Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WARGANET mendukung penuh keberadaan Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi atau BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang bertanggung jawab memperluas akses internet dan memperkuat infrastruktur digital bagi seluruh wilayah Indonesia. Kehadiran BAKTI Kominfo, menurut netizen telah mempercepat konektivitas di Indonesia.
Dukungan netizen ini terlihat dari tagar #BAKTIUntukNegeri dan keyword Indonesia Terkoneksi yang menjadi trending topic di twitter. Hingga Rabu (17/11) siang, tagar #BAKTIUntukNegeri dan keyword Indonesia Terkoneksi telah ditwit oleh belasan ribu netizen.
Beragam tanggapan dari netizen atau pun para influenser media sosial yang ikut mengapresiasi kinerja dari BAKTI. Salah satu tanggapan muncul dari pegiat media sosial Eko Kuntadhi yang menyebutkan kinerja BAKTI telah membuat Indonesia terkoneksi dari ujung ke ujung. Bahkan pulau-pulau terluar sudah merasakan akses internet.
“Wow, kalau pulau-pulau terluar sudah bisa mengakses 4G akan makin asyik Indonesia ini. Banyak talenta bisa keluar dari segala pelosok Indonesia. Indonesia terkoneksi dari ujung sampai ujung lagi. Keren juga @kemkominfo,” tulis Eko dalam akun Twitternya @_ekokuntadhi.
Cuitan lain muncul Tokoh Muda NU Mohamad Guntur Romli yang membagikan tautan berisikan informasi pentingnya satelit Satria untuk menghapus kesenjangan digital di Indonesia. Rencananya satelit Satria 1 ini akan diluncurkan oleh BAKTI Kominfo pada Pertengahan 2023. Kehadiran satelit Satria 1 ditujukan untuk mengatasi kesenjangan akses internet di Indonesia, terutama di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Proyek satelit Satria 1 melengkapi berbagai upaya BAKTI dalam menghadirkan konektivitas broadband di Indonesia, misalnya pembangunan jaringan serat optik Palapa Ring hingga BTS 4G yang masih berjalan. “Indonesia terkoneksi. Pentingnya satelit Satria untuk atasi kesenjangan akses internet di Indonesia,” tulis Guntur Romli dalam akun twitternya @GunRomli.
Baca juga : Kembangkan Ekosistem Startup, Demo Day HUB.ID Digelar
Pegiat media sosial lainnya Denny Siregar juga ikut memberikan apresiasi terhadap program yang dilakukan BAKT Kemenkominfo. Menurut Denny, pembangunan infrastruktur digital khususnya di Indonesia Timur telah membuat Indonesia semakin terkoneksi.
“Keren nih, kayaknya infrastruktur digital di Indonesia Timur sedang digenjot gede-gedean supaya Indonesia terkoneksi,” ciut Denny di akunnya @Dennysiregar7.
Diketahui, BAKTI Kominfo menjalankan beberapa strategi yaitu realisasi proyek strategis nasional (PSN) Palapa Ring, perluasan pembangunan BTS, penyediaan akses internet di wilayah 3T, dan pembangunan ekosistem digital. Bahkan, saat ini proyek Palapa Ring telah menghubungkan 90 Kab/Kota di Indonesia dengan jaringan tulang punggung serat optik sepanjang lebih dari 12.148 km yang telah berhasil dibangun BAKTI.
Selain itu, perluasan pembangunan BTS yang secara khusus menyasar daerah 3T pun juga mengurangi kesenjangan digital. Untuk program pembangunan BTS ini, BAKTI Kominfo hingga saat ini telah mengaktifkan (on air) BTS sebanyak 1.632 lokasi, dimana 1.630 diantaranya sudah 4G dan 2 lokasi masih 2G yang akan ditingkatkan pada Desember ini.
Melihat data per November tahun ini, program akses internet BAKTI kini telah melayani 11.063 titik lokasi. Jumlah itu termasuk diantaranya 3.126 titik fasilitas layanan kesehatan yang akan terhubung akses internet di bulan Desember ini, sehingga menggenapkan seluruh puskesmas yg berjumlah 10.134 puskesmas terhubung dengan jaringan internet.
Selain itu, BAKTI juga sedang proses konstruksi satelit multifungsi (SATRIA) yang pengadaannya dijalin melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Satelit ini direncakan menggunakan teknologi very-High Throughput Satellite (v-HTS) dengan kapasitas bandwidth 150 Gbps. Rencananya, satelit ini akan diluncurkan pada pertengahan 2023. (RO/OL-7)
Kominfo Bersama Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard, Latih Satu Juta Talenta Keamanan Siber
Kurangi akses media digital atau elektronik dengan memindahkan perangkat elektronik ke ruang yang lebih publik. Sehingga anak-anak akan lebih mudah diawasi.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika sempat mencanangkan Rancangan Peraturan Menteri (RPM) Layanan Konten empat tahun silam
Menkominfo menegaskan, ‘penyakit kedua’ yang menyertai pandemi Covid-19 itu menimpa pada orang yang tidak bisa membedakan mana informasi yang benar dan dari mana sumbernya.
Saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan digital skills gap, di mana kebutuhan tenaga kerja ahli dalam bidang digital masih belum tercukupi.
Digital Talent Scholarship tidak hanya hadir untuk memenuhi kebutuhan skill di era digital, tetapi sekaligus mempertahankan produktivitas masyarakat.
Melalui platform online seperti Shopee, brand kecantikan lokal semakin berkembang dan memperluas pasar dengan berbagai fitur dan program yang ditawarkan.
Kehadiran anak-anak sebagai kidsfluencer ini rupanya memicu kekhawatiran akan potensi eksploitasi anak
Studi menunjukkan semakin banyak waktu yang dihabiskan remaja di media sosial, semakin besar kemungkinan mereka mengalami perundungan terkait berat badan.
Perubahan ini tidak hanya mencakup penggunaan kata-kata, tetapi juga pada pola komunikasi secara keseluruhan
Slogan pick me mengarah kepada perilaku atau sikap seseorang yang berusaha mendapatkan perhatian dan penerimaan dengan cara menonjolkan diri sebagai pribadi yang berbeda.
BUDAYAWAN Banten Uday Suhada mengecam eksploitasi perempuan Badui yang kini marak dilakukan oleh para konten kreator ke media sosial (medsos).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved