mengakselerasi kolaborasi lain terkait pemanfaatan teknologi dan pengembangan software untuk teknologi D2PF seperti Zoned Storage. Dengan peresmian kerjasama ini, para pengguna akan lebih percaya diri melihat teknologi storage masa depan akan didukung oleh berbagai vendor, termasuk perusahaan hardware maupun software. “Storage atau teknologi penyimpanan data adalah fondasi utama bagi masyarakat dan perusahaan dalam mengolah dan menggunakan data. Untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan membangun ide-ide besar di masa depan, kita harus terus berinovasi, berkolaborasi, dan mengikuti perkembangan industri guna menyuguhkan standar dan arsitektur terbaru. Demi menyukseskan ekosistem teknologi, kerangka kerja dan model solusi umum harus saling terintegrasi sehingga para full stack developer tidak lagi mengalami kesulitan yang menghambat mereka dalam mengadopsi sistem perangkat lunak baru,” kata Rob Soderbery, EVP and GM, Flash Business Unit at Western Digital.
Rob Soderbery menambahkan, “Selama bertahun-tahun, Western Digital telah membangun fondasi ekosistem Zoned Storage lewat kontribusinya bagi pengembangan kernel Linux dan komunitas software open-source. Kami sangat antusias menggandeng Samsung untuk bersama memperluas pemanfaatan Zoned Storage di kalangan pengguna dan pengembang aplikasi.
Sementara bagi Jinman Han, Corporate EVP, Head of Memory Sales & Marketing at Samsung Electronics, kolaborasi ini merupakan upaya Samsung untuk senantiasa memenuhi dan melampaui kebutuhan pelanggan di masa kini maupun masa mendatang. "Hal ini juga mencerminkan bagaimana kami terus berupaya aktif untuk bertumbuh dan kian terlibat dalam mendorong standarisasi Zoned Storage,” ucapnya.
“Upaya kolaboratif kami juga akan merangkul ekosistem hardware dan software serta memastikan semakin banyak pula pelanggan yang memperoleh manfaat dari inovasi teknologi yang sangat krusial ini," tambahnya.
Kedua perusahaan telah memulai inisiatif pengembangan perangkat Zoned Storage, termasuk SSD ZNS (Zoned Namespaces) dan HDD SMR (Shingled Magnetic Recording). Melalui organisasi seperti SNIA (Storage Networking Industry Association) dan Linux Foundation, Samsung dan Western Digital akan merancang model dan kerangka kerja tingkat tinggi untuk teknologi masa depan Zoned-Storage. Dengan komitmen untuk menghadirkan arsitektur pusat data yang terbuka dan lebih scalable, keduanya telah membentuk Zoned Storage TWG (Technical Work Group), yang telah disetujui oleh SNIA pada bulan Desember 2021 lalu. Kelompok TWG telah merancang definisi dan skenario umum untuk perangkat Zoned Storage sekaligus membuat model dan arsitektur pemrograman host/perangkat.
Lebih lanjut, kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi titik awal untuk semakin meluasnya penggunaan perangkat interface berbasis zonasi (seperti ZNS dan SMR), serta perangkat storage berkapasitas tinggi di generasi mendatang dengan teknologi pemrosesan dan penempatan data yang semakin dikembangkan. (OL-12)
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
Perusahaan teknologi global, Cadothy, meluncurkan perangkat khusus yang bisa membantu melakukan aktivitas live, bukan tablet ataupun ponsel.
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved