Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Aplikasi BukuWarung Bantu Akselerasi UMKM dan Digitalisasi Pemasaran

Mediaindonesia.com
19/1/2022 10:58
Aplikasi BukuWarung Bantu Akselerasi UMKM dan Digitalisasi Pemasaran
Virtual Media Session: Kontribusi BukuWarung Terhadap Akselerasi UMKM dan Perekonomian Indonesia yang digelar startup BukuWarung.(Ist)

SEKOR Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan bagian yang amat penting dalam struktur perekonomian Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07% atau senilai Rp8.573,89 triliun.

Tak hanya itu, sektor UMKM mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja, serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi.

Dengan perannya yang begitu besar, sektor ini jelas perlu untuk terus dikembangkan. Salah satu kunci pengembangan UMKM ialah digitalisasi, terutama untuk segmen usaha mikro dan kecil.

Sebab, digitalisasi tidak hanya mampu memperluas pemasaran, tetapi juga membantu para pelaku usaha untuk memiliki catatan keuangan yang baik.

Pencatatan keuangan yang baik sangat penting karena menjadi salah satu syarat dalam mengakses modal usaha dari perbankan maupun lembaga keuangan lain.

”Banyak usaha mikro dan kecil sulit mendapatkan pembiayaan formal karena tidak memiliki aset untuk dijaminkan, serta tidak adanya pencatatan laporan keuangan. Pembiayaan akan lebih efektif jika diikuti dengan digitalisasi,” ujar Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, saat membuka kegiatan Virtual Media Session: Kontribusi BukuWarung Terhadap Akselerasi UMKM dan Perekonomian Indonesia, yang digelar BukuWarung.

Digitalisasi, lanjut Teten, menjadi enabler percepatan pemulihan ekonomi nasional. Saat ini, berdasarkan data idEA sebanyak 16,4 juta atau 25,6 persen UMKM telah terhubung ke ekosistem digital.

 Tentu saja, jumlah itu akan terus ditingkatkan lagi. Presiden Joko Widodo menargetkan 30 juta UMKM bisa go digital pada 2024 mendatang.

Upaya mencapai target tersebut membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Dalam hal ini, BukuWarung sebagai perusahaan teknologi penyedia ekosistem finansial digital turut berperan serta.

Berdiri sejak 2019, aplikasi BukuWarung telah digunakan oleh lebih dari 6,5 juta pelaku UMKM di penjuru Nusantara.

 Fitur utamanya ialah pencatatan keuangan digital melalui aplikasi yang praktis dan mudah digunakan. Selain itu, ada fitur penjualan, pembayaran, bahkan pembiayaan online.

Penggunaan BukuWarung terbukti membawa manfaat tidak hanya bagi UMKM pengguna, tetapi juga bagi perekonomian nasional.

Hal itu ditunjukkan oleh hasil studi terbaru dari Center of Innovation and Digital Economy Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) yang menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi BukuWarung berhasil meningkatkan produktivitas pelaku UMKM sehingga menambah output usaha sebesar Rp640 miliar, atau setara dengan PDB UMKM 0,01%.

Lebih dari itu, BukuWarung juga turut mengakselerasi output ekonomi nasional hingga Rp32,86 triliun, setara dengan 0,27% PDB nasional, serta menambah nilai investasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp2,32 triliun atau berkontribusi atas peningkatan investasi nasional sebesar 47,07 persen.

Studi bertajuk “Dampak Aktivitas Ekonomi Aplikasi BukuWarung terhadap Perekonomian Nasional dan UMKM” itu juga memperlihatkan perubahan pada aspek sosial.

 Adanya aktivitas BukuWarung membuat pendapatan pelaku usaha secara total mengalami kenaikan sejumlah Rp10,97 triliun dan mendorong penyerapan tenaga kerja sebanyak 368 ribu jiwa.

Dalam keterangan pers, Rabu (19/1), peneliti INDEF Nailul Huda mengatakan,"Pelaku UMKM yang terdaftar sebagai pengguna BukuWarung mendapatkan manfaat yang signifikan seperti peningkatan produktivitas, pencatatan yang lebih terintegrasi dan lebih rapi, termasuk keuntungan atau kerugian dari bisnisnya, serta perluasan pangsa pasar.

" Peningkatan produktivitas pada akhirnya menimbulkan multiplier effect (dampak berganda) yakni peningkatan pendapatan pelaku usaha, penyerapan tenaga kerja, dan pengajuan kredit UMKM,” papar Nailul.

Adanya pencatatan pembukuan yang lebih baik, lanjut Nailul, menjadikan UMKM tersebut memiliki nilai lebih untuk mengajukan pendanaan sehingga mendorong kredit UMKM sebesar Rp1,14 triliun.

Temuan-temuan itu merupakan rumusan berdasarkan penelitian INDEF yang berlangsung selama 1 September-15 November 2021.

Metode penelitian menggabungkan desk study melalui jurnal, laporan lembaga dan dokumen-dokumen lain dengan sumber yang relevan dan kredibel, serta in-depth interview dengan pengguna BukuWarung dan analisis input output.

Menanggapi hasil studi INDEF tersebut, Ika Paramita selaku Head of Marketing BukuWarung mengekspresikan kebanggaannya, “UMKM menjadi fokus BukuWarung mengingat peran krusialnya terhadap perekonomian Indonesia."

"Hasil studi bersama INDEF ini membuktikan bahwa BukuWarung telah berada pada jalur dan arah yang tepat untuk memajukan UMKM di Tanah Air. Kami tak akan berhenti di sini," katanya.

"Sebaliknya, kami justru semakin siap mengembangkan bisnis dan layanan guna semakin memperkuat peran BukuWarung dalam memberdayakan UMKM dan berkontribusi memajukan perekonomian Indonesia,” jelas Ika.

Sementara itu, ekonom senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengapresiasi upaya BukuWarung dalam membantu UMKM.

Menurutnya, apa yang dilakukan BukuWarung sudah tepat, yakni meningkatkan akses UMKM pada pembiayaan.

 “Sebab, menurut survei BPS, ada tiga besar permasalahan UMKM yakni permodalan sebesar 29,3%, pemasaran 21,1%, dan bahan baku 20,7,” ujarnya.

Menurut Faisal, pengembangan UMKM memang harus dilakukan secara keroyokan, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Jika semua pihak berperan, diharapkan ada transformasi UMKM.

Sehingga struktur dunia usaha yang sekarang berbentuk piramida dengan bagian dasar atau porsi terbesar adalah usaha mikro, yang jumlahnya lebih dari 90%, bisa diubah menjadi bentuk ketupat atau diamond. Usaha kelas menengah menempati porsi terbanyak.

“Jadi usaha-usaha mikro harus naik kelas menjadi usaha skala menengah dan membentuk struktur di tengah yang kuat (bentuk diamond). Jika ini bisa terwujud, dampaknya sangat bagus bagi perekonomian maupun demokrasi kita,” tutur Faisal.  

Terkait penyaluran modal usaha, menurut Faisal, ke depan BukuWarung bisa berperan sebagai pusat informasi bagi perbankan maupun lembaga keuangan lainnya dalam menyalurkan kredit UMKM agar tepat sasaran. Mengingat, BukuWarung memiliki basis data yang kuat dari para UMKM penggunanya. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik