Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PENERAPAN gaya hidup sehat makin jadi tuntutan di tengah masyarakat, terlebih di tengah pandemi covid-19 yang kini melanda. Salah satu aspek kebersihan yang perlu dijaga ialah pakaian.
Tapi, tidak hanya dengan mencuci dengan benar, higienitasnya pun perlu terus dijaga. Hal itu jadi perhatian utama PT. Modena Indonesia di mesin cuci terbarunya, Calma WD 1157.
Direktur PT. Modena Indonesia Bagus Prastowo mengatakan, pihaknya membekali mesin cuci front loading itu dengan sejumlah fitur dan teknologi yang menjaga higienitas pakaian serta mesin cucinya untuk menunjang gaya hidup sehat dan bersih.
“Aspek kesehatan selalu menjadi salah satu fokus modena dalam berinovasi pada tiap produknya. Apalagi di tengah situasi sekarang, dimana kebersihan memegang peranan penting dalam pencegahan laju penyebaran covid-19.” ujar Bagus dalam keterangan tertulisnya.
Bagus menjelaskan, Modena Calma WD 1157 dibekali teknologi Automated Drum Cleaning yang memastikan drum tempat berlangsung proses pencucian dan pengeringan selalu dalam keadaan steril.
Suhu airpun dapat diatur sesuai dengan keperluan. Bila dibutuhkan, Modena Calma WD 1157 dapat disetel untuk melakukan pencucian dengan air panas, sehingga kuman dan virus akan mati.
Selain itu, terdapat pilihan proses pembilasan hingga lima kali, untuk memastikan tidak ada sisa deterjen yang menempel pada hasil cucian.
Pengguna juga tak perlu khawatir akan munculnya serabut serat kain akibat proses pencucian, yang sering membuat pakaian menjadi tidak nyaman saat dikenakan. Modeba Calma WD 1157 dilengkapi Ergodrum, yaitu tabung cuci yang ramah terhadap bahan pakaian sehingga tidak akan mempengaruhi struktur serat pada kain.
Baca juga : Inovasi Produk Baja untuk Tangkal Penyebaran Wabah Covid-19
Modena Calma WD 1157 juga mampu mengukur dan menyesuaikan kebutuhan air dengan muatan cucian membuat mesin cuci ini lebih hemat air. Selain itu, mesin cuci kapasitas 11 kilogram ini juga dilengkapi fitur Power-Off Memory. Dengan fitur ini, pengguna tak perlu khawatir bila terjadi interupsi di tengah-tengah proses pencucian, seperti listrik yang mati secara tiba-tiba.
"Saat listrik menyala pencucian akan berlanjut tanpa harus mengulangi proses dari awal. Pun bila ingin menambahkan pakaian, cukup tekan tombol untuk menghentikan proses, lalu masukan pakaian kotor. Proses pencucianpun akan berlanjut sesuai setelan awal," ujar Bagus.
Modena Calma WD 1157 juga menawarkan efektifitas melalui fitur Delay Start, yang mampu mengatur waktu kapan dimulainya proses pencucian, sehingga mempermudah pengguna menjadwalkan rutinitas domestik tanpa mengganggu aktifitas lainya.
“Kelebihan lain yang dimiliki Modena Calma WD 1157 terletak pada motornya yang berteknologi inverter. Tak hanya menghemat energi lebih dari 20%, motor dengan teknologi inverter ini juga membuat usia pakai lebih panjang dibanding mesin cuci non-inverter” tambah Bagus Prastowo.
Motorpun akan lebih awet lagi berkat Adjustable Spin Setting, yaitu teknologi yang memungkinkan pengguna untuk mengatur kecepatan perputaran drum.
Pilihan perputaran dari 400 hingga 1400 putaran per menit, dapat di-setting sesuai dengan muatan cucian, sehingga motor tidak perlu bekerja secara maksimal terus menerus di setiap proses pencucian.
Tidak hanya pada teknologi dan fitur, Modena juga memperhatikan sisi estetika. Dengan warna Titanium yang anggun, Modena Calma WD 1157 mampu menambah kesan elegan pada interior ruang cuci.
Disamping itu, ditanamkannya LED Display sebagai pusat kendali layar sentuh, tidak hanya memudahkan pengoperasian namun juga meneguhkan kesan modern pada MODENA Calma WD 1157. (RO/OL-7)
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Pneumonia bisa menjadi invasif dan berat bagi orang dewasa, terlebih bagi individu yang memiliki penyakit komorbid misalnya HIV atau penyakit jantung pada usia lanjut.
Hari Hepatitis Sedunia dirayakan setiap tanggal 28 Juli sebagai aksi global untuk menunjukkan perhatian terhadap hepatitis yang masih menjadi risiko besar bagi kesehatan masyarakat.
Varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan nama Nimbus atau varian NB.1.8.1 mulai menarik perhatian dunia setelah penyebarannya meningkat di sejumlah negara Asia.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Peneliti di Tiongkok menemukan 20 virus baru di ginjal kelelawar Yunnan, dua di antaranya mirip dengan virus mematikan Nipah dan Hendra.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved