Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PT Epson Indonesia memulai kiprahnya di Indonesia sejak 1 Oktober 2000 dengan berkantor di Wisma Kyeoi Prince (Keiai) Sudirman. Produk pertama yang menjadi sejarah bagi perusahaan asal Jepang ini memulai bisnisnya di Indonesia adalah printer berbasis Inkjet dari Epson.
Namun, nama besar Epson di Indonesia ternyata lebih dulu dikenal bukan dari printer berbasis Inkjet tersebut, melainkan melalui Printer Dot Matrix atau printer dengan menggunakan ribbon/pita untuk melakukan pencetakan. Printer ini lebih dulu masuk ke Indonesia melalui distributor.
Bukan keputusan sulit menentukan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan bisnis. Indonesia adalah negara besar, baik secara geografis dan juga jumlah penduduk. "Sebagai salah satu negara berkembang, maka Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar terutama untuk produk IT atau perlengkapan kantor yang sesuai dengan line-up dari Epson," ujar Riswin Li, Head of Marketing Epson Indonesia.
Berbagai raihan telah dilewati sepanjang 20 tahun berkiprah di Indonesia. Tak hanya produk yang dipasarkan diterima oleh masyarakat dan berbagai industri di Tanah Air, tapi juga menjadikan Epson sebagai pemimpin pasar. "Hampir semua produk Epson adalah market leader di masing-masing kategori, baik itu printer, projector dan robotika," ungkap Riswin.
Dijelaskan Riswin, Epson memiliki strategi ciamik sehingga inovasi produk yang dikembangkan setiap tahunnya bisa diterima pasar dengan baik.
"Strategi Epson adalah memenuhi kebutuhan pasar, kami mencoba mengerti apa kebutuhan pasar sesungguhnya di masing-masing segmen. Dari situ kami berusaha mengembangkan produk yang bisa menjadi solusi untuk konsumen. Didukung oleh tim Research & development (R&D) yang kuat, Epson dapat mengembangakan teknologi sendiri untuk memenuhi kebutuhan konsumen," kata Riswin.
Ia menyebut, kunci keberhasilan Epson adalah mengerti kebutuhan konsumen dan mencoba memenuhinya serta memberikan tambahan keuntungan dari fungsi produk tersebut.
Secara garis besar, Epson Global membagi Product Line-up menjadi 4 kategori. Pertama Inkjet Innovation (Printer), kedua Robotic Innovation, ketiga Visual Innovation (Projector), terakhir Wearable Innovation (Jam tangan, Kaca Mata Pintar). Secara bertahap, berbagai produk itu dibawa ke Indonesia.
Baca juga : Line Lakukan Pembaharuan Desain Setelah Hampir 10 Tahun Dirilis
Untuk saat ini, Epson Indonesia masih fokus pada kategori dengan basis produk seperti Printer Inkjet dan Compact priter dengan InkTank Printer, Business Printer, Label Printer dan POS Printer. Kemudian adalah Commercial and Industry (C&I) Printer/ Printer Large Format melalui Photographic, Corporate Signage atau papan iklan, Label dan Textile Printing. Selanjutnya pada Visual Product/Projector melalui Business Projector, Interactive Projector, Home Projector. Dan Robotic dengan Industrial Robot solution.
"Semua produk line-up adalah fokus kami, itulah kenapa kami memiliki line-up yang luas untuk masing-masing produk kategori untuk memenuhi kebutuhan masing-masing pasar. Target kami adalah menjadi perusahaan yang tidak tergantikan dalam memberikan solusi kepada konsumen, sesuai dengan tagline kami “Exceed Your Vision” yaitu memberikan solusi atau manfaat melebih harapan konsumen," jelas Riswin.
Riswin mengaku, pandemi Covid-19 ikut berdampak pada penjualan Epson, terutama pada April-Mei.
"Setelah periode tersebut bisnis kami mulai kembali tumbuh, hal ini adalah impact dari kegiatan atau komunikasi yang kami lakukan sehubungan dengan pandemi, Kami mencoba beradaptasi, mencoba mengerti situasi dan kebutuhan apa yang mungkin terjadi dimasa pandemi," beber Riswin.
Marketing Communication & PR Manager Epson Indonesia Nolly Dhanurendra mengatakan, pihaknya juga meningkatkan komunikasi berbasis digital atau online melalui sosial media, iklan digital hingga email marketing. Disisi lain kami juga meningkatkan informasi melalu website,
"Kami membuatkan microsite yang dapat menghubungkan konsumen dengan partner retail melalui koneksi langsung dari link digital pada website ke nomor WhatsApp, sehingga konsumen dengan mudah berkomunikasi untuk mendapatkan informasi atau program penjualan," jelasnya.
Epson di Indonesia tak hanya berfokus pada bisnis saja, tapi juga ingin berkontribusi bagi negeri. Terkait hal ini, Epson punya tiga bidang utama kegiatan CSR yang dilakukan, yakni pendidikan, lingkungan dan masyarakat (terutama yang kurang mampu).
Dari ketiga kegiatan, Epson aktif melakukan donasi produk untuk sekolah, kepedulian terhadap lingkungan seperti budidaya Mangrove dan juga donasi untuk panti-panti asuhan. Hal ini sesuai dengan program SDG’s (Sustainable Development Goals) yang ditetapkan PBB dengan beberapa target seperti pengentasan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan pelestarian lingkungan.(RO/OL-7)
Proshop atau professional shop merupakan konsep toko ritel modern yang dirancang agar pengunjung tak hanya melihat produk dari balik etalase, tetapi juga bisa mencoba.
800 jenis produk elektronikĀ diproduksi di pabrik di Kawasan Candi, Semarang, Jawa Tengah, dengan karyawan 1.500 orang.
Glodok sendiri dikenal sebagai pusat perdagangan elektronik dan merupakan bagian dari kawasan pecinan atau Chinatown terbesar di Indonesia.
Lampung dipilih sebagai lokasi pertama pembukaan Shop InShop karena market di daerah tersebut saat ini bergerak lebih agresif.
Target pemenuhan TKDN 25% ini untuk mendukung program pemerintah yakni Bangga Buatan Indonesia sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022.
Melalui karyanya, Voxeaa berhasil menghadirkan warna baru yang segar dalam genre musik yang terus berevolusi ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved