Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
LIGHTING detector milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dinilai kurang akurat untuk melakukan evaluasi detail.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Penelitian Petir, Lightning Research Center (LRC), Sekolah Teknik Elektro & Informatika (STEI)- Institut Teknologi Bandung (ITB) Profesor Reynaldo Zoro.
“Peralatan yang dipakai BMKG bukan untuk evaluasi detail. Lebih banyak ke arah cuaca. Jadi masih terlalu pagi kalau BMKG mengatakan petir tidak terjadi di daerah sekitar Balongan pada saat kebakaran tangki Pertamina,” kata Zoro, dalam pernyataannya kepada media, Jumat (2/4).
Menurut Zoro, terdapat dua hal penting untuk melakukan evaluasi mengenai lightning detection system. Pertama adalah local accuration. Kedua adalah detection efficiency.
Zoro menilai, bahwa peralatan BMKG tidak bisa untuk kedua hal tersebut. “Makanya kalau mau evaluasi, kita harus menggunakan data yang baik dan alat yang canggih. Kalau peralatan BMKG itu agak berbeda,” lanjut Zoro.
Zoro kemudian membandingkan data-data lain yang justru berbeda dibandingkan data BMKG. Termasuk data satelit Himawari yang dikenal sangat akurat. Berbagai data menyebut, bahwa di sekitar Balongan sekitar pukul 00.00-03.00 WIB, terjadi pergerakan badai petir.
“Bahkan menurut pengamatan Himawari, dari sore sampai pukul 05.00 pagi. Dan konsentrasi petir tertinggi justru berada pada waktu yang diklaim BMKG,” lanjutnya.
Sedangkan hasil monitoring lighting detector BMKG, kerapatan petir sekitar pukul 00.00- 02.00 WIB, justru berkumpul pada bagian barat kilang minyak Balongan atau sejauh kurang lebih 77 kilometer.
“Makanya tanya masyarakat lokal, apakah pada saat kebakaran mereka mendengar petir atau tidak? Jika berjarak 77 kilometer tentu tidak terdengar,” kata Zoro.
Ihwal kurangnya akurasi lightning detector milik BMKG, juga pernah terjadi beberapa kali. Pada 21 Juli 2020, misalnya, ketika terjadi sambaran petir di Tower 18 PT Inalum, dekat Danau Toba.
“Ketika kami minta data petir ke BMKG, ternyata data mereka menyebut bahwa cluster petir berjarak 80 kilometer dari Tower 18 PT Inalum. Melencengnya jauh banget,” tegasnya.
Di sisi lain Zoro menyebut, bahwa petir memungkinkan menjadi penyebab terbakarnya tangki kilang. Terlebih, petir tropis yang memang memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan petir sub tropis. Petir tropis memiliki sambaran tinggi, amplitudo besar, gelombang sangat curam, impulse force-nya bisa mengancurkan, dan muatan arus petir jauh lebih besar.
“Sebenarnya tanki-tanki Pertamina memenuhi standar pengamanan. Hanya saja, karena petir tropis memang sangat kuat, bisa membuat tangki berlubang,” lanjutnya.
Dan ketika tangki berlubang, lanjut Zoro, memungkinkan terbakar. Karena tiga komponenan penyebab kebakaran adalah spark yang berasal dari petir, bahan bakar, dan oksigen. Tadinya oksigen tidak ada. Tetapi ketika tangki bolong, jelasnya, maka ada ruang untuk oksigen.
Zoro juga menyebut, secara historis banyak kebakaran tanki kilang yang disebabkan sambaran petir.
“Saking banyaknya, sampai pernah dibukukan. Dalam buku tersebut dijelaskan mengenai tanki kilang yang pernah terbakar akibat petir. Termasuk di kilang Malaysia,” tutupnya. (RO/OL-09)
Fuel Terminal (FT) Cikampek melakukan Sosialisasi dan Pengembangan Bank Sampah di Desa Pasirtanjung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang.
PT Pertamina (Persero) memperkenalkan inovasi digital terbaru dalam pengelolaan perizinan melalui penerapan berbasis teknologi geospasial ArcGIS.
Menghadapi dinamika global, Pertamina komitmen terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan keberlanjutan jangka panjang.
Pertamina dinilai telah menerapkan tata kelola yang sangat baik dengan mengimplementasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) sesuai standar ISO 37001:2016.
Pemerintah Kota Sorong menggelar audiensi bersama PT Pertamina guna membahas berbagai isu strategis terkait distribusi dan pengawasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Pertamina dinilai sangat mendukung Kejaksaan Agung dalam melakukan penegakan hukum. Termasuk penetapan status tersangka dan upaya penangkapan M Riza Chalid.
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved