Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HINGGA saat ini, berdasarkan data dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) masih ada 572 rumah sakit yang berpeluang meraih akreditasi. Termasuk rumah sakit swasta.
Kepala Bidang Teknologi Informasi KARS, dr. Djoni Darmadjaja dalam keterangan resmi diterima Media Indonesia, Senin (24/2) mengatakan bahwa ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh rumah sakit untuk bisa memperoleh akreditasi, tidak terkecuali rumah sakit swasta.
Sebagai salah satu syaratnya, rumah sakit harus beroperasi penuh dengan menyediakan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat secara paripurna.
"Yang dimaksud paripurna di sini adalah informasi dan pelayanan kesehatan non-stop, selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu," kata Kepala Bidang Teknologi Informasi KARS, dr. Djoni Darmadjaja.
Oleh karena itu, asosiasi pun mendorong rumah sakit swasta di Indonesia untuk meningkatkan layanan kesehatan secara optimal. Salah satunya melalui penggunaan aplikasi kesehatan sebagai bentuk digitalisasi layanan.
Menanggapi hal itu, Sekjen Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) drg Iing Ichsan Hanafi membenarkan bahwa pemanfaatan teknologi tersebut akan memangkas sejumlah tahapan, yang selama ini diperlukan rumah sakit untuk beroperasi melayani masyarakat.
"Terutama dalam mempertemukan pasien dan dokter yang sesuai dengan keluhan kesehatan pasien," kata Iing dalam peluncuran aplikasi kesehatan PatientQare dari SehatQ.
Ia mengungkapkan, dengan beroperasi penuh secara paripurna, rumah sakit akan membutuhkan aplikasi kesehatan untuk menjamin setiap pasien mendapatkan layanan medis yang dibutuhkan. Salah satunya adalah dengan memastikan pasien terdaftar untuk berkonsultasi dengan dokter yang dituju.
Apabila ada ratusan bahkan ribuan pasien setiap hari, sistem administrasi secara manual, tentu menjadi tantangan besar bagi rumah sakit dalam memberikan layanan optimal bagi masyarakat. Pada akhirnya, rumah sakit dituntut untuk mengadopsi teknologi melalui aplikasi kesehatan, untuk menghadirkan layanan paripurna serta meraih akreditasi.
baca juga: RI masih Negosiasikan Evakuasi WNI dari Kapal Diamond Princess
Salah satu aplikasi yang kini sudah digunakan rumah sakit adalah aplikasi PatientQare dari SehatQ. Aplikasi kesehatan SehatQ untuk pasien ini terhubung secara seamless dengan platform PatientQare untuk rumah sakit dan klinik.
"Platform PatientQare ini memungkinkan rumah sakit dan klinik mengatur ketersediaan tenaga medis terutama dokter dengan lebih baik, sesuai kebutuhan masyarakat," ujar Direktur SehatQ, Dewi Bramono.
Ia pun mengungkapkan, selama ini sistem booking tradisional secara manual rawan mengalami gangguan akibat human error. Melalui aplikasi SehatQ, pasien bisa mencari jadwal dokter dengan mudah dan melakukan online booking. Dengan jadwal konsultasi yang lebih pasti, proses berobat menjadi mudah, lebih nyaman dan waktu tunggu pasien berkurang. (OL-3)
Jenius Hadirkan Fitur Inovatis di Usia yang ke-8 Tahun
Mengantuk setelah makan merupakan gejala food coma” atau Postprandial somnolence.
Aplikasi kasir biasa memberikan data terkait perkembangan bisnis seperti omzet, keuntungan, kerugian, produk yang paling laku dan ketersediaan stok.
Fitur-fitur pendukung tersebut hadir untuk meningkatkan pengalaman pengguna layanan GrabFood.
Horego menyediakan beragam fitur yang dirancang untuk mempermudah proses penemuan tempat makan.
Unlimited ASEAN Pass memberikan pelanggan keuntungan tanpa batas untuk tiket pesawat maskapai AirAsia ke destinasi internasional ASEAN, sekaligus diskon hingga 50% reservasi hotel.
Kampanye digital pencegahan katarak #EyeCareForAll diluncurkan melalui aplikasi Campaign #ForABetterWorld.
Penyakit jantung bawaan merupakan suatu kelainan struktural atau fungi pada jantung atau pembuluh darah besar pada jantung yang muncul sejak lahir.
Vertigo bisa disebabkan banyak hal, antara lain kekurangan semburan oksigen ke otak, infeksi gigi, dan infeksi organ lain.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan pelayanan yang berkesinambungan, saling terkait dan kesehatan anak sangat ditentukan sejak berada dalam kandungan.
Buang jauh mindset yang menyebutkan bahwa kita butuh olahraga yang canggih-canggih.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kejadian depresi pascamelahirkan sebesar 25,4%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved