Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
UPAYA penurunan emisi terus dilakukan sejumlah negara untuk mengurangi pemanasan global atau gas rumah kaca (GRK).
Sejumlah negara terus berlomba untuk mematuhi Nationally Determined Contribusion (NDC) yang disepakati pada konferensi tentang perubahan iklim di bawah payung PBB (United Nation Climate Change Conference of the Parties) COP ke-21 pada Desember 2015 atau dikenal dengan Paris Agreement, termasuk Indonesia.
Pemerintah Indonesia juga terus menggaungkan pentingnya menurunkan gas rumah kaca. Hal itu pun mendapat dukungan dari sejumlah perusahaan swasta asing yang berlokasi di Indonesia.
Perusahaan-perushaan swasta asing telah dan mulai menerapkan ekonomi rendah karbon untuk membantu pemerintah dalam menahan laju perubahan iklim sehingga bisa tercapai target NDC 29% pada 2030 mendatang.
Salah satunya dilakukan oleh perusahaan teknologi, Honeywell (Nasdaq: HON), yang mengumumkan bahwa refrigeran Solstice® N40 (R-448A) telah diaplikasikan supermarket Papaya Fresh Gallery (Papaya) untuk sistem pendingin di seluruh cabangnya di Indonesia.
Penggunaan teknologi ini menjadikan Papaya sebagai supermarket pertama di Indonesia yang menggunakan Solstice® N40, kimia refrigeran yang ramah lingkungan dan memiliki potensi pemanasan global (GWP) sangat rendah.
Penggunaan Solstice N40 dapat membantu Papaya mengurangi konsumsi energi mesin pendinginnya 10% lebih rendah dibandingkan dengan refrigeran R-404A yang digunakannya saat ini.
"Lewat kolaborasi dengan Papaya Fresh Gallery, Honeywell memperkukuh komitmennya bekerja sama dengan perusahaan dan merek yang memiliki kepedulian tinggi terhadap iklim dan lingkungan dengan menggunakan solusi kami yang bersahaja dengan lingkungan," ujar Vice President dan General Manager Honeywell Advanced Materials, Asia Pasifik, Tom Liu, dalam keterangan resminya, Rabu (19/5).
Berbasis teknologi hydrofluoroolefin (HFO), Solstice® N40 memiliki nilai GWP 68% lebih rendah dibandingkan pendingin hydrofluorocarbon (HFC) seperti R-404A.
“Dengan Solstice® N40, konsumsi energi juga lebih sedikit dan efisien dibandingkan sistem pendinginan dengan menggunakan teknologi HFC,” jelas Tom Liu.
Lewat riset yang dilakukan di beberapa supermarket di Amerika Serikat dan Eropa, Solstice® N40 terbukti mampu mengurangi konsumsi energi rata-rata sebesar 5-15% lebih rendah dibandingkan dengan R-404A.
Solstice® N40 dapat digunakan di mesin pendingin baru maupun lama sebagai retrofit refrigeran pada pendingin ber-GWP tinggi, seperti R-404A dan R-507.
"Dengan meningkatnya permintaan global terhadap refrigeran yang ber-GWP rendah, tidak mudah terbakar dan mudah dipasang seperti Solstice® N40, kami bangga dapat bekerja sama dengan Papaya Fresh Gallery dan Fukushima Galilei untuk menghadirkan produk hemat energi berkualitas tinggi di Indonesia," kata Tom Liu.
Direktur Papaya Fresh Gallery Ichihara Kazuo menambahkan lewat kerja samanya dengan Honeywell dan perusahaan manufaktur peralatan pendingin asal Jepang, Fukushima Galilei, Papaya berkomitmen memperbarui seluruh sistem pendingin komersil di cabang-cabang Papaya di seluruh Indonesia dengan menggunakan Solstice® N40 dari Honeywell untuk menggantikan refrigeran R-404A.
Solstice® N40 digunakan banyak supermarket untuk memenuhi tuntutan regulasi, termasuk Amandemen Kigali pada Protokol Montreal, yang bertujuan mengurangi penggunaan HFC ber-GWP tinggi. Kini, lebih dari 30 ribu gerai di seluruh dunia mengadopsi Solstice® N40 sejak dirilis pada 2015.
"Kami memilih Solstice® N40 karena teknologi ini paling diterima di industri supermarket global, sekaligus terbukti memiliki GWP terendah dan materialnya yang tidak mudah terbakar, sangat efektif digunakan sebagai pengganti seri HFC terdahulu," ujar Ichihara Kazuo.
"Lewat konversi refrigeran ke Solstice® N40 ini, Papaya memenuhi standarnya untuk menghemat energi dan mengurangi jejak karbon," kata dia.
Solstice® N40 resmi ditetapkan sebaga refrigeran A1 yang tidak mudah terbakar oleh American Society of Heating, Refrigerating and Air Conditioning Engineers (ASHRAE). (RO/OL-09)
Penelitian terbaru mengungkap hilangnya hutan tropis menyebabkan pemanasan global berkepanjangan setelah peristiwa Great Dying 252 juta tahun lalu.
Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca meningkat, anggaran karbon Bumi diperkirakan akan habis dalam waktu 3 tahun ke depan.
Meski dunia menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat celcius, pencairan lapisan es di dunia tetap melaju tak terkendali.
Peningkatan suhu juga sangat dipengaruhi oleh emisi gas rumah kaca (GRK), seperti karbon dioksida yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Penyebab Pemanasan Global: Faktor & Dampak Buruknya. Pemanasan global mengkhawatirkan? Pelajari penyebab utama, faktor pendorong, dan dampak buruknya bagi bumi. Temukan solusinya di sini!
Terwujudnya Taman Kehati diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan ekosistem.
Kehadiran DMG di Indonesia bukan hanya ekspansi bisnis, tapi juga misi jangka panjang membentuk ekosistem estetika berbasis evidence, inovasi, dan edukasi.
Prancis Terbuka menjadi satu-satunya turnamen grand slam yang masih mempertahankan peran manusia.
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menggandeng anak usaha Turkish Aerospace Industries, CTech, untuk mengembangkan komunikasi satelit bergerak
HONOR 400 dan HONOR 400 Lite, rangkaian terbaru ini dirancang untuk mengubah cara pengguna dalam berbagi momen kreatif dan pribadi, dengan integrasi teknologi kecerdasan buatan
Transcosmos Indonesia (TCID), penyedia layanan omni channel contact center dan digital marketing, merayakan 12 tahun kiprahnya di Indonesia.
BSKDN Kemendagri mencatat sebanyak 28 inovasi daerah telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai sektor pelayanan publik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved